EPILOG

5.3K 485 244
                                    

⚠️WARNING ⚠️

⚠️ ROMANCE ACT ⚠️

AFTER WEDDING

💍💍💍

✿_______________✿_______________✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿_______________✿_______________✿

Dalam heningnya kamar, secercah sinar masuk. Satu buah foto pernikahan terpajang di nakas. Sebagian ada di dinding. Seorang pria masih bergelung dalam hangatnya selimut. Setelah salat Subuh ia kembali tidur. Mumpung hari libur, jadi Aska memilih untuk tidur lagi.

Aina berada di toilet, termenung melihat dua garis merah di testpack

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aina berada di toilet, termenung melihat dua garis merah di testpack. Kok bisa, ya? Pantas saja beberapa hari ke belakang ia merasakan perubahan dalam tubuhnya. Aina letakkan di dekat wastafel, pura-pura tidak melihat, dan ia kembali melirik lagi ke sana.

Hasilnya sama. Matanya tidak sedang bermasalah.

Sudah jelas-jelas hasilnya positif.

Dua garis merah itu tetap tertera di sana.

Ia mengingat saat malam pertama dengan Aska yang malah banyak dipenuhi tawa karena sama-sama kaku. Selalu gagal tapi akhirnya berhasil juga.

Besoknya Aina dan Aska malah saling membelakangi diri setelah apa yang sudah mereka lakukan semalam. Mirip remaja yang melakukan hal yang seharusnya belum boleh dilakukan.

"Aska ... serius?" tanya Aina yang tubuhnya ditutupi selimut hingga seleher. Wajahnya seperti anak kecil yang tidak sengaja memecahkan barang berharga milik ibunya, takut dihukum.

"Serius apa?"

"Aku udah nggak perawan lagi. Kamu, sih."

"Kok aku?"

"Kamu yang udah ambil mahkota aku."

"Secara halal dan sah di mata agama. Dan satu hal yang paling utama, aku cinta sama istriku sendiri." Akhirnya Aska duluan yang berbalik, ia melihat punggung Aina yang tertutup selimut. Rambut hitamnya tergerai indah di bantal.

Wedding Dress √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang