5

3 3 0
                                    

Setelah lelah belajar di kelas tadi akhirnya waktu istirahat pun tiba. Seluruh murid sekarang tengah beristirahat, ada yang pergi ke kantin untuk makan ada juga yang hanya diam di kelas untuk tidur.

Namun, Zee dan juga teman-temannya hanya diam di kelas karena mereka sudah membawa bekal.

"Emang nggak apa-apa nya makan di kelas?" tanya Zee.

"Nggak apa-apa, maybe."  Yira juga tidak tau jadilah dia menambahkan kata 'maybe'

Mereka pun memutuskan untuk makan di kelas. Saat tengah asik menyantap makanan tiba-tiba saja Dirga masuk ke kelas mereka bersamaan dengan beberapa anak laki-laki–teman Dirga.

"Zee lu udah beli minum?" tanya Dirga pada Zee.

Zee mengernyitkan keningnya. "Kenapa emangnya?" tanya Zee balik.

"CK! Gue nanya kenapa lu malah balik nanya," geram Dirga.

"Apaan sih kok lu malah marah-marah gitu, kan gue cuman nanya balik," terang Zee yang sudah bangkit dari duduknya untuk menghadap Dirga.

"Sabar Zee," ujar Rania.

"Gue di suruh nanya kayak gitu," jawab Dirga.

"Siapa yang nyuruh?" tanya Zee lagi.

"Bunda."

Zee diam. Tapi pandangannya masih ke arah Dirga yang juga menatapnya.

"Kenapa bunda nyuruh lu nanya kayak gitu sama gue?" tanya Zee lagi.

"Udahlah gue capek, lu tunggu di sini gue beliin minum." Setelahnya Dirga langsung pergi tanpa mengucapkan kata lagi.

"APAAN SIH LU! NGGAK JELAS!" pekik Zee saat Dirga keluar dari kelasnya bersama dengan teman-teman Dirga tadi.

Dirga berhenti lalu menatap ke arah Zee tajam. "Diem atau gue terkam?!" Zee langsung melebarkan matanya saat mendengar ucapan Dirga barusan.

"CRAZY!" teriak Zee lagi.

Teman-teman Dirga saling pandang. "Berani banget tu cewek," ujar mereka.

Dirga tersenyum miring. "Tutup pintu, terus lu urus teman-temannya Zee!" titah Dirga pada teman-temannya.

"Gawat." Satria mengacak rambutnya frustasi tapi tetap menuruti apa yang Dirga perintahkan pada mereka.

Zee semakin melebarkan matanya saat melihat teman-teman Dirga menutup pintu, sedangkan Dirga sudah berjalan santai mendekatinya.

"L-lu mau ngapain hah?!" tanya Zee sedikit terbata karena takut.

"Lepasin gue!" Rania berusaha melepaskan diri dari Adit. Namun, percuma. Karena tenaga Adit lebih kuat darinya.

"Diem!" bentak Adit dan langsung membuat Rania terdiam.

"Jangan deket-deket kalo lu nggak mau masa depan lu hancur!" ancam Yira pada Nopan.

Namun Nopan sama sekali tidak memperdulikan ancaman dari Yira.

"Diem atau gue cicipin tu bibir." Nopan tersenyum miring.

Yira sontak langsung diam sembari membungkam mulutnya dengan tangan.

"L-lu mau ngapain?!" tanya Zee lagi pada Dirga yang sudah berada di depannya.

Dirga mendekatkan badannya pada Zee hingga jarak di antara keduanya sudah terkikis.

Dirga memandanga Zee dengan senyum miringnya.

"Gue?" tanya Dirga yang kini tangannya sudah terletak di atas kepala Zee mengelus kepala Zee dengan lembut.

Zee menelan saliva-nya susah payah dengan dada yang sudah naik turun tak beraturan akibat takut.

meet to partWhere stories live. Discover now