Chapter 12: Weapon Class

1.8K 341 10
                                    

Third Pov

Sudah tiga hari Calixto berada di academy dan sudah dua hari semenjak sekolah mulai. Jujur, Calixto bisa saja menyukai academy... jika saja tidak ada Adelyn dan Rekka.

Semenjak mereka terlambat saat pelajaran seni, mereka berusaha membuat hidup Calixto sengsara. Namun, Calixto tidak mengubris mereka. Tapi tentu saja, Daryl dan Yuni tidak terima teman mereka diperlakukan seperti itu.

"Sudahlah, tidak apa-apa,"kata Calixto melihat Yuni dan Daryl yang mengeluarkan aura gelap.

"Tidak apa-apa bagaimana?! Bahkan satu kelas sudah kesal dengan perilaku mereka," kata Yuni menatap Calixto dengan tidak percaya.

"Iya... mau bagaimana? Biarkan saja, lagipula ini masih belum... parah,"kata Calixto.

"Kamu terlalu baik,"kata Daryl dengan datar.

"Terlalu baik gimana?"tanya Calixto.

"Kalau aku jadi kamu, aku akan langsung menusuk mereka dengan garpu tepat di mata,"kata Yuni dengan santai.

"Ouch! aku kasihan sama garpunya,"kata Daryl dengan muka serius.

Sekarang adalah jam istirahat academy, semua murid kelas S sudah selesai makan dan sedang duduk di kelas mereka. Mereka juga sudah selesai ganti baju ke seragam untuk duel mereka karena, hari itu adalah hari weapon class.

Satu kelas S harus mendengarkan Adelyn dan Rekka yang berbicara tanpa berhenti. Belum juga terkadang mereka teriak-teriak membuat semua murid kesal.

"Ugh~ bisa kah seseorang mendiamkan mereka? Kalau bisa selamanya,"kata Yuni dengan pelan.

Dia sudah lelah mendengarkan omongan Adelyn dan Rekka yang tidak berhenti sama sekali. Ingin sekali Yuni mendiamkan mereka selamanya lalu menyembunyikan tubuh mereka di suatu tempat.

"Sebentar lagi bel juga akan berbunyi, sabarin aja,"kata Daryl.

Dan benar kata Daryl, bel pun berbunyi menandakan selesainya istirahat dan mulainya pelajaran. Seorang pria berumur sekitar 40 tahun masuk ke dalam kelas. Pria itu membawa sebuah pedang.

"Selamat siang, nama saya adalah Reynad dan saya dulunya bekerja sebagai knight. Kalian bisa memanggil saya Mr atau Sir Reynad. Hari ini adalah weapon class, ayo sekarang kita pergi menuju lapangan,"kata Reynad.

Calixto berserta murid kelas S lainnya pergi dan mengikuti Reynad menuju lapangan tempat latihan. Setelah sampai di sana, mereka dapat melihat murid-murid dari kelas lain yang juga memiliki pelajaran yang sama, yaitu weapon class.

"Sebelum kita mulai ke pelajaran kita hari ini, lakukan dulu pemanasan dengan lari keliling 7 kali,"kata Reynad.

"Sial... lapangan ini luas lagi," gerutu Adelyn dengan pelan namun, Calixto masih dapat mendengarnya.

Calixto harus setuju dengan Adelyn, lapangan academy sangatlah luas. Mungkin sekitar setengah kurang dari arena duel.

"Kalau begitu, silahkan mulai!" kata Reynad. Calixto dan murid lainnya pun mulai berlari.

Saat Calixto berlari, Calixto melihat ke arah belakangnya dan mendapati Adelyn dan Rekka yang sedang ngos ngosan. Calixto pun balik melihat ke arah depan dimana kedua temannya sedang berlari duluan.

'Sepertinya mereka tidak pernah latihan fisik... tidak seperti Yuni,' pikir Calixto.

Calixto dapat mengingat kejadian dimana Daryl pernah ditampar Yuni. Bisa dikatakan, Daryl tidak bisa mengunyah makanannya selama seminggu. Calixto meringis sedikit mengingat hal tersebut.

BalancedWhere stories live. Discover now