•9•

68 14 44
                                    

Happy Reading....✨❤️

Semuanya berubah dengan cepat. Semenjak Jena mengeluarkan kalimat yang membuat Sooyoung menangis, Jeno jadi susah. Karena Jena itu masih marah sama Sooyoung dan tidak mau mendengarkan penjelasan Jeno, yaudah kalo di rumah Jena gak akan berhadapan dengan Sooyoung. Jika biasanya mereka bertiga melakukan sarapan, makan siang dan makan malam bersama tapi kali ini tidak. Sooyoung akan masak sebelum Jena turun lalu jika sudah selesai semua pasti Jeno dan Jena sudah turun, dia pergi ke kamarnya dengan membawa makanannya sendiri. Itu setiap hari dilakukan Sooyoung.

Jeno khawatir karena Sooyoung sering menangis karena dia sedikit di benci anaknya dengan kalimat yang kemarin. Padahal jika Sooyoung nangis terlalu banyak ada efek buat kesehatan dia dan baby twins mereka. Dan akhir-akhir ini juga sudah ada sedikit tanda-tanda mau lahiran, Jeno khawatir.

Pagi ini Jeno sedang libur karena tanggal merah jadi dia gak ada pemeriksaan. Mulai dari pagi sampek malem saja Jeno tidak bisa berkumpul bertiga dengan istri dan anaknya.

"Sooyoung, makan yuk. Aku tadi beli banyak lauk, aku beli corndog juga" Sooyoung menggelengkan kepalanya di balik selimut. Yang dia lakukan adalah diam di balik selimut yang menutupi seluruh badannya.

"Tapi kamu belum makan"

"Aku gak laper"

.....

"Oh iya eum besok Jena mau ke LA" ujar Jeno sambil mengecilkan suaranya.

"Apa? Ha?"

"Dia bakal disana sementara sama mamah papah. Disana dia bakal dikasih pengobatan mental Soo. Dia biar tenang juga, disana kan dia udah gak ada s—"

"Gak boleh, enggak gak boleh"

Jeno diam. Padahal hari ini juga anaknya pergi ke LA, dia telat aja ngomongnya. Jeno takut istrinya stress nanti lama-lama.

"Jeno"

Panggil seorang wanita dari bawah sana. Jeno pergi ke bawah disusul Sooyoung di belakangnya. Mamahnya datang dengan pakaian rapi ingin pergi.

"Mana Jena?"

Jeno melirik sebentar ke arah istrinya yang menunduk, lalu menghela nafasnya pelan. Jeno pergi ke kamarnya Jena.

"Jena sayang, oma udah dateng tuh. Ayok"

Ceklekkk

"Iya pah"

"Udah semua?" Jena mengangguk dengan tangannya yang di pasang arm sling. Memang Jena harus menggunakan itu agar luka retaknya tidak parah lagi.

Lalu mereka berdua pergi ke bawah, Jena pergi ke arah luar dengan menyeret kopernya. "Hati-hati mah"

"Iya, eum kalo udah lahiran kabarin mamah ya? Mamah bakal kesini. Sooyoung"

.....

Jeno menoleh ke belakang, istrinya menunduk dan hanya diam. "Yaudah deh kalo gitu, duluan ya"

Setelah mamah, papah, dan Jena pergi berangkat ke LA, Jeno segera menutup pintu rumahnya. Lalu merengkuh tubuh istrinya sebentar, tak ada reaksi apapun Sooyoung hanya diam.

"Sayang, makan yuk"

.....

Jeno menangkup kedua pipi istrinya agar wajahnya menghadap ke mukanya. "Sooyoung aku mohon kamu jangan diem gini sayang aku susah nanti. Kenapa? Ngomong kalo ada yang sakit",

"Jeno, ayok ke LA juga"

"Gak bisa say—"

"Bisa, ayok siap-siap J—"

Jeno-Sooyoung Fam's || Lee Jeno [✓]Where stories live. Discover now