9

1.3K 158 15
                                    

Oikawa mentraktir Kageyama es krim vanila. Bukannya langsung dimakan, yang lebih muda malah melamun.

"Ada apa Tobio-chan? Kau tidak seperti dirimu?" Oikawa menatap lelaki di sampingnya datar. Mereka berdua tengah duduk di sebuah bangku pinggir jalan.

"Memangnya aku harus seperti apa?"

Oikawa melirik pada es krim yang meleleh di jemari lentik Kageyama. Ia memegang pergelangan tangannya, mengusapnya dengan sapu tangan yang ia simpan disakunya.

"Bukankah kau sudah lolos sampai Inter-high? Diundang kamp nasional pula, apa yang membuatmu tidak senang? Apa ada hal yang kau sukai lebih dari voli?"

Kageyama menoleh, menatap Oikawa. "Entahlah.."

Entah mengapa Oikawa tersenyum tipis, ia sudah terbiasa memandang Kageyama sebelah mata, memandangnya sebagai monster sekaligus saingan. Tapi sekarang, melihat sosok yang tidak ia sukai sedang berada dititik lemahnya ia suka sekaligus iba.

"Makanlah es krimmu dengan benar"

Kageyama mulai menjilat es krimnya. Ia tidak tau mengapa rasanya sangat letih namun sebisa mungkin saat di lapangan ia profesional. Lelaki raven itu mulai menikmati es krim, membuat Oikawa tersenyum.

"Kau berpacaran dengan setter Inarizaki itu eh?"

"Tidak."

"He? Aku pernah melihat kalian boncengan naik motor"

Kageyama ingin menghilang saja. Ini sangat menyebalkan saat semua orang membicarakan hubungan abu-abu miliknya. Mau marah tapi tak punya tenaga.

"Bukan pacar" Jawabnya singkat, es krim yang dia makan telah habis, segera Kageyama bangkit berdiri lalu mebungkuk pada Oikawa. "Selamat atas kelulusan mu Oikawa-san, aku pamit pulang"

"Mate, tidak biasanya aku mengatakan ini." Lelaki bersurai coklat itupun bangkit berdiri, satu tangannya menahan tangan Kageyama.

"Ayo main voli denganku."

Yah bagaiamanapun yang namanya Kageyama tak akan pernah menolak voli. Ia menyetujui ajakan Oikawa.

****

Mereka berdua selesai kala petang, Oikawa membelikan minum untuk Kageyama di perjalanan pulang mereka. "Ja Tobio-chan begini lebih baik"

"Ha?" Tobio yang duduk di pinggir trotoar mengadahkan kepala, menerima botol mineral dari Oikawa. Yang lebih tua ikut duduk di sampingnya.

"Kau lebih mendingan dari yang tadi. Aku tidak tau kenapa kau terlihat sedih dan aku juga tak ingin ikut campur, hanya saja menyebalkan melihat wajahmu begitu"

Tobio mengangguk. Lihat apa yang patah hati lakukan pada dirinya. Dia sangat tidak suka begini.

"Ngomong-ngomong dari mana kau belajar servis seperti tadi?"

"Miya-san"

Oikawa mengangguk. Pantas saja ia seperti mengenali tekniknya. Sepertinya kouhai dan setter inarizaki itu benar-benar dekat. "Mau aku antar pulang?"

Tin tin

Suara klakson motor menyela pembicaraan mereka. "Tobio-kun!!!" Pengendara motor itu menepi, alisnya menukik tajam melihat Tobio duduk berdua dengan Oikawa. Segera saja ia turun dari motor dan menghampiri mereka.

"Tobio-kun"
"Tobio-chan"

Atsumu meraih pergelangan tangan Kageyama sedang Oikawa memegang pundaknya. Dua setter dengan kemampuan hebat itu saling bertukar pandang.

"Oikawa-san, ayo pulang" Ujar Kageyama tiba-tiba, ia memegang tangan Tooru dipundakknya lalu menariknya pergi.

"Tobio-kun!!" Atsumu tentu tak diam saja, ia mengejarnya, menahan pergelangan tangannya. "Dooshite?!"

Kageyama menepis tangannya dan melepas tangan Oikawa, ia berjalan menjauh dari mereka berdua. Langkahnya terburu-buru, namun Atsumu mengejarnya.

"Tobio-kun, katakan padaku ada apa?" Atsumu mulai khawatir, nada suaranya sedikit meninggi. Jalanan begitu sunyi, hanya lampu jalanan yang jarang-jarang sebagai penerangan.

Oikawa memperhatikan dari jauh. Ini adalah tontonan langka yang menarik. Entah mengapa sejak tadi, ia jadi tertarik dengan Kageyama secara personal. Jadi ia diam dan menyimak untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

"Tobio-kun.." Atsumu mengusap pipi Kageyama namun langsung ditepis empunya. "Miya-san berhenti mempermainkan ku!!!" Tobio membentaknya, wajahnya terlihat sangat marah namun juga sedih.

"Apa salahku Tobio-kun?"

Kageyama tak habis pikir lelaki ini tak merasa melakukan kesalahan, mungkin benar dirinya hanya dianggap mainan. "Kau menjadikan aku bahan taruhan Miya-san!! Kau sialan aku membenci mu!!" Kageyama langsung berterus terang, ia mendorong tubuh yang lebih kekar hingga Atsumu mundur beberapa langkah. Lelaki itu membeku, Kageyama tahu soal ini?

Kageyama tidak cengeng, tapi hatinya sangat sakit sekarang. Bibirnya bergetar, kedua tangannya mengepal, ia mengusap kasar wajahnya yang mulai basah lalu melangkah pergi.

"Tobio-kun aku bisa menjelaskannya!"

"Tidak penting lagi!!"

Atsumu hendak kembali meraih tangan Kageyama tapi tiba-tiba Oikawa berdiri diantara mereka berdua.

"Hei kembar Miya, Tobio-chan sedang ingin sendiri" Oikawa tersenyum miring, ia merengkuh pundak Kageyama lalu mengajaknya pergi.

Kepala Atsumu terasa pening dan terus berkedut. Ia meremat rambutnya. Dia hanya berdiri dibawah lampu seperti orang bodoh, melihat lelaki yang ia cintai tersakiti dan dibawa pulang orang lain.

Atsumu mau mengejar tapi rasanya akan sia-sia jika sekarang. Ia memutuskan ke penginapan dan akan menemui Kageyama besok.

***

Di jalan, Oikawa menyematkan jaketnya untuk Kageyama sambil masih berjalan bersama. Tidak ada patah kata keduanya, sebagai orang yang kekanakan namun bisa dewasa pada saat-saat tertentu, Oikawa memilih tak banyak komentar.

Ia mengantarkan si rambut raven sampai depan rumahnya. "Istirahatlah Tobio-chan, kau bisa mengajakku main voli kapanpun"

Kageyama mengangguk, ia ingin mengembalikan jaket Seijoh pada Oikawa namun empunya hanya tersenyum tipis dan menggeleng. "Untukmu saja, lagipula aku sudah lulus. Anggap saja kenang-kenangan dariku"

Yang lebih pendek mengusak matanya, emosinya sedikit lebih reda. "Oikawa-san akan kemana?"

"Tokyo. Aku akan kuliah disana." Lelaki itu berkacak pinggang, menatap lembut pada Kageyama. Malam ini bulan sedang terang, wajah sembab yang barusan menangis itu terlihat merah dan menggemaskan.

"Kawaiine.." Gumam Oikawa seraya mencubit pucuk hidung Kageyama. Empunya tak bereaksi.

"Aku masuk dulu, Oikawa-san, terimakasih untuk hari ini"

"Ne kapanpun kau butuh"


That Baby Finally My Boyfriend (Atsukage)Место, где живут истории. Откройте их для себя