24. She's my lil girl

2.1K 408 33
                                    

Gadis itu nampak tak sabar menunggu bel pulang yang sedari tadi tak kunjung dibunyikan. Seolah jarum jam hanya stuck dijam itu-itu saja. Naravit yang duduk satu bangku dengan Davychi pun merasakan gerak-gerik Davychi yang merasa tak nyaman dan seperti menunggu sesuatu.

Naravit melirik sembari berbisik pelan. "Kamu kenapa? Mau ketoilet?" tanyanya.

Davychi ikut menoleh membalas tatapan temannya tersebut, gadis itu menggelengkan kepalanya. "Bel pulangnya lama banget," kata Davychi ikut berbisik.

Sedangkan Naravit melakukan reaksi dengan mengkerutkan dahinya. Baru kali ini melihat Davychi menunggu bel pulang seperti sedang menunggu hal lain.

"Emang kamu mau ngapain kalo bel pulang udah-" ucapan Naravit terpotong olong Davychi.

"Pssttt, Nara diem aja ya?" kata Davychi.

Layaknya anak kecil yang menuruti apa yang diperintahkan orang tua, Naravit hanya menganggukkan kepalanya dengan polos. Davychi tersenyum dan memberikan acungan jempol kepada Naravit.

Pelajaran terus dimulai hingga 20 menit kemudian bunyi memekakkan telinga yang Davychi tunggu-tunggu akhirnya bergema diseluruh ruangan kelas. Wali kelas menyudahi pelajaran hari itu, dan Davychi langsung membereskan buku-bukunya dan dimasukkan kedalam tas.

Beberapa murid sudah keluar. Kini Davychi ikut bangkit, namun sebelum melangkah pergi, dia menatap Winsley dan Naravit yang juga ikut berdiri. "Gue duluan ya?" pamitnya.

"Gak balik bareng, Fy?" tanya Naravit.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Maap banget, buat hari ini gak bisa hehe. Gak papa kan?" kata Davychi.

"Yaelah Nara, lo pake segala nanya. Temen kita yang satu itu palingan mau balik sama Sugar Daddy nya, gimana sih-" tak ada akhlaknya, Hiader yang baru datang memutuskan pembicaraan Winsley.

"Mau balik bareng gak?" tawar lelaki itu kepada Davychi.

Sedangkan Davychi merasa linglung. "Aduh, gimana ya Der, gue udah ada yang jemput. Kapan-kapan deh, ya? Gue balik dulu, bye!" kata Davychi dengan cepat meninggalkan mereka bertiga dan keluar dari kelas.

Winsley tertawa. "Mampus kan lo, noh liat, cewek yang lo pepet aja saingannya sama Om-Om yang udah mapan, emang lo bisa?" ledek Winsley.

"Buat apa mapan kalo gak bisa ngasih kebahagiaan?" tanya Haider menampilkan wajah kesalnya.

"Tapi Der, Ify kaya nya lebih bahagia kalo lagi sama Om nya itu, aku liat sendiri sih dari segi bentuk senyumnya." timbrung Naravit.

Lelaki itu berdecak kesal. "Yaudah sih, selagi janur kuning belum melengkuk, tikungan bisa terjadi dimana aja." kata Haider. Setelah berkata seperti itu, lelaki tersebut pergi meninggalkan kelas.

Winsley hanya tertawa, sedangkan Naravit hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayo balik." ajak Winsley yang diangguki oleh Naravit.

Disisi lain, tepatnya diluar gerbang sekolah, Davychi terus mencari seseorang yang katanya sudah menunggu dirinya sedari tadi. Hingga pada akhirnya, panggilan seseorang membuatnya menemukan orang tersebut.

"Davychi!" panggil Deka sembari mengangkat tangan kanannya.

Davychi sedikit mengedarkan pandangannya dan menemukan lelaki tersebut parkir di sebrang halte bis sekolah. Tanpa membuang waktu yang lama, dirinya menghampiri Deka dan menyapanya.

"Jadi? Mau kemana kita?" tanya Deka saat keduanya sudah masuk kedalam mobil.

Gadis itu nampak berpikir, dia juga tak tahu mau kemana, yang dipikirkan dia sedari tadi hanya harus pergi jalan-jalan dengan Deka.

My Lil Girl [COMPLETED]Where stories live. Discover now