Dating With - Jungkook & Taehyung

1.4K 133 38
                                    

Spoiler --Teaser--One Part.


18+ — 21+ [Rated ; Mature] [Only Fiction] [Semi Canon]

[Ebook Project ; More info instagram anoona_universe & anoonauniverse_ ]

[Hanya bisa dibeli saat ikut PO]


Erotica Romance. Romance Contemporary.

Tags ; Goodboi, Noona, Possesive.

Keep it Private but Not Secret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Keep it Private but Not Secret.

"Kalau aku mengajakmu berpacaran—kurasa ini akan aneh, bukan?" tanya Taeri pada Jungkook yang sedang memegang gitar di tangannya. Sibuk menggunakannya. Pria itu sedang belajar dari Yoongi—teman satu grupnya. Maunya memberi kejutan para penggemar dengan perkembangannya. Atau memasukkan di dalam mixtapenya nanti.

Permainan terhenti. Jungkook menatap Taeri terkejut. Mata bulatnya semakin besar. Dia mendengar jelas apa yang dikatakan, suasana terlalu hening dan cukup luas, sekalipun tidak ada gema, tetapi frekuensinya tepat di telinganya. Ia hanya perlu memastikan apa yang dia benar-benar dengar. Memastikan bahwa Kim Taeri tidak sedang mempermainkannya. Ryu Chatal Jungkook, anggota boyband Elites, perlu beberapa saat untuk mencerna keadaan apa yang sedang terjadi.

Taeri meringis. Tertawa kikuk dipaksakan. "Maksudku, artis dan stafnya memang tidak boleh berkencan, bukan? Tidak tertulis di atas hitam dan putih, tetapi sudah jadi peraturan etika. Semacam itulah!" kata Taeri menjelaskan lebih tegas.

Pipi Jungkook berubah menjadi merah—seperti tomat—tetapi dipastikan rasanya lebih enak. Kenyal. Ditambah ketampanan itu. Kalau dikunyah, pasti mendapatkan kepuasan paling baik. Tidak—bukan begitu maksud Kim Taeri. "Hehe... bercanda. Jungkookie sekarang sudah besar ya. Lucu sekali. Padahal dulu seingatku kau masih kecil sekali. Pertama kali kita bertemu tahun berapa sih? Dua ribu lima belas ya?" kata Taeri sambil mengusap-usap rambut Jungkook.

Jungkook suka apa yang Taeri lakukan. Ia selalu suka ketika jemari kecil itu memperlakukannya dengan lembut. Dia selalu suka ketika manik indah itu menatapnya penuh kasih. Dia selalu suka ketika mata itu berkilap bahagia. Dia selalu suka, ketika tubuh mungil itu memeluknya kegirangan atas setiap keberhasilan dirinya dan anggota Elites lainnya.

Namun ada hal lain yang dia rasakan seiring waktu.

Ia akan suka jika jemari kecil itu mencengkram keras punggungnya. Menancapkan kuku-kuku di sana. Dia akan suka ketika manik indah itu menatapnya sayu, penuh gairah. Dia akan suka ketika mata itu mengeluarkan bulir air mata. Menangis nikmat. Dia akan sangat suka ketika tubuh mungil itu berakhir di bawah kungkungannya. Di bawah tubuhnya. Bukan lagi orang lain yang dipikirkan, tetapi hanya dirinya.

Ryu Chatal Jungkook sudah sangat dewasa. Dari anak-anak menjelma menjadi pria tampan, cool, dan seksi. Sudah cukup matang untuk merasakan dan melalui banyak kegilaan di hidupnya—terutama dengan wanita yang ada di depannya. Mengabaikan bagaimana jemarinya akan berusaha menguru-urut bagian paling nikmat. Mengeluarkan semua bukti klimaksnya sampai berserakan. Muncrat.

"Ayo lakukan!" jawab Jungkook pada akhirnya. Jawaban yang tidak pernah Taeri bayangkan. Ia hanya ingin mengutarakan pikirannya yang mustahil Jungkook tida tahu tentang itu.

Pemuda pemalu yang dulu dia temui, memang sudah berubah menjadi pria seutuhnya. Dibalik wajah yang masih menggemaskan itu, ada sesautu yang begitu kuat. Tatapannya jelas menggelap—mengintimidasi bagian dari diri Taeri yang meraung-raung ingin didominasi dengan cara yang aneh.

"Ehm?" sahut si wanita yang mendadak menjadi kehilangan semua system kerja otaknya. Mari pikirkan bagaimana seorang Ryu Chatal Jungkook, mengajaknya berkencan. Seorang idola. Superstars.

Meletakkan gitarnya, Jungkook mendekat. "Ayo—berkencan. Tadi noona bertanya, kan? Aku mau. Maunya berkencan dengan noona...," tegasnya tidak canggung sama sekali.

Taeri sampai menahan napas. Keduanya sedang berada di salah satu tempat Latihan gedung tinggi—agency di mana Elites bernaung. Tempatnya berkerja. Memanjatkan doa pada Tuhan yang mana saja, Kim Taeri hanya berharap tidak ada yang mendengar percakapan mereka. Tidak ada orang yang datang.

"Bukankah tadi aku mengatakan kalau kita tidak bisa bersama? Peraturan—"

"Peraturan apa lagi sih? Aku sudah dewasa. Sudah lewat juga masa-masa dating ban. Aku jelas bisa mengatasi penggemar dan dirimu sebagai kekasih. Aku bisa mencintai keduanya dengan tipe yang berbeda. Sekarang tinggal—kau. Noona bilang menyukaiku. Mau mengajakku berpacaran. Apa noona sedang mempermainkanku?" cerocos Jungkook. Terkesan dewasa. Namun bicaranya lucu. Tapi sensasi yang diberikan pada Taeri sampai membuat seluruh tubuh wanita itu seakan disengat listrik.

Segera menggelengkan kepala. "Tentu saja tidak! Mana mungkin aku mempermainkan seorang Ryu Chatal Jungkook!" sanggah Taeri buru-buru.

Senyuman penuh kemenangan muncul di wajah Jungkook. "Jadi jawabannya?"

"Beri aku waktu. Ok? Tolong," kata Taeri buru-buru. Dia perlu menimbang banyak hal.

Jungkook terkekeh lalu menyenderkan punggung ke bahu sofa. Kepalanya menengadah sambil memejamkan mata. "Aku tidak sabar memastikan noona menjadi milikku sepenuhnya. Jujur saja, aku tidak suka melihat noona bersama pria lain sedekat itu. Rasanya—aku ingin melingkarkan tangan di pinggang kecilmu, lalu menarikmu pergi."

Kim Taeri bersumpah, ia terkejut mendengar ucapannya Jungkook. Belum pernah dan tidak mengetahui sisi Jungkook yang seperti ini.

Melirik pada Taeri yang terkejut, Jungkook terkekeh. Lalu memberikan senyuman manis lagi. Mengubah posisi duduknya jadi menatap Taeri. Menyentuh bibir Taeri dengan ibu jari, seolah tidak sabar untuk mengecap dan merasakan seluruhnya. Menekan-nekan di bagian sana.

"Tapi noona tenang saja, aku akan jadi anak baik untuk noona. Asalkan noona jangan pernah mengkhianatiku. Apalagi membiarkan pria lain mendekati noona. Aku ingin memiliki noona sepenuhnya.

Aku ingin kamu, Kim Taeri-ku." []


Kaget nggak? Ini ceritanya berdiri sendiri ya! Siapa yang kangen era Dating With, Jungkook gemas tapi posesif. Atau protektif ya. Jangan ketinggalan Periode Agustus!

 Jangan ketinggalan Periode Agustus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ebook Project A-NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang