Absquatulate

431 54 597
                                    

Dua tahun yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dua tahun yang lalu.

Hari ini, Korea tengah menyambut antusias musim semi, di mana deru angin yang berembus di musim tersebut, telah mampu membuat sebagian orang menjatuhkan hati atas salah satu musim terbaik di antara musim lainnya yang datang setiap tahun. Menjadikan sungai Han sebagai salah satu pilihan bagaimana keindahan pendar oranye saling mengadu untuk segala kerinduan yang menggebu. Tak ayal, senja sering kali dijadikan satu dari segala cara untuk melepas penat tatkala raga diterkam oleh rasa lelah. Termasuk untuk kedua insan yang tengah saling menautkan jemari satu sama lain.

Sinaran kejinggaan di sana perlahan tampak mengintip malu menjelang datangnya kegelapan malam yang akan mengambil alih cakrawala. Saat mentari setengah hasrat turun keberaduan, di remang langit yang menjulang, sang surya meninggalkan begitu banyak pesan di antara rasa enggan dan sebuah keharusan. Sama halnya seperti Hwang Hyura dan Kim Taehyung yang memilih untuk berjalan-jalan sore di akhir pekan sebelum esok paginya mereka akan kembali pada kesibukan masing-masing. Seakan diderai oleh rasa enggan dan sebuah keharusan.

Kalau boleh memilih, mereka mungkin akan pergi ke tempat yang jauh. Tidak ada seorang pun. Cukup hanya berdua. Tinggal bersama, juga menghabiskan waktu bersama, melihat setiap keindahan pendar serta suara bising deru angin dari bibir pantai. Menyandarkan diri pada bahu kokoh Taehyung sebelum pria itu memberikan kecupan hangat di kening sang puan sebagai tanda kasih sayang.

Nyatanya, waktu akhir pekan pun belum cukup mampu untuk melepas rindu. Keduanya sering kali disibukkan oleh rutinitas masing-masing yang nyatanya berbalut rasa lelah. Menjadikan latar pekerjaan yang bertolak belakang sering kali menjadi alasan mengapa hubungan mereka tak seperti sebagaimana pasangan kekasih normal lainnya.

Waktu mereka cukup terbatas, bahkan untuk mencuri sedikit waktu di jam kerja pun seakan sulit selama deadline terus mengungkung keduanya dalam mengerjakan project-project besar di perusahaan tempat di mana masing-masing dari mereka bekerja. Namun, baik Hyura maupun Taehyung tidak memiliki banyak pilihan. Panggilan pekerjaan merupakan hal mutlak untuk keduanya dikala usia mereka yang sudah sama-sama dewasa. Maka dua hari di waktu akhir pekan pun menjadi satu-satunya pilihan untuk menghabiskan waktu bersama.

Terhitung dua tahun sudah mereka menjalin hubungan setelah Taehyung memberikan pernyataan ajakan untuk berkencan kepada Hyura. Meski awalnya Hyura cukup meragu atas perkenalan singkat keduanya, namun Taehyung perlahan meyakinkan Hyura jika perasaannya nyata dan utuh tanpa adanya sebuah kecatatan. Bagaimana perlakuan Taehyung kepada Hyura yang begitu baik menjadi bukti bahwa pria itu tak pernah main-main dengan perasaannya.

Bagi Taehyung, Hyura adalah satu-satunya perwujudan perempuan sempurna yang mampu bersanding dengannya. Tak ada perempuan lain, cukup untuk satu nama, Hwang Hyura.

Segalanya tampak begitu indah, bahkan melebihi warna kemerahan pada semburat jingga yang menjadi gradasi di tengah sinaran mentari sore penuh kemilauan menakjubkan. Bahkan untuk kelopak sakura yang terbawa oleh semilir angin si pembawa ketenangan pun nyatanya tak akan pernah sebanding dengan bagaimana gambaran perasaan Taehyung yang penuh damba akan sosok Hyura.

BELAMOUR 3.0Where stories live. Discover now