47. What the Damn Lie!

341 45 12
                                    

Selamat pagi/siang/sore/malam, selamat menikmati hari buat kalian semua.

Okay ini masih tentang Gara, dari sudut pandang Jax. Maaf telah membuat kalian terus membuang air mata, tapi~mimin suka sekali melihatnya. *abis ini pasti mimin dihujat lagi.

Ya udah, deh langsung aja kita gaskeun!

Ya udah, deh langsung aja kita gaskeun!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

C h a p t e r #47

※※


You flew away
Before I could say
Taken away before your time
Up into the clouds

--Smiling Down, One OK Rock--

※※

Sepulangnya dari sekolah, Jax mengantar Mim, kemudian tinggal beberapa saat di rumah Mim sembari mengobrol ringan, bahkan untuk pertama kali, Jax berbincang dengan Ibu Mim juga Rowan--kakak Mim, sebelum Rowan berangkat ke kampus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepulangnya dari sekolah, Jax mengantar Mim, kemudian tinggal beberapa saat di rumah Mim sembari mengobrol ringan, bahkan untuk pertama kali, Jax berbincang dengan Ibu Mim juga Rowan--kakak Mim, sebelum Rowan berangkat ke kampus. Hal itu mengingatkan Jax bahwa sebentar lagi, dia bukan siswa SMA. Dia juga baru ingat, kemarin, sepupunya--Yves--mengirim beberapa informasi tentang kampus yang belum dia lihat dan pelajari, sehingga, setelah pulang dari rumah Mim, Jax pun menyalakan komputernya, menyambungkannya dengan jaringan internet, lalu membuka apa yang dikirim Yves untuknya.

Beberapa saat membaca dan menilai, Jax membuka aplikasi chat di komputer kemudian bertukar pesan dengan Yves. Tak puas hanya berbicara melalui tulisan, Jax pun meraih ponsel untuk menelpon Yves melalui whatsapp.

"Kupikir kau akan ke Berkeley atau Massachusetts?" tanya Jax, pandangannya masih terarah ke layar komputer alih-alih ponsel yang berada di samping tangan kanannya yang memegang mouse.

"Well." balas Yves dari seberang sana. "Masih belum kuputuskan."

Jax mendengus dan menggerutu pada Yves, "What a genius bastard! Semua kampus pasti menginginkan jenius seperti dirimu, Yves. Kau hanya perlu memilih satu!"

"Kau sendiri, dari semua itu, mana yang akan kau pilih? Atau kau mau melanjutkan di sana saja?" tanya Yves. "Ugh, aku harap aku bisa pergi ke England, mengikuti seminar sebelum masuk Universitas." lanjut Yves mengutarakan keinginannya.

SUPER FRIENDSWhere stories live. Discover now