[ #7 , teror ]

160 19 2
                                    

halo!! aku balik lagi nihh, maaf udah bikin kalian nunggu lama🙏🏼💚.

chapter ini full revisi!! enjoy guys💚💚💚

➖➖➖

"Mau kemana?"

Jaemin memberhentikan langkahnya dan menoleh kesebelah kanan, tepat dimana toilet berada. Disana berdiri Haechan yang baru saja keluar dari salah satu bilik toilet.

"Pulang." Jawab Jaemin dengan enteng.

"Udah pamit sama anak-anak yang lain?" Tanya Haechan lagi. Dan Jaemin hanya menjawab dengan anggukan.

"Yaudah hati-hati, gue balik ke kantin dulu." Kata Haechan, laki-laki itu meninggalkan Jaemin hanya masih berdiri ditempatnya. Namun tidak lama setelah Haechan pergi, Jaemin juga pergi ke parkiran untuk pulang ke rumahnya.

Di parkiran, Jaemin tidak langsung pergi meninggalkan sekolah. Laki-laki itu duduk diatas motornya sambil menatap layar ponselnya yang menunjukan notifikasi bahwa hari ini adalah tepat 1 tahun kematian sang bunda.

Jaemin menyimpan ponselnya dan memakai helmnya. Jaemin akan pergi membeli bunga dan akan berkunjung ke pemakaman sang bunda.

➖➖➖

Yunseong sedang menunggu seseorang disebuah café yang keberadaannya tidak begitu jauh dengan sekolah. Setelah mengurus surat keterangan lulusnya, Yunseong mengirim pesan kepada seseorang dan mengajaknya bertemu.

Memandangi pemandangan diluar jendela adalah aktivitas Yunseong untuk menghilangkan rasa bosannya. Namun, alisnya menyerit ketika melihat seorang tidak asing baru saja melewati café tempatnya berada.

"Itu, Jaemin nggak sih." Gumam Yunseong.

Pandangan Yunseong teralihkan karena seseorang yang telah ia tunggu kini sudah datang dan duduk di kursi hadapannya.

"Long time no see, Yunseong."

Yunseong tersenyum mengejek. "Lo yang terlalu sibuk buat diajak ketemu, Hyunbin."

➖➖➖

"Udah berapa lama lo disana?"

Jaemin terkejut dan laki-laki itu langsung menoleh ke belakang, dapat ia lihat laki-laki bernama Yunseong berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.

"Lo ngapain disana?" Tanya Jaemin. Tentu saja laki-laki itu kebingungan dengan kehadiran temannya.

"Sorry, bukan bermaksud ngikutin lo, kebetulan gue lihat lo dari café. Terus gue mau pulang tapi gue liat motor lo parkir di depan." Jawab Yunseong sambil berjalan mendekati Jaemin dan ikut berjongkok disebelah laki-laki itu.

Pandangan Yunseong beralih pada batu nisan yang terpasang pada kuburan di depannya ini. Yunseong membaca nama yang tertera pada nisan tersebut, setidaknya Yunseong tahu mengapa Jaemin menghabiskan banyak waktu disini.

"Boleh gue tau apa yang terjadi sama Mama lo?" Tanya Yunseong dengan hati-hati.

Tidak ada jawaban dari laki-laki yang masih memandangi nisan sang Mama, namun beberapa detik kemudian laki-laki itu mengangguk.

"Jangan disini, direstoran sepupu gue aja sekalian gue traktir makan siang." Kata Jaemin. Yunseong mengangguk patuh.

Kapan lagi bisa dapet traktiran dari Jaemin?

Sekitar 25 menit untuk menuju restoran restoran yang dimaksud oleh Jaemin. Yunseong yang mengikuti Jaemin dari belakang merasa familiar dengan restoran tersebut.

Rache [00L vol.2]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora