22

3.2K 81 100
                                    

Tubuhnya menggeliat, dahi hera mengerut. Sesuatu yang kenyal dan lincah bergerak liar di lehernya. Menjejakkan jejak basah dan begitu lembab. Matanya terpejam semakin kuat, dengan tangan mengepal erat di sisi badannya.Tubuhnya meliuk-liuk merasakan sesuatu itu turun kebawah, menyusuri atas dadanya. Ia mendesah pelan. Hera membalikan badannya menjadi tengkurap. Lagi, sesuatu itu menyentuh pundaknya, dan itu terasa sangat basah. Tangannya meraba, mencoba menemukan sesuatu itu. Namun nihil, tak ada apapun. Alisnya bertaut.

Hera menjerit. Tiba-tiba tubuhnya di balik paksa menjadi terlentang, matanya melotot menatap sang pelaku dengan jantung berdetak kencang.

"Pagi."

Sapa noah, dengan senyuman manisnya. Dia menindih cewek itu, dengan kedua siku sebagai tumpuan. Menyingkirkan rambut nakal yang menutupi wajah hera. Ia terkekeh geli. Mengecup singkat bibirnya.

Shit!! Jadi tadi nyata? .... Dan cowok itu yang menyentuhnya? Sialan!. Hera menggeram tertahan. Mencoba mendorong tubuh besar noah dengan kedua tangannya yang kecil: dengan kuat.

"Minggir!?. Sesek gue!" sentak hera. Menatap sinis cowok itu .

Noah menyeringai. Mengangkat badannya, menjauh. Ia duduk di pinggiran ranjang dengan kedua kaki menyentuh lantai. Noah memegang pinggang cewek itu, mengangkatnya tanpa kesusahan, mendudukkan cewek itu di pangkuannya dalam posisi menyamping.

Hera memberontak. Memukuli lengan cowok itu yang sangat besar dan berotot. "Apaan sih! Lepasin gue!" Cewek itu berteriak di depan wajah noah. Giginya bergemelatuk.

Membasahi bibir bawahnya, Noah mencengkram pinggang hera kuat.

"Jaga mulut lo sayang. Jangan sampai gue ajarin gimana caranya?" Tangan Noah mengelus sepanjang punggung kecil cewek itu. Bergerak sangat pelan, begitu seduktif. Lalu jarinya berhenti di pundaknya. Menatap hera dengan mata menyala.

Hera bergetar. Sial!. Keringat mulai membasahi tubuhnya, telapak tangan dan kakinya seperti es yang membeku. Kamarnya terasa semakin dingin walau ada sinar matahari. Pupil matanya membesar, cowok itu tanpa aba aba menciumnya. Hera mencengkram lengan kekar cowok itu. Kurang ajar! kenapa cuman itu yang bisa lakukan?!. Di saat cowok itu menciumnya?. Good!.

Noah memperdalam pangutannya. Menahan leher belakang hera saat cewek itu mencoba menolak. Ia semakin memiringkan kepalanya. Melumat bibir atas dan bawahnya dengan tempo cepat. Memainkan bibir tipis itu yang sangat kenyal layaknya jeli. Tangannya menarik tubuh hera walaupun sudah tak ada jarak. Ia bisa merasakan kenyalnya dada hera yang menempel di dadanya. Oh fuck!. Noah mencium hera sangat lama, dia begitu menikmatinya. Hingga cewek itu menjambak rambutnya, barulah noah menyudahinya, menarik bibir bawah hera dengan sebuah gigitan.

Dada hera naik turun begitu cepat, menghirup rakus udara. Bukan hanya tangannya yang bergetar, seluruh badannya seperti menggigil sekarang. Dia hanya mampu menarik nafas dan melihat wajah brengsek itu tanpa bisa memberinya pelajaran. Cowok itu mengusap pinggiran mulutnya. Jari noah terasa sangat kasar, di permukaan kulitnya yang lembut.

Noah menjatuhkan kepalanya di pundak sempit cewek itu. Menggesekkan hidung mancungnya ke leher hera yang di penuhi bercak kemerahan hasil perbuatannya semalam. Cowok itu menciumi leher cewek itu beberapa kali. Kedua lengannya semakin kuat membelit pinggang hera.

"Ra?. Lo harus jadi cewek gue. Gue nggak mau, denger; kata enggak. Gue bosen dengernya" ujarnya dengan Suara serak. Menggigit kecil leher cewek itu yang memerah. Noah tertawa rendah.

"Kalo gitu, biarin gue keluar dari sini. Gue mau ketemu ayah sama ibu."

Noah mengangkat kepalanya, mendadak. Alisnya menukik tajam, nenyorot hera dengan tatapan peringatan. Dia diam tanpa suara, melihat gerak gelisah cewek itu

MY BAD MASTERWhere stories live. Discover now