One

829 148 49
                                    

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.














Monday, 10.30 a.m

Bugh!

"Uhuk! Uhuk! A-ampun, "

Bukannya berhenti atas permohonan itu, anak laki-laki dengan 2 tindik di masing-masing telinganya itu malah semakin brutal memukuli anak lain yang lebih kecil darinya padahal anak itu sudah babak belur.

"YOON JAEHYUK!" Pekik seorang anak gadis sembari menarik tangan anak laki-laki bertindik itu.

"Lepas Chae! Dia harus mati!" geram Jaehyuk dan hendak mendekati anak laki-laki yang sudah terkulai lemas itu.

"Cukup Jaehyuk!" bentak anak gadis bernametag Chaeryoung itu dengan tegas membuat Jaehyuk menatap Chaeryoung tajam, tapi anak gadis itu tak kalah berani ia juga menatap Jaehyuk tajam.

Jaehyuk berdecih sebelum ia menghempaskan tangannya yang di pegang Chaeryoung , kemudian berlalu pergi meninggalkan korbannya dan Chaeryoung disana.


























11.00 a.m

"Lo habis gebukin anak siapa lagi, Jae?" tanya seorang anak laki-laki dengan tatanan seragam yang cukup rapi— Jang Yunseo.

Yunseo bukan tanpa alasan bertanya, Alasannya bertanya karna melihat buku-buku jari Jaehyuk yang memar dan ada sedikit bercak darah disana, yang di yakini Yunseo bukan darah milik Jaehyuk.

"Bukan urusan lo sialan." desis Jaehyuk seraya membuang putung rokoknya ke bawah sana.

Kini Jaehyuk ada di atas rooftop dengan beberapa temannya yang lain, bukan dengan Yunseo saja.

"Pasti si Yeongue lagi korbannya" sahut anak laki-laki berpakaian seragam tak memenuhi peraturan, rambut di pirangkan dan tindik menghiasi telinganya–Kang Seokhwa.

"Udah kecil di gebukin Jaehyuk mulu, mati lama-lama tuh anak Jae.." ujar salah satu anak lain lagi sembari menghembuskan nafasnya bersamaan keluarnya asap dari bibirnya setelah menghisap rokoknya—Lee Daehwi.

Jaehyuk tak menanggapi ia sibuk merasakan semilir angin yang menerpanya hingga beberapa rambutnya ikut tergerak karna angin itu.
Sungguh, dirinya sedikit merasa bersalah atas apa yang ia perbuat terhadap adik kelasnya itu.

Ia melakukan semua itu atas kendali emosi dan ditambah butuh sebuah pelampiasan kemarahannya.

"Hah.." Jaehyuk menghela nafasnya sembari menunduk melihat kebawah sana.
Tapi itu seketika membuat rahangnya mengeras dan tangannya terkepal.

"Sialan." Umpat Jaehyuk sebelum ia meninggalkan rooftop dan kawan-kawannya yang kebingungan melihat tingkahnya.

Daehwi yang diam saja, melihat kebawah yang habis di lihat Jaehyuk tadi.
Setelahnya Daehwi mendengus kemudian membuang sisa putung rokoknya sembarangan.

Daehwi diam dengan senyum penuh arti disana.





















































04.15 p.m

"Jaehyuk! Hei! Berhenti!!" teriak Chaeryoung dari jauh dengan langkah sedikit tergesa-gesa, Jaehyuk yang memang sedang berjalan harus terhenti karna teriakan anak gadis itu.

"Apa?" tanya Jaehyuk sarkas.

"Lo mau kemana? Lo gak mau tanggung jawab atas perbuatan lo?" tanya Chaeryoung.

Jaehyuk memutar bola matanya malas,
"Gue gak peduli. Kalo lo peduli urusin aja sana"

Setelah berkata demikian Jaehyuk berlalu pergi meninggalkan Chaeryoung yang tercengang melihat kelakuan sepupunya itu. Iya sepupunya.

"Haish, dasar Yoon Jaehyuk menyebalkan."
























⏮ ⏮ ⏮

Allo smua! Apa kabar? Semoga baik yaa ^^, aminnn.

Please, kalian semua stay di rumah aja, jangan keluyuran, jaga kesehatan selalu juga.

Get well soon buat Dobby dan Wawan 😭😭!

Thanks for reading! Love you all ❤❤

[3] R E A S O N    [✓]Where stories live. Discover now