20. AKHIR DARI PERSAINGAN || Ending

15 5 0
                                    

🎶A Pink BnN - I Pray 4 You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶A Pink BnN - I Pray 4 You.

PART 20 || AKHIR DARI PERSAINGAN

Seoul, Korea.

"Da-eum hoeuieseo boja." (Sampai jumpa di pertemuan selanjutnya)

Dosen yang mengajar di kelas terakhir Chika hari ini, keluar bersamaan dengan mahasiswa dan juga mahasiswi dari kelas lain yang berhamburan keluar.

Seorang gadis yang merupakan teman Chika di Korea, menepuk bahunya dan bertanya, "Oneul seojeom-e gago sipni?" (Apa kamu ingin pergi ke toko buku hari ini?)

Chika mengangguk pelan. "Ne, geogieseo sago sip-eun geos-i issseubnida." (Iya, ada sesuatu yang ingin aku beli di sana)

Gadis itu membulatkan mulutnya seraya mengangguk pelan, berpamitan pada Chika juga berpesan untuk hati-hati sebelum pergi dari sana. Chika menghela napas panjang, kemudian berjalan keluar dari universitas tempat ia kuliah. Tak terasa sudah hampir dua tahun Chika berada di negeri gingseng itu.

***

Hari ini Chika libur karena musim dingin, dan hari ini juga ia akan menepati janjinya pada Cellin. Tour gratis ke tempat-tempat yang pernah ia kunjungi via video call.

Karena cuaca yang dingin di luar, Chika memakai mantel berwarna hitam, syal hijau tua, celana panjang berwarna navy dan sepatu sneakers hitam. Ia sudah siap berjalan-jalan di luar sekarang.

"Lo tahu? Gue exited banget buat hari ini! Gue bahkan nggak bisa tidur nyenyak semalam!"

Suara cempreng nan heboh dari Cellin, menyapa indra pendengarannya. Gadis itu memilih memakai earphone, takut-takut Cellin akan berteriak heboh saat tour nanti, dan membuatnya menjadi pusat perhatian orang-orang di sana.

"Diam, Cel. Heboh banget lo," ucap Chika, sembari menutup pintu apartemennya.

"Ingin jalan-jalan, Chika?" Seorang wanita yang memiliki darah Indonesia, keluar dari unit apartemennya dan bertanya.

"Ya, menikmati hari libur tidak ada salahnya, bukan?" Chika terkekeh pelan.

Wanita itu tersenyum. "Andai putriku tidak pergi berlibur ke rumah Ibu mertuaku, mungkin kalian bisa jalan-jalan bersama."

"Ah, iya." Chika ikut tersenyum. "Tante tidak pergi ke rumah Ibu mertua Tante?" tanyanya.

"Aku akan pergi malam ini, suamiku akan menjemputku," jawabnya.

"Ah, baiklah. Berhati-hatilah di jalan nanti," pesan Chika.

Wanita tersebut mengangguk pelan. "Kau juga, Chika. Berhati-hatilah selama aku tidak ada, aku akan merindukanmu."

Chika tersenyum, kemudian memeluk wanita yang sudah ia anggap ibu selama di sini. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanannya.

"Gue baru tahu di sana ada orang Indonesia," ucap Cellin, tepat setelah Chika keluar dari area apartemen.

EnemigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang