***
= Reksa Vano =
Reksa
Gue baru mikirin iniArisa
Kenapa?Reksa Vano
Kita ngomongnya pakai aku kamu aja yaArisa
Hah...?Reksa Vano
Mulai sekarang pakai aku kamu
Bukan lo gue lagiArisa
... OokayReksa Vano
Udah mau tidur?Arisa
Iya...
Tapi boong mana mungkin gue tidur jam segini.. [deleted]Reksa Vano
Bicara bentaran yukArisa
Sekarang?Reksa Vano
Ya
Bentaran doangArisa
Ya udah...*
Reksa Vano is Calling...
Arisa menarik nafasnya pelan. Jujur saja, setelah Reksa mengantarnya pulang tadi, Arisa menghadapi kontemplasi hebat antara mempercayai bahwa Reksa itu sebenarnya baik atau itu hanya bagian dari rencananya saja agar Arisa luluh.
Mungkin Arisa jarang bergaul dan tidak berpengalaman dalam menjalin hubungan, tapi ia tidaklah naif.
Seorang Reksa Vano—sosok yang bisa menjungkir balikkan Pradana hanya dengan menjentikkan jari itu tidak mungkin melakukan sesuatu tanpa memiliki maksud.
Tapi... jika Arisa mengingat cara Reksa menatapnya, tentu saja yang ada hanyalah betapa lelaki itu jauh berbeda dari semua pembicaraan orang-orang.
Pertanyaannya, apa hanya Arisa saja yang mendapat perlakuan ini?
Padahal, menurutnya, gadis biasa sepertinya yang hanya tahu kuliah, UKM, kuliah, UKM ini tidaklah begitu menarik untuk dimiliki, apalagi oleh seorang Reksa Vano.
Arisa melirik ponselnya yang masih berdering. Kemudian dengan pelan menekan tombol berwarna hijau.
Reksa : Halo
Arisa : ... Halo
Reksa : Kamu tiap malam emang cepat tidur ya?
Arisa : Gak juga kok, kenapa?
Reksa : Ini masih jam delapan malam dan kamu udah mau tidur
Arisa : ... Ngantuk aja
Reksa : Oh iya deh
Arisa : Iya...
Reksa : Aku mau bilang sesuatu, kamu jangan kaget ya
Arisa : Mau bilang apa?
Reksa : Aku gak pernah pacaran
Arisa : Hah...?
Reksa : Aku gak tahu gimana senangin pacarku, aku juga gak tahu harus ngobrol apa sama pacarku
Arisa : .... Kamu... lagi minum ya?
Reksa : Lho kok tahu?
Arisa : Kamu mabuk, Sa
Reksa : Kagak lah, ini gue serius
![](https://img.wattpad.com/cover/279182787-288-k433233.jpg)
YOU ARE READING
REKSA | seulmin
Teen FictionArisa pikir, warna pastel selalu indah terlukis di kanvasnya. Kini, setelah kehadiran cowok sinting itu, Arisa hanya tahu satu warna saja. Warna yang begitu gelap tapi juga memikat-seperti Reksa.