-FEMDOM 5-

4.1K 237 12
                                    

-FEMDOM-

Jennie mengerjapkan matanya, mencoba
menyesuaikan cahaya matahari yang
masuk melalui celah jendela, jam sudah
menunjukkan pukul delapan pagi, yang
artinya Jennie telat bangun.

Jennie berada didalam kamar Rion, dia
ingat kenapa berada di sini, saat Jennie
akan pergi setelah membopong Rion ke
kamarnya, laki laki itu malah menangis
keras sambil mengigau nama Jennie,
karena Jennie tidak tega, akhirnya dia
ikut tidur di samping Rion.

Tapi, sepertinya ada yang janggal, Jennie
berasa menjadi putri tidur, apakah ini
hanya perasaan nya ataukah benar ada
yang tidak beres.

Jennie keluar dari kamar Rion untuk ke
kamarnya, Jennie akan mandi karena
badannya terasa sangat lengket, Jennie
juga masih punya banyak pekerjaan di
kantor. Sebagai pemimpin, Jennie tidak
bisa lepas tanggung jawab.

Jennie keluar dari kamar dengan pakaian
yang sudah rapi. Selama Jennie terbangun,
dia tidak pernah melihat keberadaan Rion,
kemana laki laki itu.

Panjang umur, baru saja Jennie mencari
Rion, Rion sudah ada di hadapan Jennie
dengan sepiring nasi goreng dan air putih.
Rion meletakkan nasi goreng dan air putih
itu diatas meja.

"Kamu mau kerja kan, sayang?. Aku bikin
nasi goreng spesial buat kamu. Ayo kita ke
dapur." tampilan Rion kali ini membuat Jennie menahan nafas. Bagaimana tidak, Rion mengenakan  baju maid dengan ukuran pendek.

"Tidak per___" Rion mengecup bibir
Jennie.

"Nggak ada penolakan sayang, aku udah
susah lho masaknya." alibi Rion. Padahal,
nasi goreng ini dia beli.

"Gimana penampilan aku, sexy nggak?"
Rion menggigit bibir bawahnya agar
tampak semakin sexy.

Jika kemarin Rion menggunakan baju ala
maid, kali ini Rion memakai lingerie putih
setengah paha yang memiliki bahan tipis.

"Baju kurang bahan." cibir Jennie yang
sangat bertolak belakang dengan reaksi
tubuh nya, Jennie mendekat kearah Rion
dan melingkarkan tangannya ke pinggang
Rion.

Rion menuntun tangan Jennie agar lebih
ke bawah, saat Jennie akan menyentuh
bo*ongn Rion, Jennie menarik tangan nya.

"Jangan melewati batas!" peringat Jennie.

"Aku kan suamimu." rengek Rion sembari
memeluk Jennie dari depan.

"Gendong aku, sayang. Kakiku lemas
sehabis melakukan itu denganmu." Rion
melanjutkan ucapannya dalam hati.

"Kamu punya dua kaki." acuh Jennie.

"Ayolahh..." mau tidak mau, Jennie pun
mengangkat Rion kedalam gendongan
koala nya.

Jennie berjalan ke dapur sambil
menggendong Rion dengan satu tangan,
sedangkan tangan lain ia gunakan untuk
membawa nasi goreng, air putih Jennie
tinggalkan diatas meja.

Jennie memakan sarapan dengan Rion
yang ada di atas pangkuan, sebenarnya,
agak susah makan dengan posisi begini.
Tapi, mau bagaimana lagi, Rion akan
menangis jika Jennie turunkan. Jennie
tidak ingin menjadi bahan perbincangan
tetangga pagi pagi seperti ini.

-FEMDOM-

Jennie turun dari mobil sembari melepas
kacamata yang bertengger di hidung
bangir nya, para karyawan Jennie saja
sampai terpesona akan bos mereka ini.

Di kantor, tidak ada yang mengetahui jika
Jennie sudah menikah. Jadi, tak ayal jika
banyak laki laki yang menunjukkan rasa
suka terhadap Jennie.

Jennie memindahkan letak kacamata itu
menjadi diatas kepala, bukan tanpa alasan
Jennie memakai kacamata, mobil Jennie
terbuka di bagian atas, mata Jennie akan
sangat silau jika tidak memakai kacamata.

Alex berlari menghampiri Jennie, Alex
adalah sekertaris Jennie yang sudah lama
bekerja dengan nya.

Alex tertunduk di hadapan Jennie dengan
nafas yang tersenggal, "Nona, Charles
mengamuk didalam ruangan anda, dia
terus berteriak memanggil nama anda!"

Tanpa pikir panjang, Jennie segera
berlari menuju ruangannya, kenapa
kesayangan Jennie itu mengamuk.

Jennie menaiki lift dengan raut wajah
tampak gelisah. Masalahnya, Charles
adalah orang yang sangat pandai untuk
mengontrol emosi, jika Charles sampai
mengamuk, pasti ada satu masalah besar.

Jennie kembali berlari menuju ruangan
nya yang berada di pojok, Jennie sempat
merutuki penempatan ruangan, kenapa
juga ruangannya sangat jauh dari pintu
masuk.

Saat hampir sampai ruangannya, Jennie
dapat mendengarkan suara barang pecah
beserta teriakan yang meneriaki namanya.

Jennie membuka pintu cokelat itu secara
kasar, Jennie masuk dan langsung
mendekap Charles dari belakang.

Jennie sungguh khawatir akan keadaan
prianya sekarang, rambut berantakan,
baju lusuh, serta kantong mata hitam.

"Kamu kenapa sayang, hm?"

Charles berontak dalam pelukan Jennie,
tapi kekuatan Jennie lebih dari Charles.
Akhirnya, Charles berhenti berontak dan
menerima pelukan nyaman Jennie.

"Katakan baby, kenapa kamu seperti ini?"

"Ini semua gara gara lo Jennie anjing,
bangsat!" Jennie berusaha sabar akan
kemarahan Charles, jangan sampai laki
laki ini kelewat batas.

"Aku salah apa sayang, katakan!" desak
Jennie, tentu saja ia tidak terima Charles
mengumpat padanya tanpa hal yang jelas.

"Salah lo udah selingkuh sama Rion gila,
Jennie murahan!" bentak Charles. Jennie
tidak terima dikatai murahan, Charles
akan mendapatkan hukuman sekarang.

"Kamu sudah melewati batas, sayang!"

Jennie melucuti seluruh pakaian Charles,
membawa laki laki binal itu kedalam
kamar yang ada di ruangannya. Mata
Jennie sudah dikabuti gairah sekarang.

"Hukuman setimpal untuk baby yang
binal!"


-FEMDOM-

Jangan lupa vote.

Update : pokoknya seminggu 2 kali.

FEMDOM✓Where stories live. Discover now