31 | Perkara Rujak

19.7K 1.5K 20
                                    

💕Jangan lupa vote, comment, and share cerita ini kalo kalian suka💕

31. Perkara Rujak
_____

Sudah tiga minggu sejak Arfi mengungkapkan perasaannya kepada Aya. Ia tidak bercanda saat mengatakan kalau ia mencintai wanitanya. Kata-kata itu terlontar begitu saja dari bibirnya, dan tentu saja hatinya ikut berdesir hebat.

"Assalamualaikum." Ucap Arfi berjalan masuk ke dalam apartemen setelah kembali dari kampus.

Pria itu mengernyit heran karena tidak mendengar balasan dari Aya. Dan ia pun langsung berjalan menuju kamar.

Perlahan Arfi membuka pintu kamar, dan di atas ranjang sana terdapat Aya yang tengah beristirahat. Posisinya yang membelakangi Arfi, tentu membuat Aya tak sadar akan kehadiran sang suami.

Arfi menaruh almamater miliknya di atas sofa, lalu berjalan mendekati sang istri. Ia duduk di tepian ranjang, persis di belakang punggung Aya. Mengusap lembut kepala Aya dan tak lupa mencium dahinya dari samping.

Merasa ada yang mengganggu tidurnya, Aya pun mengeliat kecil dan membuka mata secara perlahan. Ia menoleh ke belakang dan menemukan Arfi yang tersenyum manis ke arahnya.

Tanpa bicara apapun, Aya langsung menarik satu tangan Arfi untuk di peluk, tanpa mengubah posisi tidurnya yang membelakangi sang suami. Membuat posisi Arfi sekarang menjadi memeluk Aya dari belakang.

Setengah badannya pun Arfi sandarkan di kepala ranjang, lalu ia mulai menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Aya dengan tangannya yang bebas, "Kenapa?"

"Rasanya capek." Jawab Aya dengan mata terpejam.

"Mau aku beliin obat?" Tanya Arfi, tapi dengan cepat Aya menggelengkan kepalanya, "Ya udah, kamu istirahat aja. Kalo ada yang sakit, kasih tau."

"Hm." Gumam Aya dengan tak semangat.

"Ini ga mau di lepas?" Tanya Arfi karena Aya yang masih memeluk lengannya dengan erat.

"Engga." Jawab Aya.

Arfi pun terkekeh pelan, "Biarin aku mandi dulu. Habis itu aku temenin kamu tidur."

"Udah nyaman gini, Mas." Balas Aya.

"Tapi badan aku keringetan, Sayang. Bau." Jelas Arfi mencoba membujuk sang istri.

Langsung saja Aya mengendus tangan Arfi yang ia peluk, "Wangi kok."

Arfi geleng-geleng kepala melihat tingkah Aya, "Tumben-tumbenan manja gini."

"Pengen peluk, boleh?" Tanya Aya menolehkan kepalanya menatap Arfi.

Arfi mengangguk, "Boleh kok, Sayang. Tapi aku ganti baju dulu ya, janji ga lama."

"Ya udah deh." Jawab Aya.

Dengan hati yang tak rela, akhirnya Aya melepaskan tangan Arfi. Arfi tertawa pelan melihat wajah Aya yang sedikit cemberut, lalu mencium kepala Aya sebelum benar-benar berdiri dari tempat tidur untuk berganti pakaian.

Setelahnya, Arfi pun kembali menghampiri Aya dengan kedua tangan terbuka, "Sini peluk."

Aya yang mendengar ucapan Arfi dengan cepat bergeser memberi tempat untuk sang suami. Dan akhirnya, Aya masuk ke dalam pelukan Arfi setelah badan suaminya itu setengah bersandar di kepala ranjang.

Stay With Me [✓]Where stories live. Discover now