41. Mami Baru Chells

6.4K 769 84
                                    

Kamar rias berhias mawar pada sebuah hotel bintang lima di Surabaya kini dipenuhi beberapa orang yang sibuk menyiapkan pengantin. Ketika selesai make up, bridesmaid pengantin segera membantu memasang gaun dan menyiapkan sepatu. Beri pengecualian pada Yangie, calon ibu itu sedang sibuk dengan satu cup yoghurt di tangannya. Setidaknya Yangie sudah menemani Risha di hari bahagianya.

"Anjir gue deg-degan. Jantung I mau copot, gimana ini."

"Ya gak gimana-gimana. Loe maunya gimana?" Dari sofa panjang, Yangie menjawab. Bukannya menenangkan, Risha malah makin panik.

"Gue mau nikah anjirrr. Gak bisaaa, I takut. I'm scared. Mommy mau pulang."

KLEK

"Mamiiii."

"Eh, halo sayang. Aduhhh, sini-sini calon mantu buna. Utututu gemesnaa pake baju putih begini." Chells dalam rangkulan Nana hanya mengernyit keheranan.

"Dek, sini duduk samping mami."

"Iyahh." Setelah duduk, gadis manis itu tidak hentinya berhenti menatap Risha. Hanya menatap, tanpa berkata apapun. Risha yang ditatapi begitu jadi risih sendiri.

"Risha, kita keluar dulu ye. Baek-baek lu berdua disini. Jangan gelud." Mengingat mereka berdua hobi bertengkar, ada baiknya Yangie mencegah pergelutan terjadi.

"Iyee. Keluar kalian."

Tersisa mereka berdua. Suasananya agak mendukung untuk bersedih-sedihan, sebentar lagi acara sakral penyatuan dua keluarga akan dimulai.

"Chells sayang mami." Anak ini kenapa? Tiba-tiba begini? Kerasukan atau bagaimana?

"Kenapa kamu dek?"

"Maafin Ichell ya mamiii." Bibir lucunya mencebik. Risha jadi tidak tega.

"Iyaa. Udah jangan nangis tah. Gak isin kamu kayak gini? Ingusmu keluar itu, di lap sana."

"Heungggg. Aku takut daddy marah mami." Ucapan Michelle membingungkan, kenapa meminta maaf padahal tidak memiliki salah terhadapnya.

"Marah kenapa lagi? Kamu gak salah kok mami harus marah?"

"Maafin Chells."

"Iyaa. Sini peluk dulu. Aduh sayangg."

"Janji ya mami gak bakal tinggalin aku apapun yang terjadi, nantinya."

"Iya sayang. Mami ada disini, bareng kamu."

"Makasihh."

"Iyaa. Udah jangan nangis."

"Iya ihhhh."

"Oh iya dek. Kamu mau kelas 12 tah, sekolah yang bener. Bentar lagi ujian kelulusan ya, katanya mau nerusin sekolah fashion kan? Disiapin berkas-berkasnya ya. Latihan gambar juga, dilancarin itu French kamu."

"Mamiii, ini nikahan mami. Can you stop ungkit sekolah aku dulu?"

"Na-ah. Education number one. Mami juga udah diskusi nih sama mommy kamu, mana ya kampus yang cocok buat kamu. Terus apartment yang deket sama kampus juga udah disiapin sama mom kamu. Tinggal kamunya aja yang berangkat."

"Mamiiii, niat ngusir aku?!"

"Nggak lah. It's your dream. I just want you to reach your dream, mami cuma pengen you gapai semua impian kamu tanpa hambatan apapun."

"Tapi kan, ini terlalu cepet." Bukan terlalu cepat, hanya saja Michelle belum siap meninggalkan Andy.

"Ini nggak terlalu cepet. Kamunya aja yang belum siap."

ME VS MAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang