7 : Tokcer

4.4K 546 122
                                    

Karena Rose yang pingsan, Jeffrey dan Mamanya Rose langsung panik, buru-buru membawanya pergi ke Rumah Sakit untuk diperiksa. Mereka berdua tentu saja bingung kenapa tiba-tiba Rose menjadi wanita yang lemah tak berdaya begini. Biasa walaupun sedang sakit, Rose masih kuat untuk marah-marah. Bahkan dulu pas sedang dirawat di Rumah Sakit karena tifus, Rose mengamuk disitu karena perawatnya bolak balik salah menyuntik punggung tangannya yang mau di infus, karena belum menemukan titik yang pas.

Sudah tahu disuntik itu sakit tetapi malah salah-salah. Kan Rose jadi kesel, rasanya ia ingin memakan perawatnya saat itu juga.

Rose tersadar dari pingsannya saat dibawa masuk ke UGD. Ia meminta diturunkan dari ranjang pasien, menolak untuk diperiksa. Ia takut apa yang akan terjadi kedepannya.

Saat bersiap untuk memberontak, Rose dibuat ingin muntah lagi karena mencium bau ruangan yang khas dengan obat-obatan.

Buru-buru ia menutup mulutnya agar tidak jadi muntah, dokter jaga disitu langsung sadar dengan tingkah Rose yang menolak diperiksa sedari tadi. Juga penjelasan dari Mamanya Rose di depan tadi mengenai penyebab anaknya itu pingsan.

Dokter itu segera keluar ruangan dan menghampiri Mamanya Rose dan Jeffrey yang menunggu di depan. Menyarankan agar mereka membawa Rose ke bagian dokter kandungan untuk diperiksa lebih lanjut.

Mamanya Rose yang mendengar itu langsung lemas, ia sudah berpikir macam-macam. Apa diperutnya Rose ada tumor sehingga harus diperiksa lebih lanjut ke dokter kandungan.

Tak lama Rose keluar dari ruangan dengan langkah gontai menghampiri keduanya. Saat berjalan menuju bagian kandungan, Rose menarik-narik jaket yang dikenakan Jeffrey dengan tak tenang, seperti memberi kode kepadanya. Jeffrey yang tak peka mengira Rose sedang gugup ketakuan karena akan diperiksa, ia malah mengelus kepala Rose dan tersenyum menenangkan, seperti mengartikan bahwa tidak akan terjadi apa-apa.

Rasanya Rose mau tenggelam saja, malah Mamanya sedari tadi menggandeng lengannya sambil mengucapkan kata maaf, memangnya Rose mau mati apa.

Mereka bertiga duduk dikursi menunggu nomor antrean yang sudah diambil Jeffrey tadi. Ini gimana caranya Rose bisa ngomong ke Jeffrey untuk pulang saja, bisa-bisa dosa mereka berdua segera ketahuan kalau tetap disini.

Sebenarnya Rose sudah tersadar kalau dirinya ini mungkin saja hamil saat terakhir muntah dirumah tadi. Saat Jeffrey mencuci mulutnya, ia melihat kalender menstruasinya yang ada disamping westafel, jadwal bulanannya sudah terlambat.

Itu salah satu penyebab dirinya bisa pingsan karena terlalu shock.

Sepertinya takdir memang tidak berpihak kepadanya, ia masih memikirkan bagaimana caranya kabur dari sini, tetapi nomor antreannya sudah dipanggil untuk masuk ke dalam ruang periksa.

Mamanya langsung menarik lengannya untuk masuk ke dalam, Rose menahannya dan menatap Jeffrey yang disamping kanannya meminta pertolongan. Jeffrey yang ditatap seperti itu malah memindahkan tubuhnya ke belakang Rose dan mendorong bahunya agar segera melangkah.

Rose hanya bisa pasrah, sekarang Mamanya sedang menariknya dan Jeffrey bantu mendorongnya. Dua orang ini seperti bersatu membawa Rose kehadapan ajalnya.

Mau pura-pura pingsan sekarang juga gak bisa, karena Rose udah rebahan diatas ranjang pasien untuk diperiksa. Sweternya dinaikkan hingga perutnya terlihat, lalu dioleskan gel untuk melakukan proses usg.

Ini Mamanya dan Jeffrey belum sadar dan masih mengira dirinya mengidap penyakit parah. Sampai sang dokter yang bersuara memberikan ucapan selamat kepadanya barulah mereka berdua tersadar dan menganga terkejut.

Mamanya tidak percaya dan menyuruh sang dokter memeriksa kembali dengan benar, tetapi memang hasilnya tetap sama yang menyatakan bahwa Rose sekarang sedang hamil. Awalnya Mamanya mengira bahwa Rose sedang hamil anak jin, karena jelas-jelas anaknya itu belum menikah.

Jeffrey yang mendengar hal itu langsung mendelik tak terima, enak saja dirinya dianggap jin.

Mamanya Rose yang paham jika Jeffrey lah yang telah berbuat kepada anaknya itu langsung meloncat senang. Akhirnya harapannya terkabul bahwa anak tetangganya itulah yang akan menjadi pasangan anaknya.

Dengan heboh Mamanya Rose memeluk Jeffrey dan berkata jika milik Jeffrey termasuk tokcer.

Rose yang mendengar itu langsung menutup mukanya malu, Mamanya berkata seperti itu di depan dokter dan perawat yang ada di dalam ruangan. Benar-benar tidak punya malu.

Jeffrey ikut malu mendengar perkataan itu, tetapi dirinya juga bangga atas apa yang diucapkan Mamanya Rose kepadanya, ia merasa diakui sebagai lelaki.

Hebat juga dirinya dalam semalam bisa membuahkan hasil seperti ini.

☁️☁️☁️

Bukannya mengamuk seperti yang Rose bayangkan, sepanjang perjalanan pulang di mobil, Mamanya itu malah sibuk menanyai Jeffrey kapan akan memberitahu orangtuanya dan menikahi Rose.

Rose yang mendengar obrolan diantara keduanya hanya mendengus sebal, ini kenapa Mamanya malah terkesan excited gini sih, malah ngebet untuk dirinya segera dinikahi Jeffrey.

Rose saja malah malas membayangkannya jika ia akan menikah dengan anak kecil tetangga sebelah rumahnya ini. Gagal sudah masa depan impiannya, pasti akan keren jika memiliki suami mapan yang lebih dewasa darinya.

Huft boro-boro mapan, Jeffrey saja masih kuliah Semester 4, dewasa juga gak, yang ada malah ntar Rose bukannya punya Suami tapi malah seperti punya anak.

Sampai di rumah, obrolan diantara Mamanya dan Jeffrey masih juga belum berhenti. Kali ini bukan membahas mengenai orangtua Jeffrey maupun pernikahan mereka nanti, tetapi Mamanya ini dengan tidak tahu malu malah bertanya kapan dan berapa kali mereka membuatnya sampai jadi bayi begini.

Entah Jeffrey ini memang terlalu polos atau malah bodoh, ia mau-mau saja menjawab pertanyaan Mamanya itu, bahkan bercerita awal mulanya. Rose sudah tidak sanggup, ia langsung pergi ke kamar. Pasti sudah tidak ada harga dirinya lagi ia dihadapan Mamanya nanti. Semoga saja Jeffrey dan Mamanya tidak akan menceritakan hal itu juga kehadapan orangtua Jeffrey nanti.

Rose benar-benar tidak sanggup untuk mendengar kegilaannya.












Rose yang mau makan perawatnya karena salah suntik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rose yang mau makan perawatnya karena salah suntik


















[cr Pinterest ]


-Bel

ACCIDENTWhere stories live. Discover now