18| Day 365

1K 212 82
                                    

Sesuai judulnya. Kita percepat aja. Biar galaunya ga berkepanjangan.

Vote dan komen yang banyak ya!

____________


Tepat satu tahun berlalu. Seharusnya luka lama sudah terkubur, atau mungkin...tergantikan.

Wanita cantik mengambil duduk di salah satu meja restoran ketika langit di luar sana sudah meredup. Beberapa staff restoran menyapanya ramah ketika melintas di sekitar wanita itu.

Sekedar tegur sapa rindu, sambil memuji jika Youra semakin cantik saja, apalagi dalam balutan crop blazer berwarna khaki, skirt senada di atas lutut, dan heels boots putih. Lipstick-nya pink coral, dan bagian tulang pipinya gemerlap ketika terkena cahaya senja. Luar biasa cantik.

Senyumannya ditarik lebar-lebar sambil melambai semangat ketika pria dalam balutan putih yang lengannya dilipat sebatas siku keluar dari arah dapur restoran untuk mendekat ke arahnya.

"Chef Cho, ponselmu tertinggal!" seorang pegawai memanggil ketika Cho Jimin sudah sampai di hadapan Youra.

"Terima kasih, hampir saja aku melupakan ponselku lagi," kalimatnya diselipi tawa.

"Oh, Youra! Sudah lama di sini?" pegawai wanita itu menyapa Youra dalam bahasa Prancis.

"Tiga puluh menit?" Youra melirik ke arah Cho Jimin yang masih berdiri di sebelah mejanya.

"Hari ini terakhir kerja sebelum besok weekend. Banyak yang harus aku urus dulu, Youra," Cho Jimin segera meluruskan padahal Youra tak protes.

"Oh, kalian mau berkencan, ya?" pegawai perempuan yang merupakan teman dekat Youra ketika Youra masih bekerja dengan Cho Jimin memberikan tatapan menggoda. "Pantas saja Chef Cho tergesa memberi briefing untuk para koki tadi."

Cho Jimin dan Youra sering kali digoda seperti itu oleh pegawainya sendiri.

Youra memutuskan berhenti bekerja bersama Cho Jimin tiga bulan sesudah patah hatinya, mencoba untuk lebih fokus ke pastry dengan membuat channel YouTube-nya sendiri. Itu membuahkan hasil dan Youra menyukai pekerjaan barunya sebagai pembuat konten tentang pastry.

Jauh lebih baik, hubungannya dengan Cho Jimin juga.

Hubungan mereka semakin membaik. Bisa dikatakan Cho Jimin terlibat banyak selama patah hati Youra. Menjadi obat untuk wanita itu.

"Tolong urus sisanya, aku dan Youra pulang duluan," Cho Jimin memerintah.

Tatapan usil pegawainya berikan bergantian ke arah Jimin dan Youra.

"Kalau berhasil, jangan lupa naikan gajiku, Chef."

Jimin tersipu, manis ketika tersipu dan Youra sangat menyadari itu. Kalau tertawa kedua matanya sembunyi.

Youra bangkit dari duduknya, kemudian Cho Jimin mengambil satu tangannya untuk digandeng.

"Doakan saja," ucap Jimin sambil mencuri pandang ke arah Youra.

🍰

Aroma penganan manis mengisi seluruh penjuru dapur. Aromanya semakin menggoda lagi ketika si penyebab aroma itu dikeluarkan dari oven. Croissant itu mengkilap.

"Hati-hati panas, Youra," Cho Jimin berbisik begitu sambil merekam tangan Youra yang mengeluarkan croissant dari oven.

"Cut, Cho. Sudah cukup," suruh Youra.

One Spoon Of Paris [Seokjin]Where stories live. Discover now