7

3 3 0
                                    

Sejak tadi Zee, Rania dan juga Yira tengah berada di kantin untuk makan karena perut mereka sudah demo sedari tadi.

"Dari tadi tu cewek liatin lu mulu sumpah," ujar Yira sembari melirik kearah Dara.

"Biarin aja kali Ra," ucap Rania.

"Nggak bisa dibiarin, gue harus ke sana," putus Zee dan langsung bangkit hendak menghampiri meja Dara.

Namun saat Zee bangkit tiba-tiba saja tangan kekar menahan pergerakan Zee dan membuat Zee kembali duduk.

"Diem di sini atau lu mau gue cium di depan anak-anak sekarang," ancam Dirga sembari berbisik di telinga Zee.

Zee melebarkan matanya. "Matanya santai aja ancaman gue kemaren masih berlaku," bisik Dirga lagi dan langsung membuat Zee memejamkan matanya agar tidak lagi melotot. Dia takut akan ancaman Dirga kemaren.

"Bagus." Dirga mengelus puncak kepala Zee lembut penuh arti.

Zee langsung membuka matanya dan menatap Dirga penuh amarah.

"Kenapa lu duduk di sini?" tanya Rania pada Dirga.

Dirga menoleh kearah Yira lalu tersenyum tipis. "Yang ngajak ngomong di sini bukan di sana," tegur Rania sedikit kesal.

Dirga hanya menganggukkan kepalanya pelan. "Gue duduk di sini cuman pengen deket-deket sama Yira," jawabnya yang masih menatap Yira yang berada di sampingnya dengan tatapan yang entah artinya apa.

Sedangkan Yira hanya menatap kaget kearah Dirga.

Sedangkan Zee sudah memasang wajah jengahnya karena laki-laki di depannya ini sering kali menggoda wanita.

"Jangan mau kemakan sama omongan buaya yang menyerupai manusia," tegur Zee.

Yira langsung sadar dan langsung memasang wajah biasanya.

"Lu ganggu aja sih Zee, gue tau lu pasti cemburu kan," ucap Dirga menggoda Zee.

"Mimpi lu anying," balas Zee.

"Gue nggak tidur kalo lu lupa," balas Dirga lagi.

"Gue cabut duluan." Zee langsung bangkit dari duduknya hendak keluar dari kantin.

"Tungguin gue!" teriak Rania dan langsung menyusul Zee. Sedangkan Yira dia masih duduk di tempat sembari menatap kearah Dirga.

"Yaudah kita berdua aja yang makan di sini," kata Dirga sembari mengambil semangkuk bakso yang baru saja sampai ke meja mereka.

Yira hanya mengangguk pelan lalu kembali melanjutkan makannya.

D i    L a i n    T e m p a t

Zee duduk di kursi kelasnya dengan wajah yang cemberut.

"Muka lu kenapa sih Zee?" tanya Rania yang duduk di samping Zee.

"Gue kesel sama Dirga!" jawab Zee dengan amarah.

"Santai aja dong," saran Rania. "Lu cemburu?" lanjut Rania.

Zee sontak langsung menoleh kearah Rania dengan mata yang melotot. "Nggak!" Jawab Zee tegas.

Rania hanya tersenyum mendengar jawaban dari Zee.

"Iya deh gue percaya," balas Rania.

Tiba-tiba saja pikiran Zee tertuju pada Yira. "Ehh, Nia! Menurut lu Yira suka nggak sama Dirga?" tanya Zee sedikit memelankan suaranya.

Rania melihat situasi kelas. Sepi. Rania menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Zee.

"Lu mau tau?" tanya Rania berbisik.

meet to partTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang