LPFM2 chap 45

2.2K 274 63
                                    


London bridge

Gempa sedang berada di London bridge, ia masih belum mau pulang. Gempa menatap lurus kebawah sungai melihat pantulan dirinya dari ketinggian jembatan itu dengan sungai yg cukup tinggi, namun gempa masih bisa jelas melihat nya.

Melihat dirinya sekarang, sudah bukan lagi seorang bayi yg masih butuh perlindungan.

Ia sudah remaja, ia bahkan sudah bisa membunuh orang dengan tangan nya sendiri, namun ia tak ingin membunuh seseorang, cukup tangan nya harus bersih, ia tak ingin membuat mama nya sedih disana.

"Mama.... Papa... Kakak... Kapan aku bisa pulang?... Kapan kita bisa lepas dari bahaya ini?....hiks... Aku rindu semuanya... Aku rindu mr.goldy juga... Hiks..."-gempa

Gempa menangis, air matanya jatuh ke sungai, tak ada yg menyeka air matanya seperti dulu saat ia terjatuh dan menangis, selalu ada kakak nya yg menyeka air mata nya dan para pelayan menyembuhkan luka nya.

Ini semua salah si dalang itu!

Semua kenangan manis gempa hilang terlalu cepat, dia harus cepat cepat menyingkirkan si dalang semua ini.

Gempa meremat pisau kecil yg pernah ia gunakan dulu, hadiah dari kakak nya solar, dan benda yg sudah pernah ia tancapkan ke perut kakak sulung nya, halilintar.

"Gempa... Uhuk.... Kenapa? Kakak sangat sayang padamu...."

Gempa merembat rambut nya, kenangan yg sama sekali tak ingin ia ingat, namun bagaimana lagi, itu satu satu nya cara membuat Nagato yakin akan dirinya yg sudah berkhianat pada keluarganya.

Gempa ingin menangis di pelukan semua kakak kakak nya dan juga papanya.

"Aku ingin pulang....."-gempa

Pulang..

Hanya ingin pulang...

Gempa berjalan pasrah ke arah rumah...

Rumah palsu lebih tepatnya.

Ke tempat Nagato, namun tak ada orang disana.

Hanya ada bodyguard yg menjaga rumah itu.

Ia sudah tak peduli dengan bodyguard yg terus mengejar nya tadi. Ia hanya ingin tidur dan memimpikan keluarga nya dan juga bermain dengan glacier di alam mimpi.

.








.








.

Di sisi lain, frostfire dan Supra sibuk mengemasi barang-barang nya.

Lalu frostfire yg melihat bingkai foto, itu foto ia, Supra, dan juga paman Gopal di desa.

"Nostalgia... Walaupun hanya kita bertiga... Kita sudah seperti keluarga utuh, ya kan Supra?"-frostfire

"Ya... Hanya ada kita sekarang, anu.... Frost, apa kau tak ada niatan mencari kakak tiri kita?"-supra

"Untuk apa?! Palingan kita akan dianggap orang asing yg meminta minta kepadanya, ngga usah, biar kan saja, ikutin saja akur nya"-frostfire

"Lah, tumben bijak"-supra

"Mo ngajak gelud bilang aja, disini udah rapi, yok gelud^^"-frostfire

"Nggak ah, nanti pegel pegel, ngga ada duit manggil tukang pijet"-supra

Lalu Supra menemukan foto kecil dari didalam figura Poto mereka tadi.

Foto seorang wanita dan tiga anak, dua perempuan dan satu laki laki.

Little Prince from Mafia[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang