Chapter 27 : See The Star In Your Eyes - Final

196 15 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya~~~

" Kenapa kamu memberikan gaun seperti ini?? " tanya Joy.

Sekarang mereka tengah bersiap untuk makan malam keluarga di sebuah restoran yang sudah disewa oleh Wendy sebelumnya. Joy agak kaget karena Wendy juga membelikan gaun untuknya. Padahal niat awal Joy adalah mengenakan gaun yang dia punya. Namun rencana itu berubah secara cepat karena Wendy tidak suka gaun miliknya itu.

" Gaun milikmu terlalu terbuka. Aku gasuka. " ucap Wendy.

Joy hanya terdiam mendengar ucapan Wendy yang kontra dengannya. Wendy tidak suka dengan gaun miliknya, sementara dirinya sangat menyukainya karena gaun itu adalah gaun pertama yang dimiliki olehnya. Tapi ia tidak mau berdebat dengan Wendy hanya karena masalah gaun, jadi dia mengiyakan ucapan Wendy dan mengenakan gaun yang dibelikan oleh Wendy untuknya.

Setelah 1 jam untuk persiapan, Wendy dan Joy pergi ke restoran yang sudah di pesan sebelumnya. Wendy sangat excited malam ini. Karena ini adalah makan malam pertama mereka secara resmi sebagai seorang kekasih. Dia berniat untuk mengadakan acara lamaran, tapi Joy menolak ide tersebut karena 4 bulan lagi, dia harus menyusun thesisnya. Dia hanya tidak mau orang-orang selain orang terdekatnya mengetahui hubungan ini. Belum saatnya kata Joy.

" Kamu sangat excited sekali malam ini. " ucap Joy melihat Wendy masih menggenggam tangannya saat mengendarai mobilnya.

" Aku senang karena ini perjamuan resmi pertama kita sebagai sepasang kekasih. " ucap Wendy.

" Aku akan memberitahu keluarga kita kalau kita sudah bertunangan. " sambungnya.

Joy tertawa saja mendengar ucapan Wendy. Dia hanya mengusap tangan Wendy yang sedang fokus menyetir mobil. " Ini awal yang bagus bukan? " tanya Joy sembari menatap tangan mereka yang terdapat cincin tunangan mereka.

Mobil Wendy berhenti karena lampu merah menyala, dia menatap Joy yang duduk disebelahnya. Mengusap rambut Joy dengan rambut. " Tentu. Ini awal yang sangat baik untuk kita. " ucap Wendy.

" Aku senang karena kamu mau kembali padaku lagi. Walaupun aku tahu itu sangat sulit untukmu. Setelah 10 tahun berlalu dan aku tidak berpikir jika kamu mau kembali padaku. Setelah apa yang aku lakukan padamu di masa lalu. " sambungnya.

Joy terdiam sejenak. Menatap Wendy yang kembali fokus menyetir. Dia menggenggam tangan Wendy dan menciumnya. Wendy terkejut karena Joy tiba-tiba mencium tangannya.

" Kenapa kamu melakukan itu? " tanya Wendy.

" Aku mencintaimu. Terima kasih sudah menerimaku di kehidupanmu. " ucap Joy.

" Hai sayang. Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kamu semakin cantik saja. " Mommy Son langsung menyapa Joy setelah Joy masuk kedalam restoran. Memeluk calon menantu dan memberikan ciuman di pipinya.

Joy tidak membalas ucapan dari Mommy Son, dia cuman ketawa kecil sembari membalas pelukkan dari Mommy Son. Dia melihat ada Seola dan Bona disana dan menyapa mereka berdua. Mau bagaimanapun dia mengenal dua anak itu sejak lama.

" Unnie sepertinya habis having sex bukan? " bisik Bona saat mereka berpelukkan. Joy ketawa kecil lalu menepuk bahu Bona agar yang lain tidak mendengar ucapan Bona padanya.

" Kau sangat menyadari itu rupanya. " ucap Joy.

" Tentu. Aku juga kemarin begitu. Cuman gak separah unnie. " ucap Bona. Joy hanya bisa tertawa dan tidak tahu harus merespon ucapan Bona.

Selagi kedua wanita muda tengah berbincang-bincang, Wendy dan Seola melakukan hal serupa. Adik Joy, Jaewook kuliah di luar negeri dan tidak bisa bergabung dengan mereka malam ini. Jadinya hanya mereka berdua saja yang ada disini.

" Hyung sepertinya baru saja melakukan hal yang luar biasa bukan? Melihat wajahmu yang Shining, Shimmering dan Splendid itu " ucap Seola pada kakaknya.

" Tentu saja. " ucap Wendy.

Mereka menunggu makanan yang sudah mereka pesan dengan saling menanyakan kabar satu sama lain. Sangat terlihat jelas jika Mommy Son benar-benar merindukan Joy karena dia selalu memanggil nama lahirnya Joy, Park Sooyoung, dan selalu menanyakan apapun pada Joy.

" Ngomong-ngomong, saya dengar kamu sudah melamar Sooyoung? Apa benar? " tanya Ayah Joy. Seola dan Bona langsung menatap Wendy dan Joy, sementara yang ditatap hanya senyum-senyum malu mendengar pertanyaan dari Ayah Joy.

" Iya. Benar. Saya sudah melamar Sooyoung saat mata kuliah saya. " ucap Wendy dengan tenang dan penuh wibawa.

" Oh? Ternyata cepat juga ya. " ucap Ayah Joy.

" Saya ingin cepat karena saya berusaha sebelum Sooyoung sidang, kami sudah menikah. " ucap Wendy.

Joy langsung menatap Wendy dengan tatapan terkejut. Diikuti dengan semua orang disana menatap Wendy atas ucapannya itu. Wendy sangat percaya diri untuk ini. Moment ini yang dia tunggu. Dia tidak sabar mengikat sehidup-semati seorang Park Sooyoung untuk hidup bersamanya selamanya.

" Wow. Ternyata kamu bersungguh-sungguh rupanya " ucap Ayah Joy.

" Sepertinya kamu sudah cukup dengan bermain-mainnya dan ingin menjalani hubungan yang serius dengan Sooyoung " sambungnya.

" Saya sudah lelah dan saya butuh pendamping hidup untuk menemani saya di umur saya yang sudah kepala 3 ini " ucap Wendy.

" Jadi, kapan mau mengadakan acara pernikahannya? "

Joy langsung menyenderkan tubuhnya di atas sofa apartementnya setibanya disana. Padahal hanya makan malam bersama, tapi kenapa dia merasa lelah sekali. Joy yang tengah memejamkan kedua matanya merasakan jika tubuhnya terangkat dan menyadari jika Wendy memindahkannya kedalam pelukkannya.

" Apa yang kamu lakukan? " tanya Joy pada Wendy.

" Terima kasih. " ucap Wendy.

" Untuk apa? " tanya Joy.

" Semua. "

Joy membuka kedua matanya dan menatap Wendy, lalu mencium bibirnya dengan lembut. " You dont need to thanks to me. With everything that happen in the past. Anggap saja itu pembelajaran untuk kita berdua. Jika aku adalah orang lain, mungkin aku akan trauma, tapi aku berusaha berpikir jika itu adalah pembelajaran untukku menjadi lebih baik kedepannya " ucapnya setelah melepaskan ciuman diantara mereka.

Wendy langsung memeluk erat Joy. Dia sangat beruntung mendapatkan Joy. Wendy tidak tahu bagaimana nasibnya jika tidak berakhir dengan Joy. Joy adalah sosok sempurna untuknya yang penuh dengan kekurangan itu.

" Ayo mandi. Setelah itu kita tidur. "


- TO BE CONTINUED -

WenJoy One Shoot,  Two Shoot and Multishoot. [WenJoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang