01

19.7K 248 23
                                    

Hera berjalan keluar setelah bersiap tak lupa ia mengunci kamarnya terlebih dahulu.hari ini hera mendapatkan pesan dari sahabatnya bahwa ia harus berangkat lebih awal .Hera berkerja di sebuah kafe di daerah jakarta.bukan cafe besar tapi hera bersyukur bisa di terima kerja.jam masih menunjukan pukul enam Lewat tiga puluh menit.

Sampai di dapur hera bertemu ibu yang tengah memasak .

"Ibu ..... hera bantu ya"

Mendengar ucapan hera ibu berbalik , menatap dg tatapan yang hangat ."gak usah ...lagian kamu kan harus berangkat pagi.kalo bantuin ibu takutnya telat"

Hera menggeleng "enggak ko Bu,lagian gak lama kan .sekalian nunggu jam tujuh pas"ujarku sembari meletakkan tas Selempang ku keatas meja makan.

Melihat Hera sekali lagi ibu pun mengangguk pasrah.

Hera anak tunggal ayah dan ibu.ia bukanlah anak orang kaya .ayahnya berkerja sebagai tukang batu sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga.walaupun begitu mereka masih bersyukur masih bisa memenuhi kebutuhan rumah.di tambah hera yang sudah berkerja yah....walaupun gajinya tak seberapa namun dapat membantu ibunya memenuhi kebutuhan hidup.

Tak lama ayah pun datang bergabung dengan Hera dan ibu ."nduk....katanya kamu berangkat pagi ya ....tapi malah bantuin ibu sih?"protes ayah yang melihatku masih mengaduk nasi goreng.

"Enggak bakal telat ya lagian jam tujuh nanti aku bakalan berangkat ko."Hera tersenyum menoleh ke arah ayah.

"Kamu tuh..ya gak pernah berubah masih aja keras kepala"

Hera terkekeh saja mendengar gerutuan ayah.tak lama masih goreng yang hera masak telah matang .
Hera ,ayah dan ibu sudah duduk di meja makan guna menyantap sarapan mereka di pagi ini.

Setelah sarapan hera lantas berangkat sebelum itu ia sudah pamitan dg ayah dan ibunya berjalan melewati gang demi gang sampai akhirnya hera sampai di jalan besar.duduk di halte menunggu bus yang biasanya memang di peruntukan untuk masyarakat umum.banyak orang yang menunggu bus seperti nya.tak lama bus pun datang hera bergegas masuk tak lupa menempel kartu di mesin yang tersedia.kartu yang memang di sediakan sehingga penumpang tak perlu membayar menggunakan uang ,hanya menempelkan kartu para penumpang sudah membayarnya.

Jarak cafe tempat hera bekerja lumayan jauh , membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit.

"Mba Lala "

Hera menyapa mba Lala yang tengah berjalan memasuki cafe .Mba lala adalah salah satu karyawan juga dan yang paling dekat dengannya .sifatnya yang dewasa, welcome, friendly dan ramah membuat Hera langsung merasa nyaman.hera memang susah sekali bersosialisasi terkadang ia selalu merasa pesimis,malu dan tertekan jika harus berbicara dengan orang lain apalagi harus memulai suatu percakapan.

"Eh .... Hera "

Hera berjalan di samping mba Lala. Mba Lala tersenyum ramah ke arahnya tak lupa mengusap kepala hera sebentar.memang kebiasaan mba Lala selalu mengusap kepala hera.karena mba lala memang menganggap hera seperti adiknya sendiri.

Di dalam cafe sudah ada karyawan lain juga.tak banyak memang hanya sekitar tujuh orang saja yang bekerja di cafe ini.hera dan mba Lala menaruh tas di loker yang memang di sediakan untuk karyawan.hera bekerja sebagai pelayan sedangkan mba Lala sebagai juru masaknya bersama satu orang lagi.memang cafe aku berkerja memiliki dua koki ,dua di kasir dan tiga pelayan.

Oh ya cafe tempat hera bekerja bernama NO CAFE .yang hera dengar pemilik nya adalah seorang pria dewasa yang masih berkuliah di luar negeri tapi di pegang oleh mamahnya, Bu Wina . sampai sekarang hera belum pernah melihat seperti apa pemilik no cafe ini semenjak dia di terima sebagai salah satu karyawan.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam .watu cafe tutup.hera tengah mengelap meja terakhir setelah itu ia segera ke loker mengambil tasnya sekaligus bergegas pulang.hari ini sangat melelahkan hera ingin sekali segera pulang dan mengistirahatkan tubuh."Ra kamu pulang pake bus lagi"tanya mba Lala saat melihatku mengambil tak di loker.

"Iya mba"jawab hera

"Oh ya udah hati hati ya.nanti kabarin kalo udah pulang"

Hera hanya mengangguk tak lupa tersenyum saat mba Lala mengusap kepalanya.setelah berpamitan hera bergegas .berjalan beberapa meter ke depan ia duduk di halte . Hera melirik pria yang duduk di sampingnya .Dahinya mengernyit heran saat Hera merasakan pria di sampingnya dengan tak sopannya memandang terang terangan.

"Maaf.... Ada apa ya?"tanya Hera merasa sangat risih

"Ah ..... Gak ada apa apa"

Dahinya mengkerut bingung ,tak mau ambil pusing kini fokus menunggu bus datang.hingga tak lama bus akhirnya tiba hera langsung masuk,badannya sangat lelah ia ingin cepat cepat pulang.

~OoO~

Hera tengah berbaring di ranjang .hari ini weekend namun ia melilih untuk tetap berdiam diri di kamar .waktu sudah menunjukan pukul sepuluh pagi.pagi pagi tadi ayah dan ibu mengatakan akan berkunjung ke rumah budhe mereka sempat mengajak Hera namun ia menolak dengan alasan kurang enak badan. Hera gak sakit namun badannya cuman letih saja dan juga pegal pegal terutama di bagian kaki dan punggung.

Hera berdesis sebal membaca novel yang tengah ia baca.novel yang hera baca bergenre romantis.Ia lsangat suka genre romansa apalagi Dark roman menurutnya lebih asik dan tak membosankan.

Ting

menoleh ke nakas tempat handphone nya berbunyi .membukanya dan ternyata pesan dari pria yang sangat menyebalkan.noah namanya pria yang selalu mengejar Hera bukannya jual mahal atau apa namun hera memang tak tertarik dengan pria itu.

To Hera
Hai....
Lagi ngapain ?
Ganggu gak kalo enggak gw gangguin ya 🤭

Hera berdecak sebal lihat.... Apa yang pria itu bicarakan?.sangat tak berguna lagi pula sudah tau ia tak akan membalas pesannya tapi pria itu kekeh mengirimkan pesan.tak lama pesan kembali masuk

To Hera
Udah biasa ko tapi giman ya ? Hati gw udah kebal di sakitin kaya gini sih.
Tapi tenang aja gw masih cinta ko sama Lo.

Ia heran dengan pria itu .apa sih yang pria itu sukai dari nya.padahal hera hanya gadis biasa aja.cantik standar,anak orang sederhana,cuman lulusan SMP.tapi pria itu tak pantang menyerah untuk mendekati.

To Hera
Kaya biasanya gw bakalan mampir ke cafe .
Jangan ngumpet.awas kalo Lo berani ngumpet lagi.
Bunda gw manggil
Udah dulu ya see you

Hera berdecak namun bibir nya tetap melengkung dengan sendirinya.






Hai semuanya ini adalah cerita pertama yang aku publish.aku harap akan mendapatkan respon positif dari kalian semuanya.dan tentunya kalian para calon reader's aku bakalan suka.
Jangan lupa buat sempatin vote dan coment ya

Tertanda
Deas

MY BAD MASTERWhere stories live. Discover now