48 | Hadiah Terindah [END]

15.8K 684 18
                                    

💕Jangan lupa vote, comment, and share cerita ini kalo kalian suka💕

48. Hadiah Terindah [END]
_____

3 minggu kemudian...

"Mas." Panggil Aya yang duduk di samping Arfi.

Arfi yang tengah menyetir pun melirik sang istri, "Apa, Sayang?"

Untuk sesaat Aya merona, lalu ia kembali menormalkan ekspresinya, "Ini kan bukan jalan ke apartemen."

"Emang bukan." Balas Arfi dengan santai.

Aya mengernyit bingung, "Trus, kita mau kemana? Ini udah malem loh."

Arfi tersenyum tipis, "Kamu liat aja nanti."

Aya benar-benar penasaran sekaligus bingung dengan ucapan Arfi. Padahal saat di rumah Tama, Arfi pamitan untuk pulang, tapi ternyata jalan yang mereka lewati sama sekali bukan jalan pulang ke apartemen. Sedangkan Biya dan Hira malam ini memilih untuk menginap bersama sang nenek.

Dahi Aya mengernyit bingung melihat rumah mewah di depannya. Rumah siapa yang mereka datangi malam-malam begini?

Titt~

Titt~

Setelah Arfi membunyikan klakson mobil, terlihat seorang pria berseragam hitam berlari membuka gerbang yang menjulang tinggi.

"Makasih, Mang." Ucap Arfi dari dalam mobil.

Penjaga rumah yang bernama Mang Darso itupun menganggukkan kepalanya, "Sama-sama, Pak."

Mobil Arfi semakin masuk ke dalam. Aya ingin bertanya kepada suaminya, namun hatinya menyuruhnya untuk diam dan menurut saja.

"Ayo, kita turun." Ajak Arfi setelah melepaskan sabuk pengamannya.

Aya turun dan mengikuti langkah kaki Arfi yang membuka pintu rumah mewah itu dengan santai. Cukup, Aya sudah tak sanggup menahan rasa penasarannya.

"Mas, ini rumah siapa? Kenapa kamu main buka gitu aja? Ntar yang punya marah loh." Celetuk Aya menyuarakan kebingungannya.

Arfi berbalik menatap Aya setelah menutup pintu utama, "Aku jamin yang punya rumah ini ga bakal marah."

"Kok bisa?" Tanya Aya mengikuti Arfi yang semakin berjalan masuk ke ruang tengah.

Arfi berhenti dan menatap Aya sambil tersenyum manis, "Karena rumah ini punya kamu."

"Hah?!" Beo Aya.

"Ini hadiah dari aku buat kamu." Lanjut Arfi.

Mata Aya langsung berkaca-kaca, "Ma--Mas."

Arfi terkekeh pelan, lalu memeluk Aya dari belakang, "Selamat ulang tahun, Sayang."

Dan detik itu juga Biya, Hira, Nara, Tama, dan Gita muncul dari arah dapur sambil membawa kue bertuliskan 'Happy Birthday Mama Sayang'. Kedua anaknya bernyanyi dengan semangat sambil diiringi tepuk tangan dari yang lain.

Stay With Me [✓]Where stories live. Discover now