Magnolia's Penumbra

693 65 932
                                    

"These wounds won't seem to heal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"These wounds won't seem to heal.

This pain is just too real.

There's just too much that time cannot erase"

🎶 Evanescence – My Immortal 🎶

Boleh di-play background music-nya buat pemanasan? Terima kasih.

•••

HEADLINE NEWS :
SKANDAL KENCAN PERTAMA MEMBER BTS TERUNGKAP TRAGIS




"Keparat!"

"Pria tua buta dan lumpuh itu membakar pasar!"

Lidah api menjilati petak demi petak Jeonju Nambu Traditional Market yang berserang usang termakan usia, hingga kobaran berbaur asap kelabu sukses meluluhlantakkan seluruh sisi. Tangis histeris penduduk kalang kabut menyelamatkan nafsi kian tertangkap bising di ratusan pasang rungu.

Pedagang gulung tikar, hasil jerih payah hanya bersisa abu arang. Jangankan berpikiran esok akan makan apa, masih hidup saja sudah untung.

Pada sudut kios tua nan sempit, tampak jasad pria berusia senja pengidap multiple sclerosis tengah terkepung, terjelapak kaku bersisian dengan kursi rodanya, lambat laun berfusi menjadi abu bersama rongsokan buku yang ia dekap erat-erat. Sungguh, daksanya tak lagi bernyawa, tapi seolah masih dihantam pedih.

Sosoknya bagai candala, aib di mata seluruh warga. Semasa hidup, dependensi fisik tak membuatnya pupus mengais nafkah. Meski acap kali tak menghasilkan, mendapati putri semata wayangnya makan dengan lahap, mendeklamasikan buku bekas kendatipun putus sekolah, betapa ia tafsir laiknya wujud nyata uluran tangan Tuhan.

Ayah. Tubuh letih hingga hati teriris beliau terjang demi membahagiakan sang putri, tanpa harap balasan apa pun.

"Bukankah anak gadisnya kini hidup sebatang kara? Lekuk tubuhnya maha sempurna, ingin lekas kucicipi!"

Vokal busuk kawanan jejaka yang kabur terbirit-birit menghindari jilatan api sontak tertangkap gaduh di rungu gadis belia yang dihujani elegi, tak henti merintih bak tersayat sembilu, juga derana sendu. Sekuat daya ia ayunkan tungkai untuk terjun mendatangi lautan bara demi mendekap jasad sang ayah terakhir kali. Malang, tenaga puan tak ada apa-apanya dibandingkan resistansi oknum kepolisian yang terus menahannya.

"AAARRRGGGHHH! LEPAS! AKU HARUS MENYELAMATKAN APPA!"

"Kumohon, setidaknya biarkan aku kebumikan jasad appa. Bagaimana jika itu menimpa ayahmu? Apa kau juga sakit?" imbuhnya yang sama sekali tak digubris seorang pun.

BELAMOUR 3.0Where stories live. Discover now