27

1.2K 138 28
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


▪︎
▪︎
▪︎

Pagi hari ini SMA PEACE dihebohkan dengan beredarnya beberapa foto dan video tak senonoh milik salah satu siswi sekolah ini.

Video tersebut diupload semalam dan sudah banyak orang berkomentar. Entah siapa pengirim foto dan video itu menjadi tanda tanya di benak semua siswa.

"Lo yang upload video sama fotonya Tasya ra?"

Dahi Tara mengernyit mendengar pertanyaan Gio. Dia tidak tahu video dan foto apa yang dimaksud, sedari tadi dikelas sudah banyak orang memperbincangkan video dan foto tentang Tasya.

"Video apaan sih emang?"

"Lo belum tau?" Tara menggeleng.

Gio terlihat menghela napas, diambil ponsel berlogo apel di dalam sakunya, mengotak-atik sebentar lalu diserahkan kepada Tara.

Wajah Tara terlihat biasa melihat video Tasya digagahi beberapa pria buncit dan berdasi.

Oh astaga! Ternyata video ini Tara sudah melihat sebelum diupload, keningnya mengerut samar siapa orang yang berani-beraninya mengupload, padahal Tara sedang berfikir tentang kapan akan mengunggah video ini di forum sekolah tapi malah kecolongan tapi tak apa ini sedikit membantu.

"Jadi ini yang mereka bicarain dari tadi?"

Gio mengangguk, dimasukan lagi ponsel mahal itu di saku agar tidak hilang.

Tara mengetuk pelan meja sembari berfikir, Gio hanya diam menikmati wajah berfikir Tara yang terlihat lucu.

"Eh iya, Selatan mana?"

"Kamar mandi."

Keheningan tercipta di meja kantin pojok itu, mereka berdua terhanyut dengan pikiran masing-masing.

Namun keheningan tidak bertahan lama karena siraman minuman berwarna merah yang mengenai Tara.

Tara menatap tubuhnya basah dengan melongo, untung dirinya mengunakan tanktop berwarna hitam jadi tidak terlalu ketara warna bhnya.

Diangkat wajah untuk menatap orang yang berani menyiram dirinya dan menganggu acara berfikirnya, Tara menatap Leta dan Tasya di depannya, terlihat wajah Tasya sembab akibat menangis?.

"Lo berdua ada masalah apa sih sama gw?"

Tara menatap mereka dengan seksama.

"Cih, nggak usah pura-pura deh! Lo kan yang udah sebar video sama foto buat fitnah Tasya, iya kan? Ngaku aja deh lo!" Wajah Leta memerah menahan amarah, kedua tangan mengepal disisi rok abu-abu miliknya.

"Kamu mesti iri kan sama aku karena aku bisa deket sama Angkasa dan temen-temennya, makanya sebar video dan foto itu buat ngefitnah aku."

Tara menatap geli Tasya berdrama seolah-olah dirinya tersakiti agar mendapat simpati dari orang-orang yang berada dikantin.

"Aku punya salah apa ra sama kamu? Hiks padahal aku enggak pernah usik kamu ttapi kamu selalu nganggu aku. Apa kamu nggak puas ra pernah bully aku dan sekarang dengan teganya kamu fitnah aku dengan video itu hiks."

Tasya menangis sesegukan, disebalah Leta mencoba menenangkan sahabatnya. Beberapa murid menatap mereka dengan berbisik-bisik.

Gio bersedekap dada menatap jengah Tasya yang masih asik menangis.

"Apa tadi iri ya? Dulu sih pernah tapi buat apa sekarang gw iri sama cewe lembek modelan kayak begini, ga level banget deh."

Tara menyentuh dagu Tasya agar menatap tepat pada kedua bola matanya.

"Dengar ya Tasyanjing, ga ada yang bisa dibanggain dari diri lo kecuali akting nangis lo yang patut diacungi jempol karena udah buat semua orang percaya kecuali gw tentunya."

"Gw juga." Sahut Gio cepat, melihat semua tatapan mengarah pada dirinya Gio mengangkat sebelah alisnya.

Tara terkekeh pelan mendengar itu.

"Ditambah Gio juga, jadi dua."

Mata Tara mengedar kepenjuru kantin mencari pangeran kesiangan.

"Yah kasian pangerannya enggak dateng, mereka kemana ya? Apa jangan-jangan cari putri baru soalnya putri yang ini udah bekas." Tara menutup mulutnya menatap Tasya yang memelototi dirinya.

"Ughh Gio aku takut dipelototi sama mak lampir."

Tara bersembunyi dibalik badan Gio, tawa cekikikan terdengar saat menatap wajah tak bersahabat Tasya dan Leta.

"Mau ngamuk ya? Ngamuk aja ga baik loh kalau ditahan-tahan begitu."

"Udah ra kasian mereka berdua." Peringat Gio menatap Tasya dan Leta yang berkomat-kamit.

"Ahahaha iya udah, ga kuat sumpah udah sana deh pergi lo atau mau nangis lagi juga terserah lo."

"LO?!"

"Apa loh? Ga usah teriak-teriak gw ga budeg."

"Minta maaf cepet sama Tasya!"

"Gamau." Tara tersenyum remeh sambil bersedekap dada.

"Awas lo nanti gw bilangin sama Angkasa biar hidup lo ancur." Leta menudingkan jari telunjuknya didepan wajah Tara.

"Cieee ngaduan."


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 05, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UTARA [NEW VERSION]Where stories live. Discover now