V. 6

27 4 0
                                    

.
.
semua orang diciptakan berbeda termasuk kamu dan aku.
bukan jarak yang memisahkan
tapi tuhan yang berkehendak lain
~jastin~

sore ini jastin latihan basket dengan anggota teamnya.
"bukankah cowo yang main basket itu keren keren semua ya?" tanya reva kecelsia yang duduk disebelah reva,
celsia hanya diam melihat para pemain basket itu latihan.
"kenapa kau ajak aku kesini va?" tanya celsia balik dengan mata yang masih melihat pemain basket itu.
"aku bosan dirumah saja" jawab reva
" tapikan, kamu bisa menemani ibu mu dirumah sakit"ucap celsia
"ibuku hanya memperbolehkan aku mengunjunginya ketika sekolah libur"
perkataan reva hanya bisa membuat celsia terdiam. celsia  dan reva terus memperhatikan team basket itu berlatih, yah tentu saja para team basket yang ada dilapangan itu sangat  bersemangat karena ada 2 gadis cantik yang masih memakai seragam sekolah memperhatikan mereka.
sama seperti yang lain, jastin ketua dari team basket maxtrim school itu mulai salah tinggah ketika celsia melihat mereka.

para lelaki tampan bercurun keringat itu memberhentikan latihan, yah tentu saja jastin mengambil kesempatan mendekati celsia yang masih duduk disitu. melihat jastin yang tiba tiba duduk disamping celsia serentak celsia langsung menutup hidungnya.
"sial,kenapa dia selalu menutup hidungnya saat berada didekatku? apakah karena aku berkeringat?" hati kecil jastin yang mulai bertanya tanya lagi. keheningan saat jastin duduk disamping celsia
" emm cel, gue beli minum dulu ya" ujar reva sembari berdiri dari tempat duduknya. " eh, gue ikut" pinta celsia " gak usah lo disini aja " tahan jastin serempak memegang tangan celsia.

dingin, itulah yang dirasakan jastin saat menyentuh tangan yang berkulit putih itu. celsia yang tadinya mau pergi kembali terduduk karena jastin menahannya, dag dig dug itulah yang dirasakan manusia dan vampire  ini.
yang jastin rasakan : senang, gelisah, intinya jastin bahagia. berbeda dengan celsia :  rasa takut, wangi darah yang menggoda selera dan juga rasa cemas.

iya benar reva pergi meninggalkan dua orang yang berbeda ras itu duduk berdua. reva pergi bukan untuk membeli minum tapi, dia pergi untuk bertemu salsa yang berada didekat situ.  " bagaimana?" tanya salsa ketika melihat reva kembali.
" mereka udah duduk berdua hihihi" jawab rara kegirangan
"lu hebat banget rev, baru aja setengah jam"
"bukan gue yang hebat tapi, sijastinnya yang pinter nahan sicelsia"
" loh, cara jastin nahan celsia gimana?" tanya salsa penasaran
" kayak didrakor drakor itu loh sal, yang pas cewe nya mau pergi terus cowonya nahan pakek jurus pegang tangan sicewe"
"huaaaaaa soswite banget rev" rasa takjub saat pecinta drakor ingin melihat adegan lansungnya.
"kira- kira rencana kita ini berhasil gak ya?" tanya reva yang tak mulai yakin dengan misi baru mereka.
"pastinya berhasillah, kita pakai jurus jurus yang ada didrakor itu" ujar salsa yang sudah bersemangat sejak lahir.

"yaudah yok kita pulang, udah mau senja nih" ajak salsa
"lah terus celsia gimana? masa dia pulang sendiri" ujar reva
sepontan salsa melayangkan tasnya kewajah reva. "apasih lu, udah mulai gila?"   kesal reva 
"lu yang udah gila rev, celsia bisa dianterin nanti sam sijastin" ucap salsa, reva dan salsa pulang berdua meninggalkan celsia dengan jastin.

"etsss bentar" seru salsa
"apalagi neng?" tanya reva
"lu kabarin dulu celsia kalau lu balik deluan, soalny nanti dia nungguin elu sampai besok pagi lagi" gerutu salsa
reva mengambil hpnya didalem tas nya lalu mengirim pesan kepada celsia.
"dah, ayuk" seru reva.

tringgg
bunyi yang berasal dari ponsel celsia memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
" siapa? " tanya jastin yang mendekat melihat ponsel celsia, jastin membaca pesan yang ada dihp celsia.
"hahaha tega banget temannya ninggalin dia sendiri" ejek jastin,
tersimpan sedikit rasa kesal celsia kepada reva dan juga menahan malu karena jastin meledeknya

"aku pulang deluan" ucap celsia sembari berdiri dari tempat duduknya. " eh bentar dulu" tahan jastin sekali lagi  tapi kali ini jurus yang jastin keluarkan tak bisa menahan celsia, celsia terus berjalan kedepan tanpa melihat kebelakang
"woy tunggu" pinta jastin kecelsia yang terus berjalan.

"gue anter lo pulang" ucap jastin yang berhasil berdiri disamping celsia
"aku bisa pulang sendiri" ujar celsia dan masih dengan mata yang menghadap kedepan.
"lu bandel banget sih,nanti ada yang gangguin lo dijalan. nanti ada vampire" perkataan jastin seketika memberhentikan langkah kaki celsia,
"lo mending ngejauh deh dari celsia" suara seseorang yang berasal dari belakang membuat celsia dan jastin langsung menoleh. yah benar, arvein berdiri tepat dibelakang mereka berdua. kaki arvein melangkah langsung kearah celsia lalu menarik tangan  celsia

"gue peringatkan, salagi gue masih hidup didunia ini. lo gak berhak ngedekatin celsia" ucap arvein.
" lah emangnya lu siapanya celsia? lu bukan pacarnya tapi, CUMAN SAHABAT KECILNYA" suara jastin dengan rasa tak mau kalah dari arvein. "vein, kita pergi aja" ajak celsia sembari menarik tangan arvein. langkah kaki yang mulai menjauh dari jastin membuat rasa bersaing yang tak mau kalah dengan arvein.

setelah jarak yang sudah jauh dari jastin celsia melepas gandengan tangan dengan arvein.
"loh kok dilepas?" tanya arvein.
" aku bisa pulang sendiri vein, mending kamu pulang saja" ujar celsia. "aku mau anterin kamu pulang" ucap arvein.
celsia memerhentikan langkahnya sembari berkata " aku mau sendiri"
mendengar ucapan celsia arvein mengalah, arvein meninggalkan celsia sendiri tepat didekat gang yang tak jauh dari rumah celsia.

.

" wah, mengapa kau biarkan mangsaku lari celsia" ucap seseorang.
yah, celsia menyuruh arvein pulang sendiri karena ia  merasakan keberadaan seseorang yang tak biasa berdiri didibalik pohon.

topeng yang menutupi wajahnya dan pakaian hitam yang membuatnya menjadi sempurna.
"kamu siapa?" tanya celsia
" aku tak akan menyakati mu, aku hanya ingin meminta kerjasama denganmu" ucap pria asing itu
"kerjasama? aku tak berminat untuk menjalin kerjasama denganmu" ujar celsia dengan nada bicara yang cukup keras.
" wah, wah, kau akan rugi jika kau tak mau bekerjasama denganku"
" aku sama sekali tidak mengenal anda jadi, untuk apa aku menjalin kerjasama dengan vampire  asing sepertimu" rasa takut celsia sangat terlihat jelas,celsia mencoba untuk menenangkan dirinya dan berjalan menjauh dari pria itu.

"siapa yang mengizinkan kau pergi dari sini?" pertanyaan dari pria itu seketika memberhentikan langkah kaki celsia yang selanjutnya.
"gadis vampire yang cantik, sayang kecantikanmu tak kau gunakan dengan baik. akan aku tanyakan lagi apa kau mau bekerjasama dengan ku" ucap pria itu sembari melangkah demi langkah mendekati celsia, dengan rasa tak ragu celsia berlari sekuat tenaga menjauhi pria  berdarah vampire  yang aneh itu.

"Larilah celsia, lari sekuat tenagamu HAHAHAHA. kemana pun kau lari kau akan ku kejar KARENA AKU TAU SIAPA KAU" teriakan dari pria  itu membuat celsia semakin takut, celsia terus berlari tanpa melihat kebelakang lagi.

#cupikacupikiAuthor
gimana?
masih belum seru?
mimin lagi berusaha nih, kita akan bertemu dipart selanjutnya.
tetap pantau cerita mimin ya
see you next part

salam 2 jempol

vampire girlWhere stories live. Discover now