⊰ t u j u h ⊰

10 3 0
                                    

                Vote+komen+follow me!!

                                    ♪
                                    ♪
                                    ♪

Angin berhembus pelan, membawa ketenangan untuk siapa saja yang beristirahat di siang ini. Teriknya matahari tak terasa ketika semilir angin seakan lagu yang mendayu-dayu, membuat kita seakan ingin pergi ke alam mimpi.

Dedaunan bergerak santai mengikuti mata angin, di bawah pohon yang rindang sosok lelaki berparas rupawan tengah duduk di atas dipan kayu dengan mulut yang terus bergerak menggoda gadis yang bahkan sama sekali tak tertarik akan dirinya.

Jungkook, lelaki itu hanya bisa menggangu Ayu yang tengah mempersiapkan dagangannya. Ayu hanya bisa menghela nafas sabar, sudah bertahun-tahun lelaki ini menggodanya dan Ayu sama sekali tak menanggapi perasaan lelaki ini.

Terkadang Jungkook berpikir, cara apa yang ampuh agar bisa meluluhkan hati sang pujaan hati, namun diam diam Ayu malah sudah di lamar pria lain dan dua Minggu lagi akan menikah. Jungkook patah hati, tentu saja namun ia tak boleh goyah, dia akan terus berusaha sampai saat tiba masanya ia menyerah tentu bukan detik ini karena dia masih berusaha.

"Ayu, kamu kok yo iso tega ninggal ke aku" Menatap nanar ke arah langit yang menunjukan awan putih dengan dikelilingi warna biru. Begitu indah, namun keindahan itu tak mampu mengalahkan rasa sakit yang masih singgah di dadanya.

"Udah berapa kali aku ngomong toh kook? Kalo mau galau galauan, ya sana jangan di sini.. aku ini mau jualan loh" Menatap beberapa bahan bahan, Ayu tengah menggoreng bakwan dan tempe, lalu membaliknya ketika sudah berwarna kecoklatan.

"Alah kamu ini, aku duluan loh seng naksir koe, aku duluan seng ngomong kalo aku tresno Karo koe, tapi kenapa kamu malah Karo liane?" Ayu paham, bagaimana perasaan Jungkook selama ini, bagaimana perjuangan lelaki ini untuk memikat hatinya, namun apa salahnya kalau dirinya sama sekali tak mempunyai perasaan lebih kepada Jungkook? Ia juga sudah berkali kali mencoba menerima lelaki ini, namun hati nya seakan tak bisa untuk di paksa.

Menghela nafas pelan, Ayu sama sekali tak berniat untuk membalas ucapan Jungkook memilih diam dan mengaduk sambal pecel yang akan ia jual hari ini.

"Apa Yo karena aku orang ndak punya?" Sesaat setelah mendengar ucapan dari Jungkook, Ayu langsung menoleh, itu sama sekali tidak benar.

Mata Ayu memancarkan ketidaksukaan, Jungkook tau itu, namun setelahnya hanya di balas kekehan dari sang dominan. Selanjutnya ia menatap langit lagi, Jungkook pun kembali bersuara.

"Aku denger denger, calon bojo mu iku punya toko dan udah buka cabang, kalo di bandingin Karo aku Yo ora ono opo opo ne, haha aneh ya Yu.. nak seandaine koe seng cantik iki milih aku seng miskin" Tawa yang ia lepaskan tersirat arti yang dalam, memilih duduk di kursi kayu yang memang ia sediakan dengan meja dagangannya, Ayu menatap Jungkook sendu. (Aku dengar dengar, calon suami mu itu punya toko dan sudah buka cabang, kalo dibandingkan sama aku ya tidak ada apa apanya, haha aneh ya Yu kalo seandainya kamu yang cantik ini memilih aku yang miskin)

"Iku ndak bener, aku ora milih koe ya karena aku ndak ada perasaan lebih, maaf Kook Ndak bisa balas perasaan mu, tapi aku bener bener cinta sama mas Joongi Ndak mandang harta koyok seng mbok ucap'ke" Jungkook yang masih duduk di bawah pohon, dan Ayu yang masih duduk di kursi. Sama sama menjaga jarak seakan memang sudah itu pilihan mereka.

"Ayu, kamu bener bener mau nikah?" Mendengar suara lain, Jungkook dan Ayu menoleh mendapati mawar dengan senyum mempesonanya. Senyum miris Jungkook ia ganti dengan cengiran andalannya, dan mata sendu Ayu di ganti dengan ekspresi wajah ceria khas nya.

The Past/Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang