[4/5]

2K 379 37
                                    

Minggu.

Biasanya Senju akan datang mengunjungi (Name), mengajaknya jalan-jalan bertemu dengan teman-teman se-gang-nya Senju. Namun, tidak ada tanda-tanda kedatangan lelaki itu.

(Name) memerhatikan gelang di pergelangan tangannya, pemberian dari Senju. Lucu, mereka bahkan belum pacaran tapi sudah berciuman sebanyak dua kali. Bahkan tidur bersama. Ya, walaupun hanya 'tidur' tidak melakukan hal yang lebih jauh.

Mengingatnya kembali membuat wajah (Name) memanas. Huh, hubungannya dan Senju terasa membingungkan.

Rumah (Name) sepi. Di hari minggu ini, orang tuanya masih berada di luar kota. (Name) bingung harus melakukan apa.

Tidak ada yang menarik di ponselnya. Kecuali saat Senju menghubunginya atau sekedar mengiriminya pesan.

(Name) menghubungi nomor Senju. Tidak berapa lama, panggilannya tersambung. Tapi bukan suara Senju yang terdengar.

"Halo."

(Name) menatap layar ponselnya memastikan dia tidak salah nomor. Lalu kembali menaruh benda pipih itu di telinganya.

"Ini siapa?" tanya (Name).

"Ah, ano, gomen, Kawaragi-san sedang berada di kamar mandi. Aku temannya Takemichi."

"Siapa Hanagaki?" Suara itu milik Senju.

"Ini kekasihmu menelpon." Terdengar lelaki bernama Takemichi itu memberikan ponsel pada Senju.

"(Name)? Ada apa?" Senju agak menjauh mencari tempat yang agak tenang.

"Masih sibuk?" (Name) bertanya ragu. Sejujurnya (Name) salah bertanya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya.

"Ya, di markas banyak orang. Kami sedang membahas sesuatu."

"Ah, souka."

"Aku akan ke rumahmu nanti sore. Akan kubelikan makanan kesukaanmu."

Dari kejauhan Senju terlihat seperti orang lain ketika berbincang dengan (Name). Takemichi memerhatikannya.

Bukan hal biasa pacaran dengan yang segender. Takemichi hanya merasa sedikit terkejut. Dilihat dari ekspresi biasa-biasa saja petinggi Brahman, sudah pasti mereka sudah tahu mengenai hubungan Senju dan kekasihnya itu.

Akashi ikut memerhatikan ke mana arah pandang Takemichi. Senju terlihat tertawa kecil sepertinya sedang membahas hal yang menyenangkan dengan (Name).

"Kau belum mengenal (Name), ya?" tanya Akashi.

"Nama kekasih Kawaragi-san, (Name)-san?"

Akashi mengangguk sambil menghisap sebatang rokok yang setia bertengger di bibirnya.

"Tapi sayangnya, (Name) belum tahu identitas Senju yang sebenarnya," lanjut Akashi.

"Huh? Apa maksudnya?" Takemichi bertanya bingung.

"Mereka belum pacaran. Senju mengklaim (Name) sebagai miliknya dan (Name) belum tahu Senju itu seorang gadis."

Takemichi melongo. "Kawaragi-san tidak ada niat ingin jujur pada (Name)-san?"

"Entahlah. Aku hanya mengikuti perkembangan mereka saja."

***

Bel rumah (Name) berbunyi. Senju datang membawa sekantong snack kesukaan (Name). Senju berencana menginap lagi menemani (Name) yang sendirian di rumah.

Kini, (Name) dan Senju tengah menonton film genre romance. (Name) bersandar di bahu Senju. Sementara tangan Senju mengelus-elus lembut rambut gadisnya itu.

"(Name)." Senju berbisik pelan.

"Hm?" (Name) bergumam pelan saking sibuknya dengan film yang tengah tayang.

"Kalo aku jujur tentang sesuatu misalnya. Kamu bakal ngejauhin aku gak?"

"Senju ngomong apa, sih?" Atensi (Name) beralih penuh pada Senju.

"Kamu selingkuhin aku, ya?" tebak (Name) ngasal.

Senju menjitak pelan dahi (Name). "Sembarangan nuduhnya."

(Name) mengelus jidatnya. "Ya, kalau kamu selingkuh, sih, gak masalah. 'Kan kita emang gak pacaran." Nada akhir suara (Name) terdengar lirih.

"Bukan begitu (Name)." Senju memeluk gadisnya itu, menenangkan.

"Terus apa?" (Name) menatap Senju dengan raut sedih.

Senju jadi tidak tega. "Nanti kamu bakal tahu sendiri, (Name)."

"Janji ya jangan marah terlalu lama. Aku bakal nungguin kamu." Senju mengeratkan pelukannya. Sementara (Name) yang masih bingung hanya mengangguk tidak mengerti.

Sofia || Senju x FemReader✔Where stories live. Discover now