🍁19 ALFATAR HAECHAN : BANG JAEMIN MARAH✔

10 6 0
                                    

Happy reading kawan-kawan dichapter ini mohon jangan esmoci ya🙏jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian kalo begitu lanjut!!

----

Adinda sedang mendengarkan earphone dia tidak meninggalkan kelas nya dia malas untuk pergi kekantin lagi pula Adinda sudah membawa bekal.

"Din." Panggil seseorang.

Karena lagu yang diputarkan Adinda sedikit besar volumenya membuat dia tidak tau jika seseorang sedang memanggilnya.

"Dinda." Ucap seseorang sambil memegang bahunya.

Adinda segera menurunkan earphone nya. "Kenapa?" Tanya Adinda.

"Anterin kekantin yuk. Gue mau beli sesuatu buat nyemil nanti." Ucap Ryujin.

Adinda mengangguk setuju, earphone nya melekat dileher Adinda. Membawanya sampai di kantin. Awalnya biasa saja semuanya baik-baik saja hingga berubah menjadi keributan.

"Haechan!!" Teriak Jaemin.

Adinda melotot teriakan Jaemin bergema dikantin. Adinda sendiri pun bergetar mendengar suara Jaemin, sebelumnya dia tidak pernah semarah ini.

"Abang lo kenapa?" Tanya Ryujin.

"Gak tau gue juga." Jawab Adinda sedikit bingung.

Jaemin berjalan kemeja Haechan disana ada Somi, bahkan Somi juga terkejut mendengar teriakan Jaemin.

"Lo gak usah teriak lah, Jae. Ini sekolahan." Ucap Haechan menenangkan Jaemin.

"Gak puduli gue."

"Yaudah lo mau ngomong apa bicarain baik-baik." Ucap Haechan.

"Maksud lo apa manfaatin adik gue buat lo pacaran sama Somi?" Tanya Jaemin langsung.

Adinda membekap mulut nya tak percaya, dari mana Jaemin bisa tau soal itu? Jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Haechan.

"Lo salah. Gue gak bermaksud kaya gitu."

Jaemin menarik kerah kemeja Haechan. "Salah? Mau lo apa sih? Kalo bukan manfaatin adik gue? Lo bahkan gak peduli kalo adik gue sakit. Gue lupa kalo lo cuman manfaatin adik gue buat lebih dekat sama Somi. Selama ini gue udah sabar. Tapi sekarang kesabaran gue udah habis, walaupun lo teman gue, gue gak peduli kalo ini menyangkut adik gue." Jelas Jaemin lalu membogem wajah Haechan.

"Bang Jae." Teriak Adinda lalu berlari menghampirinya.

Jaemin memukul wajah Haechan bahkan tidak ada perlawanan dari Haechan. Adinda mengunci pergerakan Jaemin dari bekalang memeluk tubuh Jaemin.

"Udah Bang." Ucap Adinda diringi isakan nya.

"Lo liat kan? Bahkan Adik gue malah ngebela lo." Ucap Jaemin.

Haechan berdiri menatap Adinda yang berada di belakang Jaemin.

"Gue minta maaf sama lo. Terutama untuk lo, Din. Gue gak bermaksud buat lo sakit. Gue minta maaf yang udah maanfaatin lo. Buat deketin Somi." Ucap Haechan.

"Udah dimaafin kok, Kak." Ucap Adinda pelan.

"Lo udah gak sakit kan?" Tanya Haechan.

Adinda mendongak menatap mata Haechan. "Gak tau. Kak, sakit nya bisa sembuh atau enggak." Jawab Adinda lalu pergi keluar dari kantin.

---

Adinda berada di dalam kelas. Menyibukan diri dia tidak mau memikirkan Haechan jika sedang sendiri. Hatinya akan sakit.

"Hati gak punya tulang tapi bisa potek." Gumam Adinda.

Adinda sangat bosan di kelas terus, jika dia keluar pasti ada bisik-bisik tetangga tentang dirinya.

Somi, Yeri dan Ryujin masuk ke kelas. Adinda merasa canggung jika melihat Somi. Bahkan mereka tidak menyapa. Apakah Adinda di jauhkan setelah ini?

"Somi, gue minta maaf atas nama Abang gue ya." Ucap Adinda.

"Kenapa lo gak bilang kalo lo suka sama Kak Haechan? Gue bisa mundur kok." Pertanyaan yg dilontarkan Somi membuat Adinda tak bergeming.

'Percuma, kita bakalan gak bersatu." Ucap batin Adinda.

"Lo jahat tau gak? Gue merasa gue jahat banget sama lo yang udah ngerebut Kak Haechan dari lo. Sampai Kak Haechan manfaatin lo buat dekat sama gue." Ujar Somi dengan kemarahanya.

Adinda sengaja diam agar biarkan Somi mengeluarkan kemarahan nya ke Adinda.

"Gue minta maaf, Din. Lo bisa kok pacaran sama Kak Haechan, karena gue sama Kak Haechan udah putus." Ucap Somi.

Adinda menatap mata Somi mengeleng kuat. "Jangan! Kalian gak boleh putus. Percuma gue sama Kak Haechan gak pernah bersatu. Pasangan untuk Kak Haechan cuman lo. Jadi gue mohon banget lo balikan ya?" Ucap Adinda.

'Gue sama Kak Haechan gak pernah bersatu, ada dua hall pertama kita bertentangan dengan tuhan kita. yang kedua gue bakalan menyusahkan dan pada akhirnya gue minggalkan Kak Haechan sendirian.'  Ucap Batin Adinda.

"Gue mohon." Pinta Adinda.

"Gue gak mau egois gue gak mau, keputusan gue udah bulat. Din. Jadi jangan buat gue balikan sama Kak Haechan." Ucap Somi.

"Tapi, lo gak liat Kak Haechan bahkan gak mau putus sama lo." Ujar Yeri.

"Dia cinta banget sama lo sampai mohon-mohon biar gak mau putus sama lo." Timpal Ryujin.

Adinda diam sejenak, perkataan Yeri dan Ryujin membuat hatinya cenat-cenut. Adinda harus mengikhlaskan Haechan. Harus!

"Dinda." Panggil seseorang dari luar. Yaitu Haechan.

"Kak Haechan." Cicit Adinda.

"Boleh ikut gue sebentar? Mau ada yang gue omongin." Ucap Haechan.

Adinda mengangguk pelan. Mengikuti Haechan dari belakang, menjauh dari banyak orang. Membuat Adinda berfikir mungkin Haechan akan mengatakan sesuatu yang membuat hati nya sakit?

••
Tbc see you next chapter

ALFATAR HAECHAN [TAMAT]Where stories live. Discover now