31. Found [End]

464 88 10
                                    

"Ini punyamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini punyamu?"

Aku terlalu larut dalam pikiran sendiri, sampai-sampai terlambat sadar kalau tangannya sedang memegang sesuatu.

Buku sketsaku! Hampir saja aku meninggalkannya.

"Ah ... itu ...." Aku gelagapan. Padahal ini seharusnya mudah. Tinggal bilang kalau itu memang bukuku, bilang terima kasih, dan kembali fokus mencari tempat berteduh.

Apa yang terjadi padaku?

Dia sedikit mengangkat kepala, membuatku bisa melihat sepasang netra beriris biru yang tengah tertuju lurus padaku. Refleks, aku menundukkan pandangan dan makin kehilangan kata-kata.

Aku bersumpah tidak mengenalnya, tapi kenapa dadaku mendadak sesak dan mataku sontak memanas ketika melihat wajahnya?

"Ngomong-ngomong, gambarmu bagus." Dia memperhatikan buku sketsaku yang kebetulan sedang dalam posisi terbuka. Di sana terpampang gambar bunga yang kukerjakan beberapa saat lalu. "Daffodil."

"... terlahir kembali." Sadar baru saja mengatakan hal tak masuk akal, aku membungkam mulutku dengan tangan.

"Tepat sekali." Pemuda itu tertawa ringan. Dia menutup buku tersebut dan mengulurkannya padaku. "Itu bahasa bunganya."

Bagaimana aku bisa tahu?

Aku menerima bukuku. "Makasih."

"Sama-sama. Aku duluan, ya."

Dia melambai sekali dan berbalik, meninggalkanku yang masih mematung di tengah rintik hujan. Kubuka buku di tanganku, tepat di lembar berisikan sketsa daffodil. Keningku berkerut melihat ada sesuatu terselip di sana.

Sebuah semanggi berdaun empat yang ujungnya sedikit hangus bekas terbakar.

'Aku berjanji akan menemukanmu lagi'

Jantungku berdebar cepat ketika kalimat tersebut mendadak terngiang.

"TUNGGU!"

Aku buru-buru memanggil si pemuda berjaket putih. Untunglah dia belum jauh. Dia kembali memutar tubuh menghadapku dan tersenyum.

Kali ini aku berlari ke arahnya.

Aneh.

Rasanya seperti bersua dengan seorang teman lama. Seperti menemukan sesuatu yang pernah hilang. Seperti memenangkan jackpot besar yang hanya sekali seumur hidup.

Sungguh aneh, tapi aku suka perasaan ini.

.
.
.

-TAMAT-

.
.
.

A/N:

Akhirnyaaa selesai juga tantangan menulis 31 hari di bulan Agustus bersama RAWS Community 🎉

Sempat ngerasa agak jenuh dan ngos-ngosan di tengah jalan, but I DID IT!

Makasih banyak buat teman-teman yang udah ngikutin cerita ini dari awal, yang udah vote, maupun yang udah bersedia ninggalin komen ❤️

"Turning Back to You" ini aslinya mau kubikin jadi cerpen 2000 kata buat diikutsertakan di event yang diadain ambassador wattpad. Cover-nya udah jadi sejak tahun lalu, outline-nya pun lumayan lengkap sampai tamat, dan aku udah mulai nulis seperempat bagiannya. Tapi karena satu dan lain hal, aku gagal submit sebelum deadline (╥﹏╥) Jadi yaa akhirnya cerita ini mengendap di draft selama beberapa waktu.

Pas tahu RAWS ngadain event dan ngasih daftar tema, awalnya aku berencana submit cerita yang lain. Nah, pas lagi nge-scroll daftar draft terbengkalai, aku ketemu lagi sama Fiona dan Arkyn. Siapa sangka kalau cerita mereka ternyata jauh lebih cocok sama tema-tema event ini wahahaha

Dari yang awalnya direncanain cuma 2000 kata, cerita ini malah melejit jadi 9000+ kata. Itu pun menurutku masih ada info tokoh atau adegan yang kurang tergali, soalnya aku tetap mesti ngikutin tema dan batas jumlah karakter sekali posting. Well, it's okaay. Bisa dibilang aku cukup puas sama cerita ini.

Jadi, bagaimana pesan dan kesanmu setelah membaca cerita ini?

Apakah ada bagian yang masih mengganjal dan menghantui pikiranmu?
(Ayo spill! Takutnya ntar kebawa mimpi)

Bagian/adegan mana yang paling berkesan buatmu?

.

Okee sekian penutupan dariku~

Sampai jumpa lagi di kisah-kisah yang lain!

Salam,
Tia

[End] Turning Back to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang