Three

385 122 52
                                    

⏮ R E A S O N ⏮
.
.
.
.
.
.
.























Wednesday, 07.00 a.m

"Jaehyuk" panggilan dengan suara lembut itu masuk di indra pendengaran Jaehyuk, membuatnya menoleh ke asal suara.

Dan ternyata Chaeryoung yang memanggil.
Chaeryoung duduk di sebelah Jaehyuk di bangku kusam belakang sekolah.

Mereka terdiam cukup lama hingga tiba-tiba Chaeryoung mengusap punggung Jaehyuk yang terluka kemarin, tertutupi seragam putih baru.

"Pasti sakit kan.. Maafin gue.." ujar Chaeryoung dengan sedih, Jaehyuk menghela nafasnya kemudian menatap Chaeryoung.

"Gak sakit. Lo gak usah sedih gitu. Gue gak apa.." Jawab Jaehyuk dengan nada suara datar seperti biasanya.

Chaeryoung balas menatap mata Jaehyuk, tapi Jaehyuk malah membuang mukanya.
Ia tak bisa melihat raut wajah kesedihan terpampang di wajah orang yang dia sayang.

Jaehyuk menyayangi Chaeryoung lebih dari apapun, dan lebih dari apa yang kita tau.



























08.30 a.m

Jaehyuk memilih kekelas di jam pelajaran ke 2 ini, ia memilih ke kelas karna Yunseo, Seokhwa dan Daehwi tak mau di ajak bolos. Akhirnya ia memilih masuk ke kelas saja.

Tapi, semua sama saja, dia di kelas maupun dia bolos. Jaehyuk tidak melakukan apa-apa, akhirnya dia memilih pura-pura tidur dan mendengarkan penjelasan guru sedikit-sedikit.

Hingga tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kelas membuat penerangan sang guru terhenti.
Itu pun menarik perhatian Jaehyuk, ia segera menegakkan badannya dan melihat ke arah depan kelas sana.

Terlihat ada wali kelasnya membawa seorang anak laki-laki di belakangnya. Keliatannya seorang murid baru?

Wali kelas masuk dan anak laki-laki itu mengikuti di belakangnya.

"Anak-anak, seperti yang kalian lihat, saya membawa murid baru di kelas kita. Nak.. Perkenalkan dirimu" ujar si Walikelas memelan di akhir menyuruh anak laki-laki itu mengenalkan dirinya.

"Ha-halo, saya Kim Junkyu, salam kenal semua!" ujarnya dan setelahnya membungkuk sebentar kemudian kembali menegakkan badannya.

"Ya. Dia Junkyu semoga kalian bisa berteman baik dengannya, dan kalian harus membantunya juga karna dia banyak ketinggalan pelajaran atas kepindahannya di tahun terakhir sekolah menengah pertama ini, Kalian mengerti?"

Semua seisi kelas serentak menjawab 'iya'—Kecuali Jaehyuk—Wali kelas mempersilahkan anak baru itu duduk di bangku yang masih kosong.

Dan bangku kosong itu berada tepat di depan bangku Jaehyuk.

Anak baru itu sudah duduk dan baru saja ia menaruh tasnya di gantungan tas yang tersedia. Tiba-tiba Jaehyuk menendang bangku didepannya membuat anak itu berjengit karna terkejut.

Ia menoleh dan menatap Jaehyuk takut.

Jaehyuk memiringkan kepalanya kekanan dan melihat lamat-lamat anak di depannya ini. Dan dugaan Jaehyuk benar. Dia adalah orang yang kemarin menabraknya.

"Ma-maaf.." lagi. Anak itu mengucapkan kata 'maaf' lagi teruntuk Jaehyuk. Dia segera duduk di bangkunya membelakangi Jaehyuk dan fokus mendengarkan penjelasan guru.

Sementara itu Jaehyuk terdiam menatap anak baru itu dengan tatapan tak terbaca.



























[3] R E A S O N    [✓]Where stories live. Discover now