32. Traitor

1.6K 343 20
                                    

2 hari lagi akan dilakukan operasi jantung untuk Deka, karena kondisi Deka yang belum memungkinkan untuk dioperasi. Namun untuk Davychi dan Kheylin, sepertinya mereka harus pulang ke Jakarta karena sudah habis masa izin sekolahnya.

Antara stay di Bandung atau balik ke Jakarta membuat Davychi dilema. Dia ingin menunggu Deka operasi, namun dia juga tak bisa meninggalkan pelajaran sekolah terlalu lama, apa lagi kabar kecelakaan Haider yang terlalu parah yang diberitahu oleh Naravit saat itu juga.

"Mama sama Papa bakal tetep di Bandung, kalian gak papa kan tinggal berdua di Jakarta dulu?" kata Saga berbicara kepada kedua anaknya.

Kheylin hanya mengangguk saja, karena dia tipikal gadis yang tak betah tinggal dirumah orang lain walau pun itu masih bagian keluarga besarnya. Bagaimana pun menurut dia rumah sendiri adalah istana paling nyaman walau sederhana.

"Davychi gimana?" tanya Saga yang belum mendapat jawaban dari gadis tersebut.

"Oke." katanya.

Saat itu juga sore hari nya mereka diantar oleh supir milik Mama Wira untuk mengantar kedua nya ke Jakarta. Memang bukan kali pertama Davychi dan Kheylin ditinggal berdua dirumah yang lumayan besar tersebut, karena sesekali Jenessa ikut menamani Saga pergi keluar kota karena pekerjaan.

°°°°°°°°

"Kak, temen-temen aku nanti pagu bakal main kerumah, gak papa, kan?" tanya Kheylin pada malam harinya kepada Davychi.

Gadis itu melirik. "Oke, tapi besok Kakak gak ada dirumah," ucapnya.

Alis Kheylin terangkat sebelah. "Kakak mau kemana?"

"Jenguk temen Kakak yang kecelakaan, kamu gak papa kan disini sama temen-temen kamu? Tapi inget, jangan bawa masuk cowok sembarangan. Kasian nanti cowoknya kaga bisa liat masa depannya." ujar gadis tersebut sembari merebahkan tubuhnya diatas kasur Kheylin.

Iya, mereka tidur berdua malam itu.

"Lah, kenapa gak bisa liat masa depan dia nanti?" untuk kesekian kalinya gadis itu bertanya.

"Soalnya tuh cowok kalo ketauan kamu ajak kerumah ini bisa innalillahi di tangan Papa. Haduh Khey kamu tau lah gimana sifat Papa kita." ucap Davychi yang gemas karena pemikiran Kheylin yang tak nyampe.

Sedangkan Kheylin hanya ber-oh ria menanggapi ucapan Kakaknya tersebut. Hal itu membuat Davychi tak ingin ambil pusing dan berniat untuk tidur terlebih dahulu.

Keesokan harinya, tepat jam sembilan pagi, Davychi berpamitan kepada Kheylin dan teman-teman adiknya tersebut yang sudah datang terlebih dahulu.

"Inget ya, jangan bawa cowok loh. Kalo kalian bohong, bukan cuma CCTV yang lihat, tapi Tuhan juga maha melihat kawan, ck!" ucap Davychi sembari menggerlingkan matanya membuat teman-teman Kheylin tertawa.

"Oke Kak, hati-hati ya!" ucap ketiga teman Kheylin yang dibalas acungan jempol oleh Davychi.

"Kalian juga have fun ya! Bye, Khey!" pamit Davychi sembari berjalan keluar dari pagar pintu rumah tersebut.

Gadis itu sudah memesan taksi online yang baru datang beberapa menit yang lalu, Davychi langsung masuk dan taksi tersebut berjalan setelah alamat tujuan yang diberikan oleh Davychi.

Sesampainya disalah satu rumah sakit di Jakarta, entah mengapa perasaan Davychi tak enak. Karena pasalnya hanya Naravit yang terus memberi kabar tentang Haider, sedangkan Winsley entah pergi kemana karen Line yang dikirim oleh Davychi tak kunjung dibalasnya.

My Lil Girl [COMPLETED]Where stories live. Discover now