15

19.4K 2.1K 43
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Selatan menatap saudara kembarnya berjalan menuju rooftop pun mengikutinya. Namun saat ingin menghampiri kembarannya dia urungkan  karena Gio sudah menghampiri terlebih dahulu.

Sedari tadi Selatan diam mendengar perbincangan mereka berdua karena sudah tak tahan lagi akhirnya ia masuk dengan menendang pintu rooftop.

Brakk

Tara diam matanya melotot melihat kembarannya itu sedangkan Gio? Dia santai karena semua ini pasti akan terjadi.

"Selatan." panggil Tara pelan.

"Gw ikut." ujar Selatan berjalan mendekati mereka berdua yang masih duduk.

"Hah?" otak Tara blank.

"Iya gw ikut buat balasin dendam adek gw dan sahabat gw." ucap Selatan dingin dengan tangan terkepal.

Tara ngganguk doang setelah itu terjadi lah perbincangan tentang balas dendam yang akan dilakukan ketiga orang ini.

🦩🦩🦩

Saat ini Tara sedang berada dikantin setelah perbincangan panjang di rooftop tadi. Duduk berdua dengan Selatan dipojok kantin.

Gio? Dia lagi sama Angkasa dkk ngawasi Tasya yang nempel kek ulat bulu di lengan Angkasa.

"Mau makan apa?" tanya Selatan menatap wajah adiknya yang terlihat kesal karena bermain game selalu kalah.

"Seblak." sahut Tara dengan mata berbinar, moodnya cepet banget berubah.

"Gak boleh, inget lo punya maag." peringat Selatan menatap tajam kearah kembarannya.

"Atan mah kek gitu, yaudah siomay aja." Selatan menganggukan kepala kemudian pergi memesan siomay untuk Tara dan dirinya.

"Nih makan." ucap Selatan menyodorkan seporsi siomay dan jus mangga ke hadapan Tara.

"Makasih." Selatan hanya membalas dengan deheman saja setelah itu mereka berdua dengan tenang.

Tara sedari tadi sadar jika diperhatikan oleh seseorang tapi dia pura-pura gak tau aja gitu.

🦩🦩🦩

Kringg Kringg

Bel pulang sudah berbunyi semua siswa-siswi berbondong-bondong keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Tak terkecuali Tara yang saat ini berada di parkiran menunggu kembarannya itu.

"Yok pulang." ujar Selatan berjalan mendekat ke arah Tara diikuti sahabat-sahabtnya.

Selatan sudah baikan dengan sahabatnya karena ini untuk mempermudah rencana balas dendamnya.

"Lama!" ketus Tara mengambil alih helm yang ditangan Selatan.

"Ada urusan tadi." Tara mengangguk kemudian naik ke motor Selatan.

"Duluan." pamit Selatan ke sahabat-sahabatnya. Mereka cuma ngangguk.

Membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan sedang,

"Ra mau es krim gak!" ucap Selatan

"Hah?" sahut Tara berteriak karena suara Selatan samar-samar.

Bara berdecak selalu begini jika sedang berada di atas motor. Diajak bicara malah gak denger.

"Nggak jadi ra." balas Selatan ikut-ikutan berteriak.

Tara manggut-manggut doang soalnya gak denger ucapan Selatan, suaranya teredam dengan suara kendaraan berlalu lalang jadi gak jelas.

Memberhentikan motor di depan kedai es krim. Selatan sudah turun dari motor sedangkan Tara masih nangkring diatas motor.

"Lo gak mau turun heh!" ucap Selatan membenahkan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Kita ngapain kesini?" bukannya turun malah nanya dasar.

"Maling ra!" ketus Selatan jelas-jelas di depannya terpampang jelas kedai es krim malah nanya.

"Maling kok siang-siang harusnya malam dong, ga ngerti suasana banget sih." lah kenapa jadi lemot ini astaga.

"Mbuh ra!" Selatan pergi memasuki kedai meninggalkan Tara yang masih nangkring di atas motor dengan wajah bingung.

"Lah si anjing malah ditingal." gumam Tara saat tidak menyadari keberadaan kembarannya itu.

Saat ingin melangkah memasuki kedai sayup-sayup Tara mendengar suara yang tidak asing di telinga nya. Menatap sekeliling dan.

Gotcha!

Disana Tasya dan seorang laki-laki yang tidak dikenalinya sedang berjalan menuju ke arahnya.

Tara dengan cepat berlari agar tidak ketahuan celingak celinguk mencari tempat sembunyi namun nihil Tara tidak menemukannya.

Karena tidak menemukan tempat bersembunyi akhirnya Tara duduk di sebelah pintu masuk kedai bersender di tembok dengan wajahnya ditutupi koran yang dia temukan entah milik siapa Tara asal ambil.

"By ada gembel, kasih uang gih kasihan itu." ucap Tasya saat melihat gembel tertidur di pintu masuk kedai.

Lelaki itu mengambil dompet yang berada disaku lalu diberi 'kan uang 50k untuk gembel itu.

"Nih buat beli makan." ucapnya lalu pergi meninggalkan gembel itu yang mengerutu kesal.

"Cantik-cantik gini dibilang gembel." ucap Tara mengambil uang yang berada di gelasan plastik bekas tersebut dan berdiri dari duduknya.

"Ada untungnya juga ya jadi gembel dadakan." lanjut Tara terkekeh melihat uang berwarna biru itu. Disimpan uang itu di saku untuk membeli permen nanti.

"Awss sakit goblok." Tara meringis karena kupinya dijewer.

"Lo ngapain masih disini? Gw udah daritadi nungguin lu di dalam malah gak masuk-masuk!" omel Selatan tanpa melepas jeweran.

"Lepas dulu elah, baru gw jelasin." dilepasnya jeweran itu Tara langsung melesat memasuki kedai tanpa menjelaskan terlebih dahulu.

Selatan menghela napas kasar. Kenapa sifat kembarannya menjadi begini?

Ikut menyusul kembarannya yang sudah duduk anteng dibangku, ditatap kembarannya itu dengan tajam malah dibalas senyum pepsodent.

Setelah itu mereka berdua memakan ice cream dengan tenang.

Tbc

Siapa nih cowo yang sama Tasya tadi?

Jangan lupa vote + komen biar Tata semangat ngetiknya🔥🔥

See you next chapter guys👋.

UTARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang