3 • kanagara bumi

1.6K 256 18
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Rencana Nilu beberapa sudah dilakukan, salah satunya memulangkan siswa-siswi terlebih dahulu dengan bantuan setiap ketua kelas sehingga tidak banyak murid yang melihat aksi Nalerio.

Salah satu siswi di kelas 12-1 berpura-pura mengajak Selly untuk pergi ke toilet. Selly pun mengantarkannya ke toilet cewek di sepanjang koridor kelas 12. Sayang sekali, keluguannya itu membuat Nilu menarik rambutnya dengan kasar sehingga Selly terjatuh di lantai toilet yang basah.

Leyna yang awalnya bersama dengan Nilu di dalam toilet, kini berada di luar untuk berjaga-jaga dengan Arsen dan Zidan. Di dalam toilet, hanya menyisakan Nilu dan Selly yang terduduk di depan closet.

Nilu berjongkok di hadapan Selly yang menunduk. Tidak lama ia tertawa jahat. Lalu mengangkat dagu Selly untuk menatap topengnya, "Sekarang cuma ada kita berdua. Silahkan lo ngomong sepuasnya tentang gue dan teman-teman gue, jangan jadi sok polos di depan murid-murid."

Selly menatap kedua mata Nilu dengan menantang lalu mendekatkan wajahnya memperhatikan wajah Nilu yang seperti dipoles make up untuk memperjelek wajah cantiknya, "Itu buat ngebikin dark circle di bawah mata, lo pake eyeshadow warna hitam atau abu-abu?"

"Warna hitam," responnya sambil menyeringai, "Itu yang lo poles di pipi pake blush on warna pink atau peach? Segitu bangganya punya wajah cantik?"

"Urusan lo apa sama gue? Gue kan nggak ngelanggar satu pun peraturan aneh yang lo bikin itu. Kalo pun sekarang gue pake blush on kan gue baru tau peraturannya hari ini. Lo cukup kasih gue peringatan aja nggak usah sampe segininya dong."

"Kalo lo nggak ngeremehin dan ngetawain Nalerio, lo nggak akan berakhir disini. Dari tatapan lo aja, gue udah tau kalo lo lagi pasang topeng sok polos di wajah busuk lo itu," tekan Nilu di setiap perkataannya.

Selly kini tertawa keras membuat Nilu melototkan matanya merasa jijik dengan suara tawanya. Nilu menarik rambut belakang kepalanya dengan erat, lalu mengambil selang air yang menempel di dinding dan disemprotkan air itu ke wajahnya dengan amarah yang sudah memuncak.

Selly mengusap wajahnya dengan terus terkekeh, seperti tidak merasa dibully padahal ia jelas-jelas disemprot air dengan Nilu hingga membuat seluruh badannya basah, "Tenang aja, gue udah kebal kok dengan bullying gini. Karena sejak SD gue udah dibully."

"Apa peduli gue sama masa SD lo? Emang kelakuan lo pantas dapet hukuman!"

"Apa bedanya gue sama lo? Kalo lo menganggap gue ini sok polos padahal aslinya licik, apa bedanya sama lo yang muka dijelek-jelekin padahal aslinya cantik?" Selly yang dibully tidak mau merasa kalah karena ia melihat dengan jelas wajah Nilu dari dekat bahwa cewek itu menggunakan alat make up untuk memperjelek dirinya.

Nilu yang merasa diejek itu menampar pipi Selly dengan keras, lalu kembali menarik rambutnya ke belakang serta semprotan air yang disengaja mengenai matanya agar perih saat dibuka.

"Seharusnya lo bersyukur punya wajah cantik yang selalu dimudahkan segala urusannya," ujar Selly sedikit berteriak karena ia mulai tidak betah dengan air dingin yang terus mengenai tubuhnya.

Nilu menghentikan aksinya lalu tertawa sambil menyeringai, "Itu menurut lo kalo lo hanya memandang dari satu sisi. Faktanya, orang cantik itu nggak selalu beruntung! Justru, dengan kecantikan yang dipamerin itu buat cowok-cowok jadi semena-mena sama cewek! Dimainin, diperkosa, bahkan disiksa. Itu alasan gue kenapa gue nggak ngebolehin lo dan murid-murid lainnya jadi sok cantik."

Sial! Sepertinya Selly masih tetap saja ingin menentang perkataan Nilu. Ia kembali tertawa untuk kesekian kalinya, "Mau diperkosa, disiksa, atau apalah, itu urusan si ceweknya! Ngapain lo ngurusin kehidupan orang? Apa karena lo gagal ngurusin hidup lo sendiri?"

Sociopath GirlWhere stories live. Discover now