Cheating Zone - Jimin

1K 111 11
                                    

Spoiler --Teaser--One Part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Spoiler --Teaser--One Part.


18+ — 21+ [Rated ; Mature] [Only Fiction]

[Ebook Project ; More info instagram anoona_universe & anoonauniverse_ ]

[Hanya bisa dibeli saat ikut PO]


Erotica Romance. Romance Contemporary.

Tags ; Cheating Phase kayak SCWC ya. Jadi kalau nggak nyaman, Skip saja. Tenang, aku tetap tegaskan selingkuh adalah hal yang salah.





Prologue ;

"Bisa nggak sih kamu bergantung sepenuhnya sama aku kayak Isla?" pekik Jimin sudah tidak tahan lagi. Mengakhiri perdebatan di antara keduanya.

Lantas Taeri terdiam. Mulutnya terbuka. Tidak dapat mengatakan apa pun lagi. Butuh memproses apa yang sebenarnya terjadi. Ada di mana kesalahan hubungan mereka.

Choi Jimin bukan tipikal orang yang mudah menangis. Dia begitu lembut memperlakukan orang lain, tetapi dirinya sendiri sangat kuat. Jangan lupakan betapa dewasanya dia dibalik tingkah manis yang membuat orang luluh. Bagi Kim Taeri—Choi Jimin sempurna.

Keduanya serupa, tetapi berbeda. Jika Jimin adalah matahari, maka Taeri adalah bunga matahari. Bunga matahari akan melihat ke arah matahari, namun tidak setiap saat, hanya pada musim tertentu. Dan setelah mereka tumbuh, berbunga, mereka akan mati.

"Kamu tahu kenapa aku lebih memilih Isla dari kamu? Karena Isla—bergantung sama aku. Cuma punya aku. Aku nggak bisa lepasin dia begitu saja. Dan kamu—selalu bilang nggak masalah, nggak ada apa-apa, selalu dan selalu."

Lantas Taeri terkekeh miris. Entah pada dirinya, Jimin, atau keadaan.

"Semua yang aku lakuin hanya buat jadiin kamu punya aku," tambah Jimin lagi. Air matanya telah mengalir.

Sama seperti Jimin, bulir air mata itu juga membasahi pipi. "Kamu pikir, aku selama ini nggak berusaha juga? Terus yang aku lakuin selama ini apa? Yang ngebuat aku nggak jadi milik kamu, karena keinginan kamu sendiri yang mau milikin aku. Kamu maksain aku yang kamu mau. Bukan aku yang sebenarnya. Kamu nggak pernah puas sama aku, karena kamu punya ekspektasi diri aku di kepala kamu yang nggak pernah bisa aku wujudin."

Terisak. Jimin mengacak-acak rambutnya. Taeri menutup wajahnya. Keadaan keduanya kacau. "Kamu nggak sayang sama aku, Jim. Kamu nggak cinta sama aku. You just love the idea of me."


***


Pt 1,

Jimin tertawa sambil matanya mengerjap beberapa kali. Sayu. Baru saja menembakkan beberapa cairan di dalam mulut Taeri sampai belepotan ke mana-mana. Dominan di sekitar pipi, lalu sedikit melenceng ke wajah. Ada yang mengalir ke leher sampai terjatuh ke paha. Cukup banyak. Kental berwarna putih.

Taeri yang membungkuk—menungging—di atas kasur, sementara Jimin duduk dengan nyaman sambil kedua kaki terbuka agar wanita itu bisa berada di antaranya, berakhir berantakan. Dari rambut, wajah, mulut dan beberapa pakaian yang beberapa sudah ditanggalkan.

Mendongak menyajikan pemandangan kacau berantakan, Jimin menggigit bibirnya sendiri. Dia baru saja sampai pada klimaks, beberapa kedutan dirasakan, tetapi melihat wajah Taeri yang seperti sekarang, jadi mau lagi. "Cantik banget sih kamu, punyanya Jimin...." kata Jimin langsung narik Taeri, dipeluk.

"Cantik apa? Muka lengket punya kamu nih. Ish, mau kena kamu?" kata Taeri sambil bersandar di dada Jimin.

Mengambil tisu, Jimin membantu Taeri membersihkan. Lalu jarinya masuk ke mulut Taeri. "Enak nggak rasanya?"

Taeri bergidik. "Nggak. Nggak suka."

"Terus kok mau keluarin di mulut?"

"Kamu yang mau...."

"Ya tarik saja."

"Ya abis kan sayang sama kamu," kata Taeri. Jimin mau jerit sendiri. Pintar sekali ngomongnya.

"Liburan bareng ya, mau?" tanya Jimin sambil mengusap-usap pipi Taeri. "Kamu kalau nurut begini, aku makin sayang. Punya aku," katanya lagi.

Tidak langsung menjawab. Taeri diam sendiri. Menelan ludahnya paksa. Kata 'punya aku' kadang mengganggu Taeri. Jimin yang begitu dominan, mudah sekali .

Ponsel Taeri berbunyi, nama Jungkook ada di layar, segera mengambil untuk membalas sementara Jimin menghela napas. Memutar bola matanya. "Kenapa dia hubungin kamu terus sih?" tanya Jimin terlihat tidak suka Bukan pada Jungkook, Jimin cukup dekat dengan Jungkook, yang tidak dia suka, hubungan Taeri dengan Jungkook.

"Dia Cuma anak kecil, Jimin..., jangan kayak gitu," kata Taeri berusaha menangkan.

Jimin terkekeh sinis. "Anak kecil mana yang udah jadi Dokter koas? Dia sudah gede, Kak. Dan aku tahu dia juga mau sama kamu. Mau pake kamu."

Taeri sudah tidak suka jika percakapannya mengarah ke sini. Dia tahu Jungkook bagaimana. Jungkook jelas baik sekali padanya. Tidak seperti yang dikatakan Jimin. "Kalau gitu sama saja kan kayak kamu? Bilang aku punya kamu. Nggak bolehin aku sama siapa saja, padahal kita nggak ada ikatan.

Dan ya—kamu pacar Isla."

[]


Nanti ada harga khususnya buat bundling sama Dating With Love dan Chating Zone. + Disc buat yang sudah 5 rewards.

Ponya staytune di ig ya. Awal agustus!

Ebook Project A-NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang