[ #9 , Perusahaan Terancam ]

141 14 1
                                    

Halo! Maaf baru dapet kesempatan untuk publish kelanjutan yang kemaren 😞🙏🏼. Maaff banget buat kalian yang nungguin. Mau coba double update, tapi gabisa, ini aja kalian udah nunggu lama.. jadi double updatenya kapan-kapan aja yah!!

enjoy guys!💚💚

➖➖➖

Sudah berjalan 3 hari sejak Younghoon datang untuk menjenguk bunda nya Sunwoo. Tapi, sampai sekarang belum ada kabar baik tentang bunda nya Sunwoo. Younghoon maupun Eunwoo juga menunggu kabar baik tersebut.

Tentang telepon tempo hari, Sunwoo sudah menceritakannya langsung kepada Younghoon dan Eunwoo. Tanggapan dari 2 sepupunya itu berbeda-beda, sehingga Sunwoo dibuat semakin bingung. Namun Eunwoo menyuruh Sunwoo untuk tidak terlalu memikirkan itu dan lebih baik menemani dan mengamati kemajuan tentang bunda nya.

Kemarin, Hyunjin dan Renjun datang berniat untuk mengajak Sunwoo liburan sebelum mereka semua pisah untuk urusan kuliah atau kerja masing-masing. Walaupun Renjun sudah meyakinkan bahwa yang menjaga bunda nya nanti adalah para maid, Sunwoo ya tetap Sunwoo, laki-laki itu tetap menolak tidak mau ikut liburan.

Katanya sih, liburan bisa dateng kapan aja. Terus juga, Sunwoo bilang dia bakal urus semua dari biaya makan, penginapan, dan lain-lain. Tapi itu semua akan terjadi jika bunda nya sudah pulih dan keluar dari rumah sakit.

➖➖➖

Nagyung menunggu Chaeyoung bersama Karina dan Chaeyeon, niat para gadis itu adalah mengantarkan Chaeyoung ke bandara dan hari ini adalah pertemuan terakhir mereka.

Chaeyoung masih tidak menyangka jika kedua orang tua nya benar-benar serius dan tidak mau berubah pikiran untuk mendaftarkan dirinya kuliah di dalam negeri saja.

Karina melihat Chaeyoung keluar dengan menggeret 2 koper besar langsung menepuk bahu Nagyung dan Chaeyeon bersamaan untuk memberi kode bahwa Chaeyoung sudah keluar. 3 gadis itu langsung menghampiri Chaeyoung dan membantu Chaeyoung.

"Thanks, guys." Kata Chaeyoung.

Hari ini yang menyetir mobil adalah Chaeyeon, disebelahnya duduk Karina dan dibangku tengah ada Nagyung dan Chaeyoung.

"Makasih, kalian udah nyempatin buat anter gue ke bandara." Kata Chaeyoung.

"Sama-sama, ini kami bertiga ngewakilin yang lain. Semua mau ikut nganter lo, tapi gue bilang beberapa aja. Nanti kesannya malah mau tawuran di bandara." Balas Karina.

"Salam sama yang lain. Pengen banget gue ketemu sama mereka untuk terakhir kalinya." Kata Chaeyoung.

"Nggak usah sedih-sedih amat deh, kan kita masih punya grup chat. Sekarang juga udah ada fitur video call grup, voice call grup." Kata Chaeyeon.

"Ya itu pun, kalo Chaeyoung nya punya waktu, nih anak pasti bakal sibuk di LA." Balas Nagyung.

Sedangkan yang disindir hanya tertawa, memikirkan ucapan Nagyung yang benar adanya. Sampai LA, gadis Lee itu pasti akan sibuk.

"Yang penting, lo jangan lupa sama kita aja sih." Kata Karina.

"Nggak bakal." Balas Chaeyoung.

Setelah menempuh waktu selama kurang lebih 25 menit, mereka akhirnya tiba di bandara. Karina membantu Chaeyoung mengeluarkan barang-barangnya dari bagasi mobil.

"Ini perginya apa nggak bisa ditunda gitu?" Lirih Nagyung. Gadis itu menangis saat melihat Chaeyoung yang akan pergi dengan waktu yang tidak sebentar.

Chaeyeon langsung merangkul Nagyung, berusaha untuk menguatkan gadis itu dan tidak menangis.

Rache [00L vol.2]Where stories live. Discover now