Bab 26 : Kau Benar-benar Putraku!

824 173 15
                                    

Di kediaman Tuanzy Palace.

Pada hari yang sama Mark yang sedang beristirahat dari perkerjaan kantor dan menemani putranya di rumah.

Tiba-tiba dia mendapatkan notifikasi di telepon seluler nya-pemberitahuan itu merupakan pesan baru dari Rosé.

Mark mengetuknya, dan sudut bibirnya sedikit terangkat.

Sayang, terimakasih untuk juice buah nya! Rasa nya sangat super lezat! Aku mencintaimu, i love you my boy.

Aiya, Mr. King Devil..

Aku tahu kamu orang pertama yang membacanya, jadi terimakasih juga untuk semua mawarnya!

Dia melihat pesan itu untuk waktu yang lama sebelum melambaikan tangannya kearah putranya yang sedang membuat jus buah, "Little Prince, come here!"

Prince mengabaikannya.

Mark menghela nafas, "Ada pesan dari kakak Rosé untukmu."

Setelah mendengar itu, Prince langsung meluncur seperti roket, dan bahkan dia mencoba mendapatkan telepon dengan melompat. Dengan gerakan cepat Mark mengangkat ponselnya lebih tinggi lagi, "Aku akan membiarkan kamu melihat ini jika kamu memanggilku Daddy."

Ekspresi Prince penuh dengan protes di wajahnya, dia menunjukkan penolakan dengan sangat jelas.

"Mengapa kamu tidak mau memanggil ku?" Mark bertanya terus terang.

Ketika dia mendengar kata-kata Mark, wajah Prince langsung menjadi kaku.

Memang, anak ini tidak mau, itulah mengapa dia dengan sengaja tidak memanggilnya.

"Kenapa? Bisakah kamu memberitahu ku?" Mark berusaha sebaik mungkin untuk melunakkan nadanya ketika dia bertanya.

Tapi ekspresi pria kecil itu terlihat
lebih buruk sekarang, sampai-sampai dia bahkan tidak mau menatap Mark. Dia segera mengeluarkan papan tulis nya, kebiasaan membawa papan tulis nya di mana-mana belum berubah.

Kemudian, Mark melihat tulisan yang tertera di papan tulis : Semua salahmu.

Ketika Mark membaca dua kata itu, dia bingung, "Apa maksudmu?"

Mata Prince fokus dan menikmati saat dia terus menulis : Karena Prince tidak lahir dari rahim Mommy! Prince ingin dilahirkan dari rahim Mommy!!!

Mata kecilnya memerah saat dia mengangkat papan, ekspresi wajahnya terlihat seolah dia akan menangis. Dia tahu meskipun kakak Rosé selalu baik padanya, dia bukan Ibu kandungnya dan bukan orang yang melahirkannya.

Ketika dia berpikir hal ini, dia merasa sangat marah kepada Daddy-nya.

Mengapa Daddy tidak memiliki Prince bersama kakak Rosé?

Ketika Mark melihat kata-kata itu, dia terkejut, dia tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Melihat putranya sangat ingin tahu dan Mark menyerah pada akhirnya, lalu dia memberikan telepon kepadanya.

Prince anak yang cerdas. Dia bahkan dapat berbicara dalam 6 bulan, dan meskipun dia memiliki kepribadian yang dingin, sejak kejadian itu dia belum pernah berbicara lagi.

Dia telah melewatkan waktu-waktu bersama putranya, namun saat dia ingin menembusnya, dia tahu bahwa semuanya sudah terlambat. Dia tidak tahu kapan dia bisa mendengar putranya memanggilnya Daddy lagi...

Prince mengeluarkan buku tulisnya dan mulai menulis, dengan cepat dia menunjukkan kepada Daddynya.

"Apakah aku kesayangan kakak Rosé?"

Melihat deretan kata-kata itu, dia melihat ke putranya dan bertanya dengan nada signifikan, "Kamu tidak ingin kakak Rosé menjadi istriku?"

Prince dengan cepat menulis di buku catatannya, "Punyaku!"

Mr.CEO Fell In Love With A CelebrityWhere stories live. Discover now