Pagi hari mansion Maheswara terasa begitu hangat sebab hadirnya sosok Aksara yang tak bisa diam berlari kesana kemari, berceloteh segala hal yang membuatnya bingung.
Reynold duduk tenang diruang keluarga mengawasi pergerakan anak itu sesekali tersenyun saat melihat hal hal lucu yang dilakukan Aksara.
"Papi, mau ini"ijin Aksara seraya menganggak mangkuk berisi coklat.
"Makan aja tapi jangan banyak banyak nanti sakit gigi"peringat Papi Rey
Aksa mengangguk senang lalu duduk kembali dikarpet bulu, disampingnya sudah berserakan beberapa jajanan yang dibawanya tadi.
Asik dengan semua makanannya tanpa mempedulikan sekita yang tengah menatapnya dengan gemas.
"Boy, sepertinya daddy mommy juga abang abangmu akan segera kemari, mereka sudah tahu kau bersamaku"ujar Rey membuat Aksa menoleh seraya menganggukkan kepalanya acuh.
Rey terkekeh gemas saat melihat wajah anak itu yang dipenuhi coklat, Aksa tak peduli dan memilih kembali memakan semua jajanannya itu.
Bosan dengan semua makanan itu Aksa beranjak menuju dapur kembali, Anak itu mengobrak abrik dapur entah apa yang dicarinya, melangkah menuju kulkas tersenyum senang saat apa yang dicari ada disana.
Para maid hanya diam memperhatikan tak berani menegur, Aksa dengan senang mengambil es krim juga sekotak susu rasa pisang dan kembali membawanya menuju ruang keluarga.
Anak itu kembali asik dengan dunianya memakan es krim yang abru saja ia ambil, tatapannya begitu fokus menatap televisi yang menayangkan film sikembar botak, Upin & Ipin.
Rey menatapnya sesekali terkekeh geli melihat betapa menggemaskannya anak itu, Aksa yang merasa diperhatikan menoleh Rey semakin tertawa geli melihat wajah yang tadi sudah dibersihkan kini kembali belepotan karna eskrim.
"Cepat habiskan eskrim mu, ini sudah waktunya tidur siang"titah Rey
Aksa menurut saja sebab dirinya juga sudah mulai mengantuk, cepat cepat ia menghabiskan eskrimnya lalu berlari kekamarnya mengganti baju dan kembali menuju ruang keluarga seraya membawa selimut pinknya.
"Kenapa turun lagi?"tanya Rey heran
Aksa cengengesan berjalan menghampiri Rey lalu membaringkan dirinya disofa dengan paha Rey yang menjadi bantalannya.
Rey tersenyum melihat kelakuan anak itu, tangannya terulur mengelus kepala anak itu, Aksa yang diperlakukan seperti itu sekamin mengantuk dan mulai memejamkan matanya.
Bayangin aja dia tidur dengan berbantalan paha Papi Rey😉
Jam 3 sore anak itu masih terlelap dalam tidurnya, Rey terus menatap anak itu yang nampak menggemaskas saat tengah tertidur pulas, keduanya sudah berada dikamar sejak Aksa tertidur tadi.
"Papi sayang banget sama kamu, kalo seandainya papi mati nanti papi gak akan mati dengan rasa sepi dihati papi karna udah ada kamu yang ngisi kekosongan itu,papi seneng banget bisa liat kamu, peluk kamu,cium kamu bahkan bisa tidur bareng kamu ini bener bener kaya mimpi buat papi. Bahagia terus ya putra papi tetus tersenyum jangan pernah nangis karna papi gak suka itu."bisik Rey seraya memeluk Aksa dengan erat.
"Aksa juga sayang banget sama papi, jangan tinggalin Aksa, Aksa gak bakal bisa bahagia kalo salah satu sumver kebahagiaan Aksa pergi, kita bakal bahagia tetus bareng bareng. Tuhan jangan ambil papi, Aksa sayang banget sama papi, jangan buat Aksa kehilangan papi dalam waktu sesingkat ini"batin Aksara mata itu memamng memejam namun nyatanya Aksa sudah bangun dan mendengar bisikan papinya itu,hatinya berdenyut nyeri mendengar suara lirih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA GEOVANO {PROSES REVISI}
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW, VOTE AND COMMENT 😍 TAHAP REVISI Namanya AKSARA GEOVANO, anak laki laki berusia 14tahun. Hidup tanpa dampingan orang tua kandungnya membuat anak ini menjadi sosok tangguh juga dewasa sebelum waktunya. 14tahun hidupnya ia habiskan...