21

1.1K 94 3
                                    

Setelah sarapan tadi, Raya masih stay di balkon memandang kosong lurus kedepan. Ia masih memikirkan tentang permintaan Fajri. Kalau dipikir-pikir cuma buat jagain dia, ga ada efek buat Fajri atau pun kakaknya, Fenly.

"Ngelamun aja, ngelamunin apa sih? "

"Fajri," ceplos Raya.

"Alhamdulillah,"

"Dih ge'er, maksud gua tuh Fajri Un1ty, bukan lo," ketus Raya. Lebih tepatnya mengelak. Kebetulan sekali idolanya mempunyai nama yang sama, jadi bisa buat alasan.

"Un1ty? Geng mana tuh? Kok gua ga tau?"

"Astaghfirullah, lo ga tau Un1ty?" Fajri menggeleng.

"Lo kudet banget sih, sampai ga tau Un1ty itu apa, Un1ty tuh boyband, cakep-cakep kaga kayak lo burik,"

"Kasih alamat markasnya, biar gua hajar si Fajri Fajri itu, beraninya udah buat istri gua jatuh hati,"

"Dih siapa lo? Lo mau hajar mereka? Dihajar fans mereka duluan mampus lo," ketus Raya, kenapa jadi melebar obrolan mereka?

"Ga takut gua," Raya merotasi matanya. Gini nih yang taunya cuma berantem dan berantem. Masa sama industri musik aja ga tau.

"Norak lo," sudahlah, Raya lelah berdebat dengan orang macam Fajri ini.

"Hey! Ngapain berantem sih, berantem apaan? Siapa tau gue bisa nambahin," ucap seorang pemuda, yang tak lain adalah Fenly, yang asal masuk kamar adiknya.

"Aelah setan dateng lagi," gumam Fajri.

"Kenapa sih Ray? Dia selingkuh?"

"Eh si setan kalau ngomong suka ngawur,"

"Manggil gua bagusan dikit bisa ga? Ganteng kek, abang ipar kek, apa kek, setan mulu,"

"Ya lo selalu jadi yang ketiga diantara gua sama Raya,"

"Pelakor," gumam Raya sambil meminum minuman yang ada di tangan Fenly tanpa pamit.

"Pebinor kali Ray, eh kok gua benerin sih. Eh minuman gua, ga ada akhlak lo,"

"Bidiimit,"

*:..。o○ ○o。..:*

Kini waktu menunjukkan pukul 12:35. 5 menit yang lalu sebuah paket datang, Raya membukanya, beberapa cadar mengisi paket tersebut. Ia akan menggunakannya mulai besok. Ia mencoba nya didepan cermin.

"Cantik juga gua, si kembar juga udah pake cadar. Gua tanya mereka aja deh, bagus engganya, masih ragu banget soalnya," gumam Raya.

"Ngapain nanya? Cantik kok," ucap seorang pemuda dari arah pintu. Raya hendak melepas cadar nya namun ditahan oleh Fajri.

"Pake, kamu cantik tau ga. Cukup aku yang melihat kecantikan Rayana Archifa,"

"Dih gombal."

"Ga tuh, oh iya tadi ayah ngasih kita tiket honeymoon," Raya membulatkan matanya. Honeymoon is bulan madu.

"Ta-tapi besok kan harus kuliah,"

"Bukan buat besok sayang, buat minggu depan,"

"Oh gitu, Yang, aku pake cadar nya kalau sama kamu aja ya, belum pd kalau pake lama-lama,"

"Yang?" ucap Fajri dengan senyuman.

Badboy My Husband : End✅ Where stories live. Discover now