V. 3

65 8 1
                                    


"wah benarkah?"
"bagaimana bisa dia mengaku sebagai vampire?"
"yah mungkin dia cuman akting aja"
"mana ada vampire yang mau ngaku vampire"
"tapi kelihatannya dia ganteng juga sih" "ah... Iya sayang kali wajah dia itu kalau dia seorang vampire"

Gosip gosip tentang vampire masuk kedalam telinga celsia  begitu saja.
Celsia sempat merasa takut hingga bulu kuduk celsia naik keatas

Rasa sakit saat mereka mengetahui siapa celsia sebenarnya,itu tak terbayangkan olehnya.

Cara celsia mengatasi ketakutannya yaitu dengan cara mengatur nafas dan tetap tenang dalam situasi apa pun. Tetap terkendali oleh aroma darah yang dimiliki manusia

Terutama darah spesial yang dimiliki jastin, anak tampan yang bertubuh tinggi.

"permisi" ucap seseorang dari luar ruang kelas celsia
Semua yang ada diruangan menatap seorang gadis yang tengah berdiri disana. "cari siapa?" tanya reva ditengah keheningan, "ketua kelas dipanggil ke kantor guru" ucap gadis itu

Laki laki dengan baju yang rapi berdiri dari kursi dan berjalan keluar dari ruang kelas menuju kantor guru
Sesuai yang dikatanya gadis tadi.

Tak berapa lama kemudian ketua kelas kembali kekelas
"semuanya duduk dikursi masing masing" teriak ketua kelas
"jadi seperti ini, aku akan membacakan grup band yang akan tampil di acara festival sekolah
1. The rainbow
2. Secorpio
3. The spangirl
4. the fackgirl
5. Airman
Sudah itu saja, grup..

"tunggu" selah reva serempak tangannya memukul meja
"kenapa the gold band gak ada di daftar?" tanya reva kesal.
Semua teman sekelasnya memperhatikan gadis yang sedang dilanda amarah itu

"bentar saya akan tanya kan kepada guru dikantor" jawab ketua kelas. Yang melangkah keluar dari kelas

"itu guru gimana sih, enak enaknya aja kita dikeluarin dari daftar" gerutu reva sembari melihat kearah celsia dan juga salsa

"maaf tadi ada kesalahan" teriak ketua kelas yang baru masuk kedalam kelas. "jadi gimana?" bentak reva
"sabar, bisa gak kamu ngomongnya selow aja" pinta ketua kelas

"maaf the fackgirl itu salah ketik Itu sebenarnya the gold band " ujar ketua kelas. "wah nih guru sembarangan aja nukar nama band kita jadi fackgirl, emang wajah kami tampang tampang fackgirl?" kesal reva.
Melihat tingkah reva celsia tertawa kecil :)

Guru seni budaya tiba dikelas celsia.
Mata pelajaran yang paling dibenci sebagian murid dikelas.

Celsia merasa mengantuk mendengar seorang pahlawan yang tengah ceramah itu.  "bosan" gumam celsia.
Mata celsia menatap cowo yang tengah bermain basket dilapangan itu. Jastin

....

Rara tengah bersiap untuk bersorak mendukung jastin, dengan spanduk yang iya bawa Dari rumah. Membuat jastin semakin malu dengan tingkah rara.

"jastinnn kyaaaa, ayo jastin" teriak rara dengan spanduk yang ia bentangkan.

Semua orang tertawa melihat tingkah rara yang aneh itu. Jastin hanya tertunduk memegang keningnya yang bercucuran keringat itu

Jastin berlari kearah rara.
"lo bisa gak? Gak usah lebay gini? " tanya jastin kesal. "kan cuman mau nyemangatin doang" jawab rara santai tanpa memikirkan jastin

"OH!!  Jadi itu pacar mu"
Jastin dan rara serempak menoleh kesumber suara itu.  Terlihat laki laki tinggi dengan seragam yang sama tengah berdiri dibawah pohon.

Angin bertiup saat laki laki itu mendekati jastin dan rara.  Raraa mencoba mengingat ingat apakah dia mengenali orang ini, dan jastin saat mendengar suarany jastin sudah mengenali kalau ini adalah sikecowa perusaak.

"ngapain lo kesini?" tanya jastin kesal
"lo gak lihat?, gua pakai seragam sama seperti seragam lo" ujar arvein dengan tatapan sinis menatap jastin.

"woy, lu siapa sih? murid baru ya?" tanya rara. "ohiya, gua lupa ngenalin diri gua kekalian" ucap arvein
"kenalin nama gua arvein, gua murid baru disini. gua masuk dikelas akutansi" ujar arvein  dengan wajah tersenyum.

"hei, kamu murid baru?" tanya leo teman akrab jastin.
"iya, emang kenapa?" tanya arvein  balik. " kamu dipanggil kepala sekolah" jawab leo sembari menarik tangan arvein. leo dan arvein meninggalkan rara dan jastin ditengah lapangan.
"bodo ah, bodoamat" gumam jastin sembari berjalan meninggalkan rara sendirian dilapangan.

"ih... ini kenapa mereka pada ninggalin akuh sih" kesal rara.

.......

kepala sekolah memasuki kelas akutansi membuat semua penghuninya terdiam mendadak.

"selamat siang anak anak" seru kepsek. "siang pak" serentak penghuni kelas.
"hari ini, kita kedatangan murid baru.
silahkan masuk nak" ujar kepsek sembari mempersilahkan murid baru masuk. kaki yang tinggi memasuki kelas celsia membuat semua para lelaki menatap perempuan yang baru masuk kelas itu.
"hai semua, perkenalkan aku gadis" sapa gadis murid baru

"loh.kok cuman satu kamu, murid satu lagi dimana?" tanya kepsek kepada gadis.
"dia ada dibelakang pak" jawab gadis menundukkan kepala.

arvein yang memasuki kelas membuat jantung celsia hampir copot. " hai semua!!!! kenalin aku arvein,senang bertemu kalian" sapa arvein sembari melihat celsia yang duduk dibelakang.
"haiii gadis, haiii arvein senang bertemu kalian berdua" serempak penghuni kelas.

"arvein dan gadis duduk dibangku  yang kosong dibelakang" ujar kepala sekolah. arvein langsung berjalan cepat menuju bangku yang kosong dekat dengan celsia.

" bapak harap, gadis dan arvein bisa akur dengan teman teman. bapak tinggal dulu ya, selamat siang" pamit kepala sekolah meninggalkan kelas celsia.

kelas kembali normal. siswa perempuan mendekati arvein, sedangkan siswa cowoknya mendekati gadis.

celsia hanya duduk dibangkunya dengan pulpen dan buku yang ada dihadapanya. "kenapa tuh anak bisa masuk kesini?" tanya celsia ada diriny sendiri.

"hai!!!" sapa arvein memukul meja yang membuat celsia terkejut.
celsia menatap sahabatnya itu dengan tatapan sinis.
"ada apa ya?" tanya celsia. "lo gak usah sok gak kenal gua deh cel" ucap arvein yang membuat semua siswa terkejut. "lo pasti bertanya tanya kenapa aku bisa masuk kesini" tebak arvein.

"truss. lo mau apa?" tanya celsia.
"yah, gkada sih. cuman pengen dekat dekat kamu aja" jawab arvein memasang wajah imut nya.
" udah ah, lo jangan dekat dekat gua dulu. gua mau belajar" ujar celsia.
"oh,ogeh".  arvein kembali duduk ditempatny.

.....

"tin, lo kenapa?" tanya leo sembari menepuk pundak jastin.
"eh, nggak papa kok" jawab jastin.
"teringatnya ya le, tuh murid baru tadi kelas akutansi yang mana?" tambah jastin bertanya pada leo
"ooo, si arvein kelas akutansi 1" jawab leo.
"eh.. bentar bentar. putri es yang pernah kau bilang itu akutansi 1 juga kan?" ujar jastin
"iya, emang kenapa?" tanya leo balik
"jadi, arvein sama putri es itu satu kelas?"
"iya loh jastin, emang kenapa?" tanya leo yang mulai kebingungan dengan jastin.

jastin mengatur nafasnya. "tenang jastin, tenang, kamu gak boleh kalah ganteng sama kecowa brengsek itu" gumam jastin

"lu kenapa sih bangkeh? kesurupan jin dari mana lo? tiba tiba gilak gini" tanya leo sembari menggoyang goyang pundak jastin.

"gua gak papa loh leo. berhenti sentuh sentuh gua_-" bentak jastin
"oh, oghe"

#cupikacupikiauthorrrr
hallo guyssss:(
udahh lama ya kita gak ketemu😭😷 huaaa kangen banget sama kalian♡ . kalian gak marahkan? yaudah aku akan lanjutin cerita nya sampai tamat ya. aku harap kalian membacanya dan merasa terhibur. sayang kalian♡


salam dua jempol♡

vampire girlजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें