Fase Duapuluhlima

215 28 58
                                    


All I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
Everybody's tryna be a billionaire
But every time I look at you, I just don't care
'Cause all I wanna be, yeah, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you

Now Playing
Somebody to you - The Vamps ft. Demi Lovato

Caleya dan Kalila duduk termenung memandang tetesan air hujan. Sedangkan Aura melihat kedua sohibnya iba campur tak habis pikir.

Kalau menurut rencana, sebenarnya mereka mau main sepedaan bareng. Sebagai penghilang stress sebelum bertempur dengan soal ulangan tengah semester minggu depan. Tapi karena hujan deras, rencana sepedaan bareng pun gagal total. Malah sekarang ruangan  teras yang nggak begitu besar di samping rumah Aura jadi tempat curhatan Kalila dan Caleya yang sama-sama terbelit dengan masalah per-A four an.

"Maksud lo mereka berdua nyatain cinta ke lo pada?" Aura, si Mom's of the group bertanya dan dibalas anggukan oleh kedua sohibnya.

"Kok bisa anjir lo berdua berurusan sama mereka.."

Kalila melipat bibir. "Gue juga nggak tau, tapi si Keenan minta tolong ke gue buat jadi pacar palsunya, dia nggak mau berurusan sama cewek lain dan asal gandeng gue aja.. "

"Dan si Jaeden bilang suka sama gue meski dia yakinnya gue nggak denger." sebenarnya waktu itu Caleya masih bisa menangkap omongan Jaeden. Ia menghubungkan sendiri puzzle keanehan Jaeden dan kalau menurut google Jaeden itu suka sama Caleya. Ia nggak menyangka hipotesis kedua sohibnya akan terbukti. Dan kisah cinta kedua orang tuanya akan menurun kepadanya.

"Gimana perasaan lo ke mereka?"

"Nggak tau" Jawab Kalila dan Aura hampir bersamaan. Dua cewek cantik itu saling pandang lalu berpelukan secara dramatis. Aura yang sudah pusing makin tambah puyeng karena tingkah mereka.

"Maksud lo berdua nggak tahu itu gimana? Lo ngerasain kayak baper atau salting atau deg-degan gitu nggak?"

"Siapa yang nggak bakal salting jalan bareng Keenan sih woi, dia itu ganteng nya nggak ngotak" jawab Kalila. Caleya juga setuju dengan itu. Siapa juga yang nggak baper digendong Jaeden coba.

"Tapi cal, masalah lo beda. Lo kan udah punya pacar. Kalau lo baper sama Jaeden, Rega mau lo kemanain?"

Caleya makin bingung dengan perasaannya sendiri. Sampai saat ini dia belum feel something sama Rega. Cowok itu bertingkah manis banget sama Caleya, tapi entah kenapa Caleya belum bisa menumbuhkan rasa cinta buat Rega.

"Gue jadi makin bersalah sama Rega karena nyembunyiin perasaan gue yang sebenarnya."

Aura ikutan duduk di lantai bersama kedua temannya. Hujannya masih deras, tapi gunturnya sudah nggak sesering tadi. "Cepat atau lambat lo harus bilang ke Rega yang sebenarnya cal. Kalau gini caranya lo sama aja kayak bohongin dia."

"Dan lo lil, jangan mau terjebak di permainannya buaya, lo harus coba cari cara buat ngejauhin Keenan tanpa bikin dia sakit hati, itu PR lo." Aura masuk ke dalam, ia mengambil speaker dari dalam laci. Dia nggak menyangka harus jadi dokter cinta kedua sohibnya. Padahal kan dia remed soal percintaan dan cowok.

Aura menghubungkan speaker dengan Hapenya. Kemudian memutar sebuah lagu dengan tempo yang agak semangat. Seenggaknya itu cara yang ia pikirkan supaya kedua sohibnya yang biasanya banyak omong itu kembali ke sifat asalnya.

Aura melepas kacamatanya. Ia menarik tangan kedua sohibnya.

"Mau ngapain?"

Aura tersenyum jahil kemudian mendorong mereka ke ujung teras. Intro lagu Somebody To You milik The Vamps  mulai terdengar.

ARTERI (A1- ARKA)Where stories live. Discover now