2030Z Part 11. Hide and attack

16 12 5
                                    

Mereka sudah berada di atas loteng, mulai merangkak dengan hati hati agar loteng tidak roboh, mereka bisa melihat segerombolan zombie sedang mendorong dorong pintu dari celah celah kecil loteng.

Ari mencari pintu loteng untuk keluar dari sana, karena keadaan loteng yang berdebu dan kotor membuat hidung valdy gatal dan ingin bersin.

"Ha.. Ha.. Haaac.." Dengan cepat yogi menutup mulut valdy, agar ia tidak bersin.

Setelah satu menit mereka merangkak di loteng, akhirnya ari menemukan sebuah pintu loteng.

Ari membuka pintu itu dengan sangat hati hati, akhirnya dia berhasil membukanya, mereka sedikit kebingungan bagaimana cara menurunkan tangga loteng agar tidak menimbulkan suara yang dapat menarik perhatian para zombie.

Yogi mempunyai ide, dia merobek sebagain baju nya, kain baju Yogi di ikatkan pada ujung kaki tangga bawah agar ketika tangga itu menyentuh lantai, tidak menimbulkan suara.

Setelah selesai, mereka mulai menurunkan tangga, tangga berhasil mendarat tanpa suara. Mereka turun satu persatu dengan sangat pelan dan hati-hati, mereka mengendap-ngendap dan bersembunyi di antara barang-barang dan juga rak rak besi.

Mereka bersembunyi di balik rak besi, mereka mengintip dari celah celah rak, ternyata jumlah zombie itu banyak sekali, jika mereka menembak satu persatu, itu sangat tidak mungkin. Itu akan menghabiskan amunisi dan tenaga mereka saja. Ari mempunyai ide, ia berbisik.

"Kita gak mungkin nembak mereka satu per satu, gue ada ide, val di tas lo ada bahan peledak kan?" Bisik ari. Valdy mengangguk.

"Bagus, gue mau kita bikin peledak dan kita pasang di sekitar sini sama di luar juga, terus nanti kita bakal pancing mereka pas udah sampe di luar baru kita ledakin mereka." Jelas ari.

Yogi dan valdy mengerti apa maksud ari, lalu mereka dengan sigap merakit peledak dan memasang nya di ruangan itu, Yogi mengendalikan ngendap untuk bisa keluar, setelah sampai di luar Yogi langsung memasang peledak di sekitar halaman toko itu. Setelah selesai Yogi kemudian kembali masuk.

"Tapi gimana cara kita buat buka pintu itu, mereka ada di dalam?" Bisik Yogi.

"Lo tenang aja biar gue yang pancing mereka, kalian langsung buka pintu terus langsung ke luar, ri, nanti kalo udah di luar lo langsung ledakin tempat ini." Kata valdy.

Ari faham, valdy kemudian berdiri dan keluar dari tempat persembunyian nya. Dengan berani ia melepaskan satu tembakan ke udara, zombie itu langsung berlari ke arah valdy, dengan cepat valdy berlari.

Setelah zombie itu lewat, ari dan Yogi langsung berlari ke arah pintu, dengan cepat mereka membuka pintu, akhirnya teman teman mereka bisa keluar.

Yogi langsung menggiring mereka keluar, mereka cepat cepat meninggalkan tempat itu.

"Cepat keluar!" Perintah Yogi.

Akhirnya mereka sampai di luar toko. Ari mengeluarkan tombol peledak, sesuai rencana dan perintah valdy, ari langsung menekan tombol itu, lalu.

BOOOOOOMMMMM....!!!!!

Mereka terpental saat tempat itu meledak, asap tebal menyelimuti mereka, mereka semua terbaring di atas aspal. Ari membuka matanya pandangan nya agak sedikit kabur, ia melihat teman teman nya terkapar karena ledakan itu.

Ari ingat dengan valdy, kalau valdy masih di dalam, ia segera bangun. Lalu melihat lihat ke kepulan asap, tapi tidak ada tanda tanda valdy di sana.

"Semuanya bangun, bangun!" Teriak ari.

Mereka semua bangun, suasana seketika hening.

"Ada yang liat valdy gak!" Teriak ari.

"Valdy, dia masih di dalem ri." Ucap Yogi.

"Astaga." Ucap mereka semua.

"Guys ayo kita cari valdy!" Perintah Yogi.

Saat mereka hendak bergerak, tiba tiba dari arah kepulan Asap ada seseorang berjalan ke arah mereka.

Mereka bersiap dengan senjata mereka, khawatir itu adalah zombie.

"Uhuk... Uhuk... Haduh.. Tenggorokan gue penuh asap, kalian gak apa apa?" Ternyata itu adalah valdy, dia berjalan pincang ke raja mereka sambil batuk batuk.

"Valdy!" Teriak mereka senang.

Ari dan Yogi segera berlari ke arah valdy, mereka segera membopong tubuh valdy yang lemas.

"Syukurlah val, lo masih selamet." Ucap ari.

"Ahaha.. Uhuk.. Uhuk.. Rencana kita berhasil." Ucap valdy sambil batuk.

Mereka kemudian kembali ke camp.

Camp

Mereka sudah sampai di camp, mereka langsung duduk dan mengatur nafas mereka, kejadian tadi sangat melelahkan, apa lagi bagi valdy, ari, dan Yogi.

Ari dan Yogi mendudukkan valdy, kemudian memberi dia minum.

"Makasih." Ucap valdy.

Ari dan Yogi mengangguk.

"Barang barang tadi masih ada kan?" Tanya Yogi peda mereka.

"Tenang ada di gue sama desi." Jawab diana.

"Bagus." Balas Yogi.

"Oke, kayanya kita gak bisa bikin alarm sekarang, simpen dulu barang barang nya, kita bakal bikin besok." Perintah Yogi.

Mereka menyetujui perintah Yogi, kemudian mereka semua melepas tas mereka, menyimpan senapan, dan barang barang yang tadi sudah mereka dapatkan. Lalu mereka beristirahat.

Malam sudah tiba, semua teman teman ari sudah tertidur pulas, bahkan ada yang sampai mengorok, mungkin saja mereka sangat kelelahan.

Tapi ari, dia masih tetap terjaga, dia duduk di sofa sambil memegang sebuah cangkir berisi air putih, ari terlihat sedang melamun.

Diana terbangun karena tidak bisa tidur, lalu ia melihat ari sedang duduk, diana menghampiri ari. Dia lalu duduk di sebelah ari.

"Diana?" Ucap ari, kala melihat diana datang.

"Gue boleh duduk?" Tanya diana.

"Boleh dong, sini duduk samping gue." Jawab ari, dia bergeser memberikan ruang untuk diana duduk. Diana duduk di samping ari.

"Lo belom tidur?" Tanya diana.

"Gak gue gak mau tidur." Jawab ari.

"Hah? Kenapa?" Tanya diana.

"Gue mau tetep di sini sama lo, tadi gue kesepian hahaha." Jawab ari sambil bercanda.

"Iiihh.. Apaan sih ri." Balas diana.

"Kalo lo kenapa belum tidur?" Tanya ari pada diana.

"Gimana gue mau tidur, orang semuanya pada ngorok. Berisik." Jawab diana.

Ari tertawa mendengar jawaban diana.

"Ohh iya, lo cuma minum air putih? Emang air putih bisa ngilangin ngantuk?" Tanya diana.

"Bisa dong, lo gak percaya?" Jawab ari.

Diana menggelengkan kepalanya.

"Enggak gue gak percaya, soalnya lo cuma minum secangkir kecil ri." Ucap diana.

"Ohhh jadi lo mau liat gue minum segelas gede? Oke gue buktiin." Jawab ari.

Kemudian ari bangkit dari duduknya, ia membuka jas nya lalu berjalan ke arah meja, ia langsung mengambil sebuah tempat air besar, dengan cepat ari langsung meminum semua nya, ari minum seperti orang yang kehausan. Diana hanya tertawa melihat tingkah ari.

"Ahh... Udah, sekarang gimana? Lo percaya kan?" Tanya ari.

"Ahahahaha...Iya iya ri, gue percaya." Jawab diana sambil tertawa.

Ari kemudian kembali duduk di samping diana. Kemudian dia menyender kan kepalanya ke pundak ari.

"Ri gue boleh ya tidur di pundak lo." Kata diana.

"Iya boleh." Jawab ari sambil tersenyum.

Dalam hitungan detik, diana tertidur di pundak ari dengan pulas.

2030Z [WE ARE THE LAST]Where stories live. Discover now