Little Prince from Mafia[TAMAT]

LPFM2 chap 49

.

Preview.
.

.

Sori menegang, raut wajah nya menjadi horror.

"Hah?.... A--apa yg kau bilang?! Kau gila glacier?!"-sori

Glacier menggigit bibir bawah nya, ia tau ini salah, tapi ini demi kebebasan gempa dari penderitaan nya.

"Hiks..... Kau tak tau sori!! Kau tak tau apa apa!!! Hiks.... Aku selalu bersama gempa....  Aku ada didalam dirinya yg terdalam.... Hiks... Kau tak mengerti!! Kau tak mengerti betapa sakit nya hati gempa sekarang!! Keputusan ku sudah bulat ... Tolong--"-glacier

Umpat glacier karena ia sudah sangat di batas kesabaran nya, ia mengeluarkan pisau yg dulu pernah kakak nya, solar. Membuat kan itu untuk nya.

"Tolong... Bunuh kami dengan pisau peninggalan kak solar...."-glacier

Ucap glacier lirih.

Dimata nya sekarang banjir dengan air mata, ada gempa didalam nya melihat jiwa kembaran nya memberontak, demi kebahagiaan mereka bersama.

Sori bimbang.

Tidak.

Ia tidak bisa!

Sori sudah berjanji kepada kakak kakak nya gempa, melindungi nya, dan selalu memantau nya demi keselamatan gempa.

Namun.... Sosok dirinya yg lain, lebih memilih menyerah dan pasrah lalu lebih memilih jalan mati.

"Tidak...."-sori

Mata glacier melebar, ia ingin menyangkal.

"Sori--!!!"-glacier

"Tidak..... Karena aku... Sudah berjanji untuk gempa, aku tak akan melanggar nya, kepada kakak kakaknya dan keluarganya!!"-sori

.

.

.

.

.
Nagato Corp.

Disana ada kei yg sedang berdebat dengan Nagato.

Nagato kembali di kantor dan melihat sisi busuk bawahan nya yg sedang tertawa jahat.

"Kau.... Kau menjebak ku kei..."-nagato

"Hahahahahahahha!!!! So? Aku peduli gitu? Cih.... Tidak tuan gila~"-kei

Sambil memasang senyum iblis nya, kei menginjak perut Nagato yg sedang terluka sekarang.

.

.

Flashback

Nagato dalam perjalanan ke kantor nya, ia masuk lalu menuju ke arah ruangan pribadi berisi data data pribadi milik keluarga nya.
.

.

"Hahahahahahahahaha!!!!! Hahh~ betapa bodohnya keturunan keluarga ini~ dengan bodoh nya! Mereka mengikuti alur skenario yg kubuat~"-kei

Nagato mendengar dibalik pintu dengan perasaan kesal.

Ia menahan dirinya untuk tidak membunuh bajingan itu dulu.