18. Secret

243 81 2
                                    

Di depanku muncul seberkas sinar biru menyilaukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depanku muncul seberkas sinar biru menyilaukan. Makin lama, makin terang, membuatku mesti menyipitkan mata agar tetap dapat melihat apa yang terjadi. 

Perlahan cahaya itu membentuk sosok wanita cantik berambut hitam panjang dengan gaun putih yang menyapu rerumputan. Aku buru-buru berdiri, tidak mengindahkan kakiku yang kembali berdenyut perih. 

"Ibu?" Aku memekik tidak percaya. Tanganku terulur ke depan, berusaha meraihnya dan meyakinkan bahwa semua ini nyata. Sayangnya, yang tergenggam hanyalah udara kosong. Aku tidak bisa menyentuhnya.

Sosok itu tertawa kecil dan berbicara dengan menggunakan suara ibuku. "Maaf mengecewakanmu, Fiona, tapi aku bukanlah apa yang kau kira. Aku tidak boleh memperlihatkan wujud asliku dan hanya bisa menggunakan sosok yang paling bisa diterima hati serta pikiranmu."

Bahuku otomatis merosot. Benar. Dipikir lagi, tidak mungkin ibu ada di sini.

"Lalu kau siapa?"

"Aku Celestia."

Aku tahu nama itu.

Arkyn beberapa kali menyebut namanya dengan penuh penghayatan dan penghormatan. Seolah 'Celestia' ini adalah sesuatu yang harus ditinggikan, bahkan oleh seorang raja sekali pun.

"Kau ini … apa?" tanyaku hati-hati.

"Apa pun." Dia menjawab singkat, tampak tidak akan menjelaskan lebih jauh. "Aku bahagia kita bertemu lagi, Anakku." Tatapan matanya berubah sendu. "Namun, tidak seharusnya kau kembali ke tempat yang sudah mengkhianatimu berkali-kali."

Kira-kira pengkhianatan macam apa yang dia maksud?

"Aku juga tidak mau ada di sini." Aku memaksakan senyum.

"Tapi kegigihan Arkyn berhasil membawamu kembali."

"Yang dia mau itu Valda. Bukan aku."

Celestia tersenyum lembut. Tangannya terulur ke arah wajahku. Ada rasa hangat di pipiku, tepat di posisi tangannya berada.

"Tapi kau adalah Valda dan Valda adalah kau."

Iya. Arkyn juga sudah mengatakannya berkali-kali, sayangnya tanpa bukti yang konkret.

"Aku bisa saja memulangkanmu sekarang--"

Aku langsung antusias. "Benarkah?" Ini jauh lebih efektif dari pada menunggu Arkyn menemukan jalan keluar.

"--kecuali kau ingin tahu semua yang terjadi di masa lalu."

[End] Turning Back to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang