24| Kisah Kita

1.1K 207 52
                                    

Malan minggu ini diteminin Han sama Youra lagi (akhirnya).

Happy reading🍦
____________________

Provance memang sempat dikata lebih baik daripada Paris. Di beberapa kesempatan jujur saja memang tak bisa berkelid, mereka merindukan Paris. Terlalu banyak kenangan yang mereka buat di Paris. Kenangan ketika suka ataupun ketika sakit. Tak ingin merasakan sakitnya lagi, tetapi untuk melupakan? Tak rela rasanya.

Bukan lagi apartemen yang sederhana. Hotel berbintang di pusat Kota Paris menjadi tempat bermalam mereka selama seminggu. Han Seokjin yang mau. Jadwal memang sedang padat, mereka sama-sama ada keperluan bisnis di Paris. Mengesampingkan bisnis, mereka selalu menyisihkan waktu dalam satu harinya untuk berduaan seusai urusam bisnis.

Seperti malam ini, mereka membuat janji makan malam bersama di salah satu restoran mewah di atas Sungai Seine. Sesekali Han Seokjin mengecek tatanan rambutnya lewat cermin yang tergantung di atap mobil. Malam ini jantungnya berdebar luar biasa. Bertanya-tanya dalam hati, apa Youra akan kecewa dengan dandanannya? Karena sesungguhnya pria itu belum sempat mengganti pakaian sejak meninggalkan hotel sore tadi karena urusan bisnis.

Han Seokjin memeriksa jam tangan merk brand ternama yang melilit di pergelangan tangannya, kemudian pandangannya dialihkan ke arah wanita di luar mobil yang mendekat ke arah mobilnya. Senyumnya otomatis terulas ketika wanita tersayangnya masuk ke dalam mobil.

"Tak apa, bukan, kalau aku pakai dress begini, Han?" Youra bertanya sambil memutar cermin yang tergantung di atap ke arahnya. Membenahi dandanannya sendiri.

Youra seharusnya tak bertanya begitu. Han Seokjin suka Youra bagaimana pun. Wanitanya selalu cantik. Saat ini saja Han Seokjin menatap Youra karna saking cantiknya, padahal Youra hanya memakai pakaian simpel. Hanya knit dress hitam yang panjangnya pas di bawah lutut dengan kerah yang turun memperlihatkan belahan dada. Dress-nya membentuk tubuh, Youra benar-benar seksi dan elegan dengan itu.

"Cantik, Sayang," ucap Han Seokjin begitu. Kemudian mendekatkan diri untuk ciuman.

Mereka berciuman dengan mesra. Youra hanya ingin membalas, padahal tahu kalau terlalu dini untuk sebuah ciuman.

Ciuman mereka lepas, dan napas terengah. Entah timing-nya tepat atau tidak, Han Seokjin seharusnya memberikan kecupan saja sudah cukup.

"I love you, Cantik." Han Seokjin berucap dengan jarak yang sangat dekat dengan Youra, sambil mengusap bibir wanita itu.

"Iya, Honey. I love you too. I love you so much," balas Youra mengalungkan tangannya di leher Seokjin, kemudian mengecup ujung bibir pria itu.

Han Seokjin tersenyum manis. Pria itu hanya menatap untuk beberapa saat dalam senyuman.

"Kenapa tatap aku begitu?" Youra jadi tersipu, tapi sudah jago mengendalikan itu.

"Padahal aku hanya pergi dua jam dari sisimu hari ini, kenapa sudah rindu saja? Masih rindu bahkan ketika kau sudah ada di sisiku, Sayang," jujur Seokjin mengusap lembut surai Youra sambil menarik kembali tubuh untuk duduk di seat kemudi.

"Jadi kita mau merindu, atau mau makan malam dulu?"

Han Seokjin terkekeh. Perlahan mulai menjalankan mobil, berusaha untuk fokus ke rencana awal. Mengajak Youra makan malam.

🍰

Arsitektur kapal yang mewah dan penerangan restoran berwarna kejinggaan, mungkin karena tempat-tempat seperti itu Paris jadi dijuluki kota romantis. Mungkin sugesti, tapi Youra memilih percaya. Malam ini terasa hangat buatnya, mendadak sulit menjabarkan perasaannya. Youra bertanya-tanya pada dirinya sendiri, sudah berapa lama dirinya bersama Han Seokjin? Mengapa masih tetap berdebar tiap kali pria itu menatapnya dalam diam?

One Spoon Of Paris [Seokjin]Where stories live. Discover now