6 ~ Kepercayaan

1.3K 219 7
                                    

Maaf atas semua rasa sakitnya
Dan terimakasih kamu sudah percaya

~ author

Kantin adalah lokasi yang menjadi sasaran utama bagi siswa saat jam istirahat, mereka akan menyerbu makanan yang mereka inginkan dan duduk berlama-lama disana menghabiskan waktu hingga jam istirahat hampir usai, tak terkecuali empat orang yang sedari tadi disibukkan dengan makanan yang mereka pesan.

" Lo udah baikan Fen ? " Tanya Zweitson

Fenly mengangguk sambil menyuapkan somay kesukaannya kedalam mulutnya dengan santai.

" Emang kenapa Fenly ? " Tanya Fiki sambil memperhatikan Zweitson dan Fenly bergantian

" Kemarin ngga sengaja kepukul orang, sempet pingsan juga untung ada bang.... " Zweitson tidak melanjutkan ucapannya nyaris saja ia keceplosan tentang Shandy

Fenly, Fajri dan Fiki kompak menatap Zweitson yang kini tampak gugup dan berpura-pura fokus dengan baksonya

" Bang siapa ? " Tanya Fajri

" Bang Farhan... Farhan itu ? " Tanya Fiki ?

" Ngga mungkin bang Han, karna keluar dari UKS gue baru liat dia di parkiran dan dia ngga tahu apa-apa " kata Fenly sambil menatap curiga kearah Zweitson

" Iya bukan bang Han kok, itu bang Davin kemarin yang bantu gue bawa Lo ke UKS "

Mereka bertiga kompak mengangguk, Zweitson sedikit bernafas lega, ia berharap kecurigaan teman-temannnya berkurang. Sesekali Zweitson menatap Fenly yang asik dengan somay miliknya, haruskah ia mengatakan hal ini ? Tapi bukankah lebih baik ia katakan ? Fenly sahabatnya dan selama ini Fenly tak pernah menutupi apapun dari mereka.

" Oh ya kemarin bang Han hubungi gue, dia kasih tahu nama orang yang sering awasin gue " kata Fenly yang berhasil menarik perhatian ketiga temannya meski salah satu dari mereka sudah mengetahui nama pria itu.

" Namanya Shandy, bang Han masih belum nemuin apa alasan tuh orang ikuti gue yang jelas kata bang Han niat dia buruk, dia juga minta sampein ke kalian untuk lebih hati-hati sama cowok yang namanya Shandy itu karna bisa aja dia bikin temen atau orang yang gue sayang celaka "

" Kok tuh orang nyebelin banget sih ? Kenapa ngga dilaporin ke polisi aja ? " Kata Fiki

" Bener banget ini udah masuk teror ngga sih ? Lo diikuti terus lho sama tuh orang " sambung Fajri

" Ngga lah gue ngga mau gegabah "

Zweitson tidak ikut menanggapi, ia jadi makin curiga jika disini Farhanlah yang jahat, andai mereka tahu seberapa khawatirnya pria dengan nama Shandy itu saat tahu Fenly terluka, andai mereka melihat perhatian Shandy pada Fenly dan andai mereka melihat betapa beraninya Shandy melawan tiga orang penjahat seorang diri hanya untuk melindungi Fenly, mungkin mereka akan merubah mindset mereka tentang Shandy.

" Fen... " Panggil Zweitson dengan nada ragu
Fenly menoleh pada Zweitson yang saat ini menunduk sambil mengaduk baksonya

" Kenapa Son ? " Tanya Fenly

" Gue boleh kasih saran ngga ? Baiknya Lo ngga terlalu percaya sama bang Han ! Karna gue punya firasat dia bukan orang baik seperti yang kita duga "

" Tapi sejauh ini bang Han baik dan dia lindungi Fenly terus kan dari Shandy... Shandy itu " kata Fiki

" Bisa aja kan sebenernya disini posisinya terbalik, yang sebenarnya terlihat baik dia adalah penjahat dan yang terdengar buruk sebenarnya seorang malaikat. Lagipula kita belum pernah bener-bener interaksi sama bang Shandy kan ? Kita cuma denger cerita dari sisi bang Han aja, dan gue rasa ngga adil banget kalau kita mutusin bang Shandy adalah seorang penjahat hanya karna dia ikuti Fenly terus "

KOMA || Un1tyWhere stories live. Discover now