9 • ikigai

74 6 1
                                    

ikigai: a reason for being; the thing that gets you up in the morning

✎ ✎ ✎

Mobil civic berwarna kuning melaju dengan cepat memasuki pekarangan SMA Erudite. Baru pertama kalinya Nilu tidak perlu mengantri untuk parkir karena sekolah masih nampak sepi.

Tetapi, ia melihat satu motor kawasaki ninja berwarna merah di sudut paling pojok parkiran khusus motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetapi, ia melihat satu motor kawasaki ninja berwarna merah di sudut paling pojok parkiran khusus motor. Ia terheran, siapakah cowok yang datang ke sekolah di jam 6 pagi? Sedangkan sekolah masuk pukul setengah 8.

Tidak peduli, Nilu terus berjalan menelusuri koridor sambil menenteng tas bekal dan tas ransel di kedua pundaknya. Meskipun langit sudah cerah, rasanya aneh jika berjalan di koridor seorang diri, sehingga ia mempercepat langkahnya agar segera sampai di kelas 12-1.

Memasuki ruang kelasnya sendiri pun ia merasa aneh. Berusaha menghilangkan pikiran yang tidak-tidak di kepalanya, ia ingin segera meletakkan tas bekal itu di atas meja milik Gara, lalu pergi ke ruang Nalerio untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda.

Tetapi sayang, suara seseorang membuatnya melonjak kaget.

"Pagi banget lo!" celetuk Gara sambil menepuk bahu Nilu.

"Bisa nggak lo nggak ngagetin?" Nilu melotot, kesal.

"Kaget nih?" tawa Gara, "Lo bangun pagi, untuk naruh bekal di meja gue? Karena lo nggak mau citra lo itu rusak, gitu?" tebaknya sambil tersenyum miring.

"Setiap hari lo dateng ke sekolah jam segini?" tanya Nilu mengalihkan pembicaraan.

"Nggak juga sih. Cuma pagi ini sebelum bel masuk gue ngadain rapat anak OSIS buat lomba agustus-an."

Nilu hanya membulatkan bibirnya tidak mau tahu lebih. Karena ia rasa tugasnya untuk membawakan Gara bekal sudah selesai, ia mendorong lengan Gara untuk mendapatkan jalannya karena saat ini ia benar-benar ingin tidur.

"Wait," cegah Gara mencekal pergelangan tangan Nilu, "Mau kemana lo?"

Nilu melepaskan cekalan itu dengan kasar sambil berdecih, "Lo lupa kalo gue punya sofa empuk yang bisa dibuat untuk tidur?"

"Nggak! Lo ada tugas."

"Tugas apa lagi?!" Nilu memekik. Ia sudah tidak bisa menghindar lagi ketika Gara menarik tangannya menuju ke suatu tempat yang tidak ia ketahui.

"Gara! Lo mau bawa gue kemana?" teriak Nilu sambil berusaha melepaskan cekalan itu. Ia tidak suka jika pergelangan tangannya memerah setelah Gara mencekalnya dengan erat.

"Teriak aja sesuka lo. Lagian mana ada sih yang denger. Palingan hantu."

"Bangsat!" umpat Gara spontan ketika Nilu menoyor kepalanya dengan ekspresi yang menyebalkan.

Sesampainya di ruang OSIS, Nilu mengernyitkan keningnya bingung apa yang harus ia kerjakan di ruangan yang sudah bersih. Jujur, ini pertama kali ia memasuki ruang OSIS yang besarnya hanya setengah dari ruang kelas. Spontan saja ia tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sociopath GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang