[05.] Perjodohan (part2)

428 76 53
                                    

Lisa mendekati jisoo yang tengah berdiri dihalte bus tersebut "Apa kabar.. jisoo-ssi?"Tanya lisa dengan nada rendahnya.

"Baik.." Jisoo menganggukan kepala.

"Apakah ini kebetulan kita bertemu?" Tanya jisoo dengan nada dinginnya.

"Sepertinya tidak, karena aku sengaja menemuimu" Jawab lisa.

"Sengaja?" Lirih jisoo, mengerutkan kening.

Tanpa membutuhkan waktu yang lama. Mereka telah berada disebuah taman yang tak jauh dari halte bus tadi "Katakanlah.. apa yang ingin kamu bicarakan padaku" Ucap jisoo, keduanya duduk menghadap anak-anak yang berlarian didepan sana.

"Maaf untuk kejadian malam itu, aku tak sempat berbicara apapun karena situasi yang sangat canggung diantara kita" lirih nya

"Aku yakin hanbin telah menjelaskannya padamu tentang hubungan kita, semua yang dia katakan benar.. kami tumbuh bersama sejak kecil, dan kami juga dijodohkan karena janji antara ayahku dan ayahnya" Ungkap lisa

"Ya, aku sangat memahami hal itu. Lalu apa inti dari maksud kamu menemuiku?" Ketus jisoo, sedikitpun ia tak melirik wajah Lisa disampingnya. Sikap dinginnya begitu terlihat, sebab ia terus melipat kedua tangan didepan dadanya.

"Aku akan menyerah untuk mengejarnya" celetuk Lisa

"Ha? Tiba-tiba?" menoleh kearah lisa, Jisoo tampak tak mengerti maksud lisa. Entah apa yang ada difikirkan lisa hingga ia mengatakan hal itu. Secara ini adalah amanah dari sang ayah, mengapa lisa memutuskannya seperti ini?.

"Meskipun tak semudah itu, karena bagiku Hanbin bukan hanya sekedar rasa cinta. Dia adalah rasa aman, dan nyaman ku. Sejak kecil aku terbiasa bergantung padanya.. aku ingin melepaskan kebiasaan itu dan mulai melupakannya.." imbuh lisa

"Perjodohanku dan hanbin adalah sebuah janji yang diawali dari ayahku, dan..." Lisa menahan kata-katanya, entah mengapa semua yang akan ia ungkapkan terasa mencekik lehernya.

"Dann...?" Jisoo menantikan kalimat Lisa

"Selama hidupku, aku hanya bersama dua lelaki, Ayahku dan Hanbin. Dan aku tak menyangka pagi tadi.. Ayahku telah pergi meninggalkanku untuk selamanya... secepat itu" Ia menunduk menyembunyikan tangis

"Jadi... menurutku tak perlu ada perjodohan lagi diantara aku dan hanbin" ujar lisa sembari mengusap air mata yang disinggungkan senyum tipis kearah jisoo.

Ia sebisa mungkin menjelaskan keadaanya, meski bersikap tegar ia tak bisa membohongi perasaannya, air mata itu mengalir dari matanya.

Pada kenyataannya, ibunya lebih dulu pergi setelah melahirkan lisa. Ia sudah dididik menjadi wanita yang kuat oleh sang ayah. Baginya, sosok sang Ayah adalah segalanya bagi lisa.

Ia hanya masih tak menyangka, kepergiannya begitu terasa cepat diusianya yang terbilang masih muda, 54 tahun. Jisoo yang mendengar pernyataan lisa pun terkejut, ia tak menyangka dengan hal yang terjadi kepada Lisa.

Tatapan mata jisoo telah berubah, yang semula dingin menjadi tatapan yang penuh simpatik terhadap lisa "Lisa.. ini pasti berat bagimu.." Lirih jisoo, ia enunjukan rasa kepeduliannya, ia memegang erat tangan lisa dan memeluknya.


***

Disuatu tempat, dikantor suho, ia baru saja menyelesaikan rapat bersama rekan-rekan kerjanya "Asisten Seok, Manajer Baek! Siang ini mau makan bersama?" Lirih suho.

"Baik direktur Kim" serentak kedua orang tersebut menjawab. Diperusahaannya, Suho biasa disapa dengan sapaan direktur Kim. Sedangkan Asisten Seok bernama lengkap Kim Minseok adalah asisten pribadi sekaligus teman dekatnya.

COMPLICATED LOVE ||  [END✅]Where stories live. Discover now