Chapter 28 - Forgive

1.8K 433 119
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

✿_____✿_____✿

Semua yang terjadi di luar kendali kamu. Apa yang terjadi juga bukan keinginan kamu. Jadi kamu nggak punya kewajiban untuk merasa bersalah

✿_______________✿_______________✿

"Ma, aku mau ikut Mama aja. Aku nggak mau kembali. Papa jahat, Ma. Papa udah bunuh banyak orang. Aku nggak bisa terima kenyataan itu. Aku nggak bisa bertahan di dunia dengan gelar seorang anak pembunuh."

"Kamu nggak turut andil dalam kesalahan Papa kamu, Nak. Yang bersalah adalah Papa, bukan kamu. Kamu harus tetap hidup seperti biasa."

"Bagaimana caranya aku hidup kalau ada orang lain yang sedih karena perbuatan Papa?"

"Semua yang terjadi di luar kendali kamu. Apa yang terjadi juga bukan keinginan kamu. Jadi kamu nggak punya kewajiban untuk merasa bersalah."

"Aku nggak bisa jalani ini semua sendirian, Ma. Ini terlalu berat. Aku mau ikut Mama."

"Kamu nggak akan sendirian, Nak. Ada cinta sejati yang sedang menunggu kamu. Kembalilah. Pakai gaun pengantin pemberian Mama yang kamu idamkan sejak kecil. Menikahlah dulu dan membangun keluarga yang harmonis. Perjalanan kamu masih panjang."

"Gaun itu udah aku rusak, Ma. Nggak ada alasan aku lagi untuk tetap hidup. Aku nggak mau menikah. Aku cuma mau ikut Mama."

"Gaunnya masih bisa diperbaiki. Ada seseorang yang memperbaikinya untuk kamu. Ini belum waktunya, Ai. Kamu akan menikah, dengan laki-laki yang tulus mencintai kamu. Mama yakin, laki-laki itu akan menjaga dan menyayangi kamu sebagai suami dan juga seorang ayah. Kalian akan bersama-sama melewati ini semua."

"Siapa laki-laki itu, Ma?"

"Orang yang menangis saat mendapati kamu terluka. Dia sangat khawatir. Dia ingin kamu selamat. Air matanya jatuh, Sayang. Dia juga berdoa untuk keselamatan kamu. Dia minta Allah untuk kasih kesempatan membahagiakan kamu."

"Apa itu benar, Ma?"

"Benar, Sayang. Dia menunggu kamu. Dia mengharapkan keselamatan kamu dengan sepenuh jiwanya."

Aina terenyuh mendengarnya. Bibirnya melengkung senyum.

"Kamu mau, ya? Bertahan. Jangan ikut Mama. Kamu harus bahagia bersama dia. Kamu akan pakai gaun pengantin dan bersanding dengan dia. Kamu akan melahirkan keturunan-keturuan yang pintar lagi mengemaskan bersamanya."

"Mama yakin lelaki itu akan membuat aku bahagia?"

Mamanya menganggukkan kepala. "Kamu bertahan, ya. Kebahagiaan di sana sedang menanti kamu."

"Kalau begitu, iya, Ma. Aku mau bertahan."

"Mama bangga sama kamu, Aina. Mama bangga."

"Dok, detak jantung pasien kembali stabil," ucap perawat saat dokter berhasil menghentikan pendarahan di suatu titik.

"Baguslah. Bisa kita mulai kembali."

Seorang lelaki menunggu di luar operasi dengan kecemasan di titik puncak.

"Pak. Lo harus ke rumah sakit sekarang."

"Kenapa, Winda udah sadar?"

"Bukan."

"Lalu?"

"Kak Aina ...."

"Ada apa sama Aina?"

Wedding Dress √Where stories live. Discover now